- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Guru Bhs. Indonesia Belum Tentu Linguis dan Linguis Belum Tentu Guru Bhs. Indonesia
TS
skanga
Guru Bhs. Indonesia Belum Tentu Linguis dan Linguis Belum Tentu Guru Bhs. Indonesia
Welcome
Makasih buat mimin, momod, dan para kaskuser, ini HT pertama ane
Spoiler for HT:
Ini Trit dan post perdana aneDijamin no , soalnya ane yang bikin sendiri
Kalo gitu langsung aja deh gan.
Quote:
Bahasa adalah satu-satunya alat komunikasi terbaik yang hanya dimiliki manusia. Maka orang yang profesinya berkenaan dengan bahasa perlu mempelajari dan memiliki pengetahuan tentang linguistik, karena linguistik akan memberi pemahaman kepada kita mengenai hakikat dan seluk beluk bahasa
Quote:
Perlu diperhatikan, bahwa bahasa Perancis mempunyai dua istilah mengenai bahasa, yaitu langue dan langage. Langue adalah sistem bahasa atau kalo mudahnya kaidah bahasa. Sedangkan langage adalah bahasa, seperti Bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, dan lain-lain.
Disamping istilah langue dan langage masih ada istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parole. Parole adalah wujud bahasa yang kongkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
Pembelajaran mengenai langue dan parole itu sebenarnya ada pada tataran strukturalisme yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
Nah, dalam prosesnya kemudian, Saussure membuat 3 dikotomi, yaitu:
- Petanda dan penanda
- Langue dan parole
- Singkronis dan diakroni
Disamping istilah langue dan langage masih ada istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parole. Parole adalah wujud bahasa yang kongkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
Pembelajaran mengenai langue dan parole itu sebenarnya ada pada tataran strukturalisme yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
Nah, dalam prosesnya kemudian, Saussure membuat 3 dikotomi, yaitu:
- Petanda dan penanda
- Langue dan parole
- Singkronis dan diakroni
Spoiler for Bahasa:
Quote:
Apa itu Linguistik?
Kata linguistic berasal dari bahasa latin “lingua” yang artinya bahasa. Secara populer orang asing menyatakan bahwa linguistic adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.
Quote:
Sejarah Perkembangan Ilmu Linguistik/Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa pada dasarnya dapat dikatakan bermula dari dua dunia, yakni dunia barat dan dunia timur. Secara kebetulan bermulanya sejarah bahasa di dunia barat dan dunia timur hampir bersamaan masanya, yaitu disekitar abad IV sebelum masehi. Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat tersebut di awali dari yunani kuno, sedangkan sejarah perkembangan bahasa di dunia timur di awali dari india.
Spoiler for Sejarah:
1. Perkembangan Ilmu Bahasa Didunia Barat
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi oleh Plato yang membagi jenis kata bahasa yunani kuno dalam kerangka telaah filsafatnya. Dalam kerangka telaah filsafatnya Plato membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi dua golongan yakni onom dan rhema. Onoma adalah jenis kata yang biasanya menjadi pangkal pernyataan dan pembicaraan, dalam kata lain onoma pun disebut sebagai pernyataan pertama atau kurang lebihnya itu disejajarkan dengan kata benda. Sedangkan rhema adalah jenis kata yang biasanya dipakai untuk mengungkapkan pernyataan atau pembicaraan, dalam kata lain rhema merupakan pernyataan kedua dan dapat dijajarkan dengan kata kerja atau sifat.
Pola pikir tersebut kemudian dikembangkan oleh Aristoteles (384 SM-322 SM). Dimana Aristoteles membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi tiga golongan, yakni onoma, rhema, syndesmos. Dua jenis kata sama dengan pokok pikiran gurunya, sedangkan yang satunya lagi sebagai buah pikirannya sendiri sebagai usaha melengkapi pembagiannya itu.
Kriteria pembagian jenis kata yang dipergunakan oleh Aristoteles tidak lagi semata-mata filosofis melainkan lebih kepada pemikiran linguistik. Onoma sekarang ditafsirkan sebagai jenis atau golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara deklinatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin, jumlah dan kasus. Rhema diartikan sebagai golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara konjugatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan personal, jumlah, dan kala (tenses).
Pada akhir abad kedua masehi (130 SM) oleh Dyonisius Thrax dimana pada saat ini sangat menjadi anutan para ahli tata bahasa, beliau menjadikan jenis kata bahasa mencapai delapan, yakni:
a. Nomina
b. Pronominal
c. Artikel
d. Verba
e. Adverbial
f. Preposisi
g. Partisipium
h. Konjugasi
Di Indonesia ada tradisi lain di dalam hal pembagian jenis kata ini, yaitu pembagian jenis kata atas 3 golongan, yakni: (1) isim, (2) fi’il, (3) harf. Pemabagian semacam ini dilakukan oleh Sultan Muhammad Zain. Dia terpengaruh oleh ahli tata bahasa melayu Raja Alihaji. Raja Alihaji sendiri pada dasarnya terpengaruh oleh tradisi Arab, yakni dari seorang ahli tata bahasa Arab yang bernama Sibawaihi. Sibawaihi sendiri meneruskan poko pikiran gurunya yaitu Addu’ali.
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi oleh Plato yang membagi jenis kata bahasa yunani kuno dalam kerangka telaah filsafatnya. Dalam kerangka telaah filsafatnya Plato membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi dua golongan yakni onom dan rhema. Onoma adalah jenis kata yang biasanya menjadi pangkal pernyataan dan pembicaraan, dalam kata lain onoma pun disebut sebagai pernyataan pertama atau kurang lebihnya itu disejajarkan dengan kata benda. Sedangkan rhema adalah jenis kata yang biasanya dipakai untuk mengungkapkan pernyataan atau pembicaraan, dalam kata lain rhema merupakan pernyataan kedua dan dapat dijajarkan dengan kata kerja atau sifat.
Pola pikir tersebut kemudian dikembangkan oleh Aristoteles (384 SM-322 SM). Dimana Aristoteles membagi jenis kata bahasa yunani kuno menjadi tiga golongan, yakni onoma, rhema, syndesmos. Dua jenis kata sama dengan pokok pikiran gurunya, sedangkan yang satunya lagi sebagai buah pikirannya sendiri sebagai usaha melengkapi pembagiannya itu.
Kriteria pembagian jenis kata yang dipergunakan oleh Aristoteles tidak lagi semata-mata filosofis melainkan lebih kepada pemikiran linguistik. Onoma sekarang ditafsirkan sebagai jenis atau golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara deklinatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin, jumlah dan kasus. Rhema diartikan sebagai golongan kata yang mengalami perubahan bentuk secara konjugatif, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perbedaan personal, jumlah, dan kala (tenses).
Pada akhir abad kedua masehi (130 SM) oleh Dyonisius Thrax dimana pada saat ini sangat menjadi anutan para ahli tata bahasa, beliau menjadikan jenis kata bahasa mencapai delapan, yakni:
a. Nomina
b. Pronominal
c. Artikel
d. Verba
e. Adverbial
f. Preposisi
g. Partisipium
h. Konjugasi
Di Indonesia ada tradisi lain di dalam hal pembagian jenis kata ini, yaitu pembagian jenis kata atas 3 golongan, yakni: (1) isim, (2) fi’il, (3) harf. Pemabagian semacam ini dilakukan oleh Sultan Muhammad Zain. Dia terpengaruh oleh ahli tata bahasa melayu Raja Alihaji. Raja Alihaji sendiri pada dasarnya terpengaruh oleh tradisi Arab, yakni dari seorang ahli tata bahasa Arab yang bernama Sibawaihi. Sibawaihi sendiri meneruskan poko pikiran gurunya yaitu Addu’ali.
Spoiler for sejarah:
2. Perkembangan Ilmu Bahasa Di Dunia Timur
Sejarah perkembangan ilmu bahasa didunia timur dimulai dari india kurang lebih empat abad sebelum masehi, jadi hampir bersamaan dengan dimulainya sejarah ilmu bahasa didunia barat (tradisi Yunani). Perkembangan bahasa di dunia timur ini ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “vyakarana” .Buku tersebut buku tata bahasa sansekerta yang sangat mengagumkan dunia pada zaman yang sedini itu telah dapat mendeskripsikan bahasa sansekerta secara lengkap dan dan sangat seksama, teristimewa dalam bidang fonologinya. Sayangnya buku tersebut teramat sulit dipahami oleh orang awam. Hal itulah yang menyebabkan seorang muridnya yang bernama Patanjali terpaksa harus menyusun tafsir atau penjelasannya yang diberi judul “mahabhasa”.
Sejarah perkembangan ilmu bahasa didunia timur dimulai dari india kurang lebih empat abad sebelum masehi, jadi hampir bersamaan dengan dimulainya sejarah ilmu bahasa didunia barat (tradisi Yunani). Perkembangan bahasa di dunia timur ini ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “vyakarana” .Buku tersebut buku tata bahasa sansekerta yang sangat mengagumkan dunia pada zaman yang sedini itu telah dapat mendeskripsikan bahasa sansekerta secara lengkap dan dan sangat seksama, teristimewa dalam bidang fonologinya. Sayangnya buku tersebut teramat sulit dipahami oleh orang awam. Hal itulah yang menyebabkan seorang muridnya yang bernama Patanjali terpaksa harus menyusun tafsir atau penjelasannya yang diberi judul “mahabhasa”.
Quote:
Cabang-Cabang Linguistik
1. Pragmatika
2. Semantika
3. Morfologi
4. Sintaksis
5. Fonologi
6. Fonetika
7. Leksikologi dan Leksikografi
8. Etimologi
9. Onomastika atau ilmu nama
10. Dialektologi
11. Sosiolinguistika
12. Psikolinguistika
13. Neurolinguistika
Spoiler for Pragmatika:
Pragmatika adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Ilmu ini mempelajari bagaimana penyampaian makna tidak hanya bergantung pada pengetahuan linguistik (tata bahasa, leksikon, dll) dari pembicara dan pendengar, tapi juga dari konteks penuturan, pengetahuan tentang status para pihak yang terlibat dalam pembicaraan, maksud tersirat dari pembicara.
Spoiler for Semantik:
Semantik(dari Bahasa Yunani: semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, Semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.
Spoiler for Morfologi:
Morfologidipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos).Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari mengenai pembentukan kata.
Spoiler for Sintaksis:
Dalam linguistik, sintaksisadalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata sintaksis juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun.
Spoiler for Fonologi:
Fonologiadalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya.
Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Terdiri dari, huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap). Fonologi terdiri dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.
Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Terdiri dari, huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster (konsonan yang ditulis rangkap). Fonologi terdiri dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik.
Spoiler for Fonetik:
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Di sisi lain fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan mempelajari sistem fonetika.
Spoiler for Etimologi:
Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata. Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu).
Spoiler for Leksikologi:
Leksikologi(dari bahasa Yunani: lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari kata, sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis), kelompok kata, serta keseluruhan leksikon. Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana, leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.
Spoiler for Onomastika:
Onomastik atau onomalogiadalah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari nama-nama diri atau asal-usul nama. Kata ini diturunkan dari bahasa Yunani όνομα (onoma), yang artinya nama. Toponimi adalah studi mengenai nama-nama tempat. Antroponimi adalah studi mengenai nama-nama pribadi (antroponim).
Spoiler for Dialek:
Dialek(bahasa Yunani: διάλεκτος, dialektos), adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Berbeda dengan ragam bahasa yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Variasi ini berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda.
Biasanya pemerian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial.
Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi). Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka istilah yang tepat ialah aksen dan bukan dialek.
Biasanya pemerian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial.
Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi). Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, maka istilah yang tepat ialah aksen dan bukan dialek.
Quote:
Beberapa istilah awal yang harus dketahui :
1. Linguistikadalah ilmu tentang bahasa. Dan objek kajiannya adalah bahasa.
2. Lingua adalah kata lain dari bahasa
3. Linguis adalah orang yang ahli dalam dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik
Nah, Kenapa ane bilang kalo Guru Bahasa Indonesia itu belum tentu Linguis dan Linguis itu belum tentu Guru Bahasa Indonesia, karena umumnya Guru Bahasa Indonesia itu jarang yang mengetahui cabang-cabang dari Linguistik ini, mereka kebanyakan hanya mengetahui umumnya saja, dan seperti dijelaskan di atas untuk menjadi seorang Linguis adalah harus ahli dalam berbahasa termasuk mempelajari cabang dari ilmu bahasa tersebut.
1. Linguistikadalah ilmu tentang bahasa. Dan objek kajiannya adalah bahasa.
2. Lingua adalah kata lain dari bahasa
3. Linguis adalah orang yang ahli dalam dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik
Nah, Kenapa ane bilang kalo Guru Bahasa Indonesia itu belum tentu Linguis dan Linguis itu belum tentu Guru Bahasa Indonesia, karena umumnya Guru Bahasa Indonesia itu jarang yang mengetahui cabang-cabang dari Linguistik ini, mereka kebanyakan hanya mengetahui umumnya saja, dan seperti dijelaskan di atas untuk menjadi seorang Linguis adalah harus ahli dalam berbahasa termasuk mempelajari cabang dari ilmu bahasa tersebut.
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sekian dulu gan penjelasan Linguistiknya, Kalo berkenan boleh minta nya gan, jangan lupa juga
Update gan, Makasih buat kaskusker yang udah koreksi
Spoiler for koreksi kaskuser:
Quote:
Original Posted By arjuni►Waduh, gan kayaknya agak keluru tuh, antara langage dengan langue tuh.... ntar si Saussure bisa bangkit dari kuburnya
Pembelajaran mengenai langue dan parole itu sebenarnya ada pada tataran strukturalisme yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
Nah, dalam prosesnya kemudian, Saussure membuat 3 dikotomi, yaitu:
- Petanda dan penanda
- Langue dan parole
- Singkronis dan diakronis
Langage adalah bahasa, seperti bhs Indo, ingris, jawa, dll.
Langue adalah sistem bahasa atau kalo mudahnya kaidah bahasa (Langue encompasses the abstract, systematic rules and conventions of a signifying system; it is independent of, and pre-exists, individual users. Langue involves the principles of language, without which no meaningful utterance, "parole", would be possible.)
Parole adalah ujaran yang dilakukan oleh pengguna bahasa. (Parole refers to the concrete instances of the use of langue. This is the individual, personal phenomenon of language as a series of speech acts made by a linguistic subject)
Oh iya, tulisannya itu PAROLE, bukan parloe
Pembelajaran mengenai langue dan parole itu sebenarnya ada pada tataran strukturalisme yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
Nah, dalam prosesnya kemudian, Saussure membuat 3 dikotomi, yaitu:
- Petanda dan penanda
- Langue dan parole
- Singkronis dan diakronis
Langage adalah bahasa, seperti bhs Indo, ingris, jawa, dll.
Langue adalah sistem bahasa atau kalo mudahnya kaidah bahasa (Langue encompasses the abstract, systematic rules and conventions of a signifying system; it is independent of, and pre-exists, individual users. Langue involves the principles of language, without which no meaningful utterance, "parole", would be possible.)
Parole adalah ujaran yang dilakukan oleh pengguna bahasa. (Parole refers to the concrete instances of the use of langue. This is the individual, personal phenomenon of language as a series of speech acts made by a linguistic subject)
Oh iya, tulisannya itu PAROLE, bukan parloe
Spoiler for Ayolahhh:
Taruh di pejwan, buat koreksi Gan
Quote:
Original Posted By Boy_Next_Door►Gan, ralat nih. bukan parloe tapi PAROLE
gw punya kesempatan belajar di jenewa yang berbahasa perancis. emang iya, rumit deh. banyak yang di lihat dalam segi bahasa. dan 1 hal, pas gw smp di jakarta, pelajaran bahasa indonesia itu cenderung aneh...Gak pernah baca buku2 sastrawan indonesia...gak pernah baca Gunawan Muh, Gak pernah baca Pramudya...terpaksa gw beli sendiri tu buku2...
Soalnya gw SMA sekarang di Jenewa, kita HARUS baca buku sastrawan terkenal seperti Voltaire, Victor Hugo, Albert Camus, Marguerite Duras....
Dari segi teknik....kalah jauh deh...
gw punya kesempatan belajar di jenewa yang berbahasa perancis. emang iya, rumit deh. banyak yang di lihat dalam segi bahasa. dan 1 hal, pas gw smp di jakarta, pelajaran bahasa indonesia itu cenderung aneh...Gak pernah baca buku2 sastrawan indonesia...gak pernah baca Gunawan Muh, Gak pernah baca Pramudya...terpaksa gw beli sendiri tu buku2...
Soalnya gw SMA sekarang di Jenewa, kita HARUS baca buku sastrawan terkenal seperti Voltaire, Victor Hugo, Albert Camus, Marguerite Duras....
Dari segi teknik....kalah jauh deh...
Quote:
Original Posted By melissahana►memperbaiki sedikit
"Disamping istilah langue dan langage masih ada istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parloe. Parloe adalah wujud bahasa yang kongkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari."
Parloe yang anda maksud mungkin lebih tepatnya Parole hehe, salah ejaan aja. CMIIIW
dan lagi IMHO, Linguist dididik untuk mengkaji bahasa, bukan untuk mengajarkan bahasa tapi tidak sedikit juga linguis yang menjadi pengajar bahasa. di kampus ane sekarang, ada dua program pendidikan, yang satu itu pendidikan bahasa Indonesia yang nantinya jadi guru dan yang satunya lagi sastra Indonesia yang ane ambil. tentu saja mata kuliah di dua prodi itu berbeda. di sastra Indonesia tidak diajarkan mata kuliah simulasi mengajar, di pendidikan bahasa Indonesia juga tidak diajarkan sedalam di sastra Indonesia.
selain itu, prodi sastra Indoenesia kemudian dibagi kembali menjadi dua, yaitu penjurusan Linguistik yang nantinya mengurus segala tata bahasa dan penjurusan Sastra yang lebih kepada karya-karyanya. ane sendiri kuliah di penjurusan Linguistik dan saat ini sedang memasuki tingkat akhir. doain ane cepet lulus ya gan hehehe
pejwan kalo boleh bro
"Disamping istilah langue dan langage masih ada istilah lain dalam bahasa Perancis yaitu parloe. Parloe adalah wujud bahasa yang kongkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari."
Parloe yang anda maksud mungkin lebih tepatnya Parole hehe, salah ejaan aja. CMIIIW
dan lagi IMHO, Linguist dididik untuk mengkaji bahasa, bukan untuk mengajarkan bahasa tapi tidak sedikit juga linguis yang menjadi pengajar bahasa. di kampus ane sekarang, ada dua program pendidikan, yang satu itu pendidikan bahasa Indonesia yang nantinya jadi guru dan yang satunya lagi sastra Indonesia yang ane ambil. tentu saja mata kuliah di dua prodi itu berbeda. di sastra Indonesia tidak diajarkan mata kuliah simulasi mengajar, di pendidikan bahasa Indonesia juga tidak diajarkan sedalam di sastra Indonesia.
selain itu, prodi sastra Indoenesia kemudian dibagi kembali menjadi dua, yaitu penjurusan Linguistik yang nantinya mengurus segala tata bahasa dan penjurusan Sastra yang lebih kepada karya-karyanya. ane sendiri kuliah di penjurusan Linguistik dan saat ini sedang memasuki tingkat akhir. doain ane cepet lulus ya gan hehehe
pejwan kalo boleh bro
Maap gan yang parole typo
Kaskuser juga banyak anak Sastra gataunya
Spoiler for kaskuser anak sastra:
Quote:
Original Posted By lugimin►ane belajar tuh waktu kuliah, ane kuliah jurusan sastra gan agan anak sastra juga ya
Quote:
Original Posted By 2strokeslover►Nice share ga, kaya ngingetin lg. walau ane s-1 bahasa n sastra indonesia, suer lupa lg sama sintaksis, morfologi,semantik dll. Maklum kerjaan ga nyambung ama jurusan...hehe.
Quote:
Original Posted By xzavdc777►bener gan, kebetulan ane belajar linguistik dikuliah maklum anak sastra Linguistik itu belajar dasarnya bahasa bangetlah. Belajar linguistiknya sendiri sebenernya agak ribet gan, ga kaya bahasa Inggris atah Indonesia yang jelas memang bahasa itu yang dipelajari kalo linguistik belajar morfologi, fonologi make contohnya ya bahasa Indonesia, Inggris, atau bahasa lainnya dan yang bikin ribet semua bahasa punya keunikan sendiri meskipun basicnya sama
Quote:
Original Posted By anjelita91►Jadi inget mata kuliah linguistik di semester pertama.. Bahasa bersifat arbitrer/mana suka, Ane inget banget kata dosen ane soal itu
fonologi-morfologi di semester kedua, sintaksis, semantik, dll
Mari cintai bahasa Indonesia
fonologi-morfologi di semester kedua, sintaksis, semantik, dll
Mari cintai bahasa Indonesia
Quote:
Original Posted By 18hen►Waktu ane kuliah ada mata kuliah Linguistik gan....oh iya, ane ambil Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Quote:
Original Posted By joesoloe►hahaha , jadi ke inget kuliah lagi ... dulu ane belajar begituan
Quote:
Original Posted By yudithsastra08►agan anak sasindo yaa?
ane juga,tapi ribet mah ama yg namanya linguistik. . makanya ane ambil filologi...
ane juga,tapi ribet mah ama yg namanya linguistik. . makanya ane ambil filologi...
Quote:
Original Posted By niko.x7►Ini adalah salah satu makul ane beserta anak2 nya. Di semester pertama ini ane dan teman2 mempelajari Linguistik Umum. Cuma sayangnya dosennya jarang masuk Maaf kalau jadi curhat sedikit.
Quote:
Original Posted By apriesamael►berat banget nij...jadi inget pas kuliah gann..
jangaarrrr
jangaarrrr
Quote:
Original Posted By gayness►wah anak sastra Indonesia ya.. ribet gan belajar linguistik, walaupun nilai linguistik sama antek-anteknya (fonologi, morfologi, sintaksis, sematik dll) gak pernah di bawah B.
Enakan belajar sastra...
Enakan belajar sastra...
Quote:
Original Posted By Lurah..Mesir►mata kuliah ane semua tuh dari smester 1 sampe semester 6 gan..
dosen pragmatik benci bgt ma ane, gara2 ane pernah ga ikut mata kuliah dia selama 5 pertemuan, ketemu2 pas uts, langsung di usir...
dosen pragmatik benci bgt ma ane, gara2 ane pernah ga ikut mata kuliah dia selama 5 pertemuan, ketemu2 pas uts, langsung di usir...
Quote:
Original Posted By loyalheart►Ane juga belajar itu gan di jurusan ane sekarang, sastra inggris
Konsepnya sama cuma beda bahasa aja, malah belajar langsung murni dari ahlinya dan berdasarkan buku murni (belum terjemahan) setuju banget kalo diterapkan di sekolah Indonesia
Konsepnya sama cuma beda bahasa aja, malah belajar langsung murni dari ahlinya dan berdasarkan buku murni (belum terjemahan) setuju banget kalo diterapkan di sekolah Indonesia
Quote:
Original Posted By sandyangga90►jadi inget dulu pas kuliah Liguistik, ane gak paham sama sekali
ane kuliah di fakultas sastra
ane kuliah di fakultas sastra
Quote:
Original Posted By ronaahandoko►Agan anak sastra indonesia ? Kalo iya berarti kita sama dong hehehe
pas banget ada trit ini, kebetulan tadi siang ane ngumpulin tgs matkul Fonologi
keep posting gan, bermanfaat banget
pas banget ada trit ini, kebetulan tadi siang ane ngumpulin tgs matkul Fonologi
keep posting gan, bermanfaat banget
Quote:
Original Posted By alvetamra►Wah ini agan pasti anak sastra ya?
Ane anak sastra juga gan, malah tadinya sempet kepikiran mau buat trit tentang linguistik juga, eh udah keduluan sm agan ini eace:
Linguistik emang ilmu yg bikin penasaran gan. Ane udh jatuh cinta sm bidang ini
Nah ada lagi gan, seorang poliglot belum tentu linguis, tp linguis bisa jadi poliglot
Ane anak sastra juga gan, malah tadinya sempet kepikiran mau buat trit tentang linguistik juga, eh udah keduluan sm agan ini eace:
Linguistik emang ilmu yg bikin penasaran gan. Ane udh jatuh cinta sm bidang ini
Nah ada lagi gan, seorang poliglot belum tentu linguis, tp linguis bisa jadi poliglot
Quote:
Original Posted By 00.01►
ane jurusan bhs inggris gan. baru smester 5 udah sampe semantics sama pragmatics. awal kuliah sih bingung di phonology, tapi giliran udah lewat koq kayanya gampang yah tinggal ngafalin vowels sama consonant yang ada dengan symbol anehnya
ane jurusan bhs inggris gan. baru smester 5 udah sampe semantics sama pragmatics. awal kuliah sih bingung di phonology, tapi giliran udah lewat koq kayanya gampang yah tinggal ngafalin vowels sama consonant yang ada dengan symbol anehnya
Quote:
Original Posted By orangkelaparan►Ternyata anak sastra pada masuk sini semua termanuk ane, tapi ane sastra inggris
omong-omong guru bahasa indonesia, guru ane waktu SMA dulu bilang kalo kompetitor itu artinya SEJENIS SUKU CADANG/ALAT BENGKEL GAN terus temen ane ikut-ikutan ngebelain itu guru dan bilang kalo kompetitor itu sinonim dari KOMPRESOR jujur gan ane emosi berat waktu itu
omong-omong guru bahasa indonesia, guru ane waktu SMA dulu bilang kalo kompetitor itu artinya SEJENIS SUKU CADANG/ALAT BENGKEL GAN terus temen ane ikut-ikutan ngebelain itu guru dan bilang kalo kompetitor itu sinonim dari KOMPRESOR jujur gan ane emosi berat waktu itu
Quote:
Original Posted By loakon►ane anak sasindo dulu di salah satu ptn negeri ini...hahaha ini pelajran semester 1 ampe 5..trus ane kesel krna konsepnya tidak memfasilitasi imajinasi saya..dan ane cabut ke sastra 8)....setahu ane kalo lingua gk bisa dilepaskan dgn parole dan intonasi.hehehhehehe
Quote:
Original Posted By mrpio08►
berasa kuliah lagi gan, and berasa kayak lagi nulis skripsi gan
nice info gan untuk yang lagi belajar linguistik
berasa kuliah lagi gan, and berasa kayak lagi nulis skripsi gan
nice info gan untuk yang lagi belajar linguistik
Quote:
Original Posted By bubblebumble►ane jurusan bahasa inggris juga mempelajari macam2 linguistik itu gan, ada syntax, morphology, pragmatics, semantics, dll. dan sampai sekarang pun ane masih nggak begitu paham yg namanya sematics.
tien212700 memberi reputasi
1
66.3K
Kutip
772
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan