Kaskus

News

n4z1Avatar border
TS
n4z1
malaysia siap-siap nyolong lagi buat mendongkrak ekonomi!
Bahasa Melayu :


Kerajaan komited perkasa 
industri perikanan tuna tempatan


malaysia siap-siap nyolong lagi buat mendongkrak ekonomi!


KUALA LUMPUR 30 Nov. – Kerajaan akan menggalakkan lebih ramai usahawan tempatan untuk menerokai industri perikanan tuna yang dilihat mampu melonjakkan ekonomi negara.

Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob berkata, bagi tujuan itu kerajaan sedia memberi dana dan khidmat nasihat sekiranya usahawan industri perikanan tempatan berminat untuk meneroka laut dalam bagi menjalankan aktiviti penangkapan ikan tuna.

Katanya, sehingga kini, negara masih kekurangan kapal tempatan walaupun sebelum ini menyasarkan sejumlah 135 kapal menangkap ikan tuna menggunakan bendera Malaysia menerusi Fleet Development Plan (FDP) untuk beroperasi di Lautan Hindi.

“Sehingga tahun ini, kita hanya mempunyai 10 kapal menangkap ikan tuna dan pendaratan tuna oseanik hanyalah sebanyak 1,889 tan metrik sedangkan potensi sumber tuna di Lautan Hindi dianggarkan sebanyak 30,000 tan metrik.

“Kerajaan menggalakkan pemain industri perikanan tuna tempatan untuk berani meneroka Lautan Hindi untuk meningkatkan jumlah tangkapan kerana sektor perikanan merupakan an­tara penyumbang kepada pembangunan negara,” katanya.

Beliau berkata demikian pada sidang akhbar selepas majlis menandatangani dan penyerahan Sijil Permit Vesel Penangkapan Ikan Tuna kepada syarikat Lu Hai Feng Holdings Sdn. Bhd. pada Pameran Antarabangsa Pertanian, Hortikultur dan Agro Pelancongan (MAHA) 2014 dekat sini hari ini.

Ismail Sabri berkata, pemain industri perikanan tempatan di­galakkan untuk bekerjasama de­ngan pemain industri dari luar negara namun tertakluk kepada beberapa syarat.

Katanya, hasil tangkapan ikan tuna haruslah didaratkan dan dipro­ses di dalam negara ini serta syarikat tersebut perlu mendapat lesen yang sah sebelum membina kapal.

“Modal yang diperlukan untuk membina kapal adalah tinggi sebanyak RM100 juta untuk sebuah, jadi kerajaan sedia membuka peluang kepada pelabur luar untuk bekerjasama dengan syarikat tempatan dalam menjalankan aktiviti penangkapan ikan tuna.

“Ikan tuna adalah pencetus ekonomi baharu sektor perikanan negara serta berpotensi tinggi untuk diterokai seterusnya menjanjikan pulangan yang lumayan kepada pengusaha dan juga negara,” katanya.


http://www.utusan.com.my/berita/nasi...mpatan-1.31287

===========================================================


Potensi Tuna Indonesia Tertinggi Di Dunia
15/02/2014 - Kategori : Siaran Pers
No. 14/PDSI/HM.310/II/2014

Potensi Tuna Indonesia Tertinggi Di Dunia


Indonesia merupakan negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Tercatat, total produksi tuna mencapai 613.575 ton per tahun dan nilai sebesar 6,3 triliun rupiah per tahun. Dengan didukung wilayah geografis yang mencakup dua samudera kunci untuk perikanan tuna yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, Indonesia menjadi negara penting bagi perikanan tuna global baik dari sisi sumberdaya, habitat dan juga perdagangan. Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sharif C. Sutardjo mengatakan, perikanan tuna saat ini menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, menurunnya produktivitas, ukuran yang cenderung mengecil serta daerah penangkapan ikan yang cenderung ke laut lepas.Untuk itu, kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengedepankan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development) terus ditingkatkan. Diantaranya, untuk potensi ikan tuna, KKP telah melakukan penelitian terhadap populasi tuna. Penelitian ini meliputi reproduksi, genetik tuna, suhu dan kedalaman renang tuna hingga waktu makan ikan tuna. Termasuk observer terhadap perlakuan saat pendaratan ikan di pelabuhan maupun diatas kapal penangkap Tuna. "Penelitian yang dilakukan Loka Penelitian Perikanan Tuna Benoa ini adalah bukti komitmen KKP untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya tuna di Samudra Indonesia yang terancam populasinya serta untuk memenuhi tingginya permintaan tuna di pasar dunia," kata Sharif seusai mengunjungi Loka Penelitian Perikanan Tuna (LP2T) di Mertasari, Bali, Sabtu (15/2).

Sharif menegaskan, di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia status tingkat ekploitasi tuna jenis Albakor, madidihang, matabesar dan tuna sirip biru selatan sudah sangat mengkhawatirkan dengan status terekploitasi penuh (fully exploited) hingga terekploitasi berlebih (over-exploited) dan hanya tuna jenis cakalang yang masih dalam status terekploitasi sedang (moderate). Trend penurunan stock tuna ini akan mengancam keberlangsungan mata pencaharian nelayan dan juga bisnis tuna. Kerjasama semua pihak baik tingkat lokal, nasional maupun internasional sangat diperlukan dalam upaya penyelamatan sumberdaya dan bisnis tuna ini. "Tuna adalah jenis ikan yang pengelolaannya merupakan tanggungjawab bersama antar bangsa. Untuk itu status pengelolaan perikanan tuna nasional selalu menjadi pantauan dari lembaga pengelolaan perikanan regional (RFMOs - Regional Fisheries management Bodies) yang mempunyai mandat untuk pengaturan pengelolaan tuna global", tegasnya.

Komitmen KKP untuk terlibat dalam pengelolaan perikanan tuna secara global, kata Sharif, terus dilakukan. Kini, pemerintah Indonesia sudah menjadi anggota Komisi Perikanan Wilayah Pasifik Barat dan Tengah (Western and Central Pacific Fisheries Commission/WCPFC). Dengan keanggotaan ini, Indonesia telah tercatat menjadi anggota dari tiga Organisasi Pengelolaan Perikanan Regional yang melingkupi perairan Indonesia, yaitu Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Commission on Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) dan Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC). Keanggotaan ini menjadikan Indonesia sebagai negara maritim sudah selayaknya juga ikut mengambil haknya untuk memanfaatkan sumberdaya ikan di laut lepas. "Indonesia juga mengikuti ketentuan hukum internasional yang berlaku dalam hal penangkapan ikan di laut lepas, seperti kelayakan kapal-kapal penangkap ikan dan ketaatan pada ketentuan pengelolaan dan konservasi yang ada," ujarnya.



http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/1.../?category_id=

===================================================


Enak ya Malaysia.
Kita yang melakukan penelitian, kita yang memiliki habitat ikan Tuna di perairan Indonesia, mereka yang angkut buat mendongkrak ekonomi mereka. Sampai kapan kita berdiam diri?
0
4.3K
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan