- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Mendagri Inggris Terkejut Ada 13.000 Budak di Negaranya


TS
H.manyak
Mendagri Inggris Terkejut Ada 13.000 Budak di Negaranya
Adrianus Mandey
Minggu, 30 November 2014, 16:02 WIB
VIVAnews - Walau kerap kali bersuara keras menuding persoalan hak asasi manusia (HAM) di negara lain, ternyata ada setidaknya 13.000 orang di Inggris, yang menderita dalam kondisi perbudakan. Termasuk perempuan yang dipaksa menjadi pramuria.
Dilansir Daily Mail, Minggu, 30 November, Menteri Dalam Negeri Theresa May, mengatakan jumlah itu mengejutkan, karena empat kali lipat lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Data dari Badan Kejahatan Nasional, hanya tercatat 2.744 kasus perbudakan pada 2013.
"Skala perkiraan masalah di Inggris modern mengejutkan, dan angka-angka baru ini menegaskan pentingnya tindakan segera," ucap May. Skala perkiraan yang baru, kata May, didasari pada analisa statistik kepala peneliti kementerian, Profesor Bernard Silverman.
Langkah itu bertujuan untuk menghitung jumlah korban, yang tidak melapor ke badan penegak hukum. "Perbudakan modern kerap kali tersembunyi, jadi merupakan tantangan besar untuk mengakses jumlahnya," kata Silverman.
"Data yang terkumpul jelas tidak lengkap, dan harus ditangani sangat hati-hati karena sensitivitasnya. Strategi baru, dibuat berdasarkan kerangka yang digunakan untuk penanganan terorisme, menetapkan rencana koordinasi antara pemerintah dan badan penegakan hukum.
Walau sebagian besar korban adalah warga negara asing, dokumen yang akan diserahkan pada parlemen Inggris itu, menekankan bahwa orang dewasa dan anak-anak di Inggris juga secara sistematis menjadi mangsa.
Pada kata pengantarnya, May mengatakan gadis-gadis di Inggris menjadi korban pemerkosaan, pemukulan, dan dieksploitasi sebagai pramuria. Sementara para pria, dipaksa bekerja dengan waktu yang panjang.
"Wanita dipaksa menjadi pramuria, dan anak-anak dieksploitasi secara sistematis. Pembantu rumah tangga dikurung, dan dipaksa bekerja dengan waktu yang panjang hingga malam hari, dengan gaji yang kecil atau bahkan tidak dibayar," ujar May. (ren)
Semoga cepat di atasi , sepertinya ada kerja sama oknom pemerintah nya dengan mafia pramuriaan
Minggu, 30 November 2014, 16:02 WIB
VIVAnews - Walau kerap kali bersuara keras menuding persoalan hak asasi manusia (HAM) di negara lain, ternyata ada setidaknya 13.000 orang di Inggris, yang menderita dalam kondisi perbudakan. Termasuk perempuan yang dipaksa menjadi pramuria.
Dilansir Daily Mail, Minggu, 30 November, Menteri Dalam Negeri Theresa May, mengatakan jumlah itu mengejutkan, karena empat kali lipat lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Data dari Badan Kejahatan Nasional, hanya tercatat 2.744 kasus perbudakan pada 2013.
"Skala perkiraan masalah di Inggris modern mengejutkan, dan angka-angka baru ini menegaskan pentingnya tindakan segera," ucap May. Skala perkiraan yang baru, kata May, didasari pada analisa statistik kepala peneliti kementerian, Profesor Bernard Silverman.
Langkah itu bertujuan untuk menghitung jumlah korban, yang tidak melapor ke badan penegak hukum. "Perbudakan modern kerap kali tersembunyi, jadi merupakan tantangan besar untuk mengakses jumlahnya," kata Silverman.
"Data yang terkumpul jelas tidak lengkap, dan harus ditangani sangat hati-hati karena sensitivitasnya. Strategi baru, dibuat berdasarkan kerangka yang digunakan untuk penanganan terorisme, menetapkan rencana koordinasi antara pemerintah dan badan penegakan hukum.
Walau sebagian besar korban adalah warga negara asing, dokumen yang akan diserahkan pada parlemen Inggris itu, menekankan bahwa orang dewasa dan anak-anak di Inggris juga secara sistematis menjadi mangsa.
Pada kata pengantarnya, May mengatakan gadis-gadis di Inggris menjadi korban pemerkosaan, pemukulan, dan dieksploitasi sebagai pramuria. Sementara para pria, dipaksa bekerja dengan waktu yang panjang.
"Wanita dipaksa menjadi pramuria, dan anak-anak dieksploitasi secara sistematis. Pembantu rumah tangga dikurung, dan dipaksa bekerja dengan waktu yang panjang hingga malam hari, dengan gaji yang kecil atau bahkan tidak dibayar," ujar May. (ren)
Semoga cepat di atasi , sepertinya ada kerja sama oknom pemerintah nya dengan mafia pramuriaan
Diubah oleh H.manyak 01-12-2014 00:35
0
2.3K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan