- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Soekarno, Sosok Yang Akan Terus Dikenang Bangsa Indonesia


TS
Narc99
Soekarno, Sosok Yang Akan Terus Dikenang Bangsa Indonesia




Say No To Repost
Jangan Lupa Sama Ini Ya Gan



Quote:

Quote:
Hari ini memanglah bukan hari pahlawan atau hari kemerdekaan tapi untuk mengenang jasa pahlawan bisa di lakukan kapanpun sebagai tanda balas budi kita terhadap pahlawan-pahlawan yang membuat kita bisa hidup seperti sekarang ini di NKRI. Ada banyak cara untuk merenung pada saat negeri ini memperingati kemerdekaan. Namun satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah mengingat sosok Soekarno atau Bung Karno (BK). Mengapa demikian? Keith Loveard dalam tulisan panjangnya di Asiaweek mengatakan, di seluruh wilayah Indonesia yang membentang 5.000 km, satu nama sinonim dengan nasionalisme Indonesia adalah Soekarno. Ia adalah pendiri negara dan arsitek kemerdekaan negeri ini. “Bagi banyak orang, kenangan atas presiden pertama itu ada kaitannya dengan impian tentang bagaimana Indonesia harus dibangun,” tutur Loveard (halaman 1).
Soekarno jelas manusia biasa yang tak luput dari cacat. Tetapi jutaan warga negeri ini tetap terkagum-kagum pada pemimpin yang punya banyak kelebihan itu. Dari soal harta, misalnya. Pada saat kita bisa melihat harta para pejabat negara sekarang yang bermiliar-miliar —yang entah dari mana sumbernya— harta Soekarno sangatlah kecil sekali.
Dalam bukunya, Sukarno, An Autobigraphy as Told to Cindy Adams (1966), Bung Karno antara lain mengatakan (halaman 157), “Dan adakah seorang Kepala Negara lain yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya? Gajiku 200 dolar AS sebulan dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Dari segi keuangan tidak banyak kemajuanku semenjak dari Bandung (pada dasawarsa 1920-an).”
Dalam sebuah cerita, Presiden Soekarno pernah didatangi oleh seorang pelukis yang jadi sahabatnya. Sang pelukis itu sangat memerlukan uang untuk membeli obat bagi istrinya yang sakit. Ia pun datang pada Bung Karno untuk menjual lukisan itu. Tetapi Kepala Negara itu tidak punya uang. Jadi ia menawarkan pulpen yang ada tanda tangannya untuk dijual. Sang pelukis tidak mau karena butuh uang dan pamit pulang. Bung Karno mencegahnya dan kembali masuk ke kediamannya. Dia pun berkata, “Begini Bung, kebetulan istriku ada sedikit uang. Saya meminjamnya, tapi masih kurang. Jadi nanti kalau saya punya uang, kekurangannya saya bayar.”
Mengharukan memang. Bagaimana seorang kepala negara tidak punya uang hingga seperti itu? Bagaimana Bung Karno sering dibelikan baju oleh para diplomatnya kalau ke luar negeri karena melihat baju presidennya yang sangat sederhana? Soekarno memang bukan tipe pemimpin haus harta.

Kesukaannya pada karya seni sangat terkenal. Ini terlihat dari Majalah terkemuka Amerika National Geographic edisi Indonesia, bulan Agustus 2008 yang menunjukkan foto Bung Karno di ruang kerjanya yang penuh lukisan. Foto yang dipakai sebagai sampul ini adalah foto 1956.
Bung Karno juga seorang kutu buku yang luar biasa. Penguasaannya atas sejumlah bahasa asing plus kemampuan pidatonya yang istimewa menjadikan dia menjadi orator tanpa tanding. Ia mampu mempersatukan dari begitu banyak latar belakang etnik, budaya dan agama dengan lidahnya, tanpa menumpahkan setetes darah pun.
Kemampuan Soekarno itu tentu diperoleh melalui proses, tetapi jelas buku-buku adalah bagian penting dari proses itu. Saat masih remaja, Soekarno sudah sering tenggelam menikmati beragam buku di perpustakaan ayahnya. Kemudian, seperti ditulis Howard Palfrey Jones dalam bukunya, Indonesia: The Possible Dreams, tahun-tahun dalam penjara dan pengasingan adalah tahun-tahun pendidikan. Ia membaca dan membaca —semuanya yang dapat diperolehnya. Tetapi ia paling menginginkan buku-buku tentang sosialisme dan revolusi; buku-buku yang akan mengajarinya bagaimana mengorganisasi (rakyat) melawan Belanda, buku-buku yang akan memberinya pandangan tentang revolusi.
Soekarno jelas manusia biasa yang tak luput dari cacat. Tetapi jutaan warga negeri ini tetap terkagum-kagum pada pemimpin yang punya banyak kelebihan itu. Dari soal harta, misalnya. Pada saat kita bisa melihat harta para pejabat negara sekarang yang bermiliar-miliar —yang entah dari mana sumbernya— harta Soekarno sangatlah kecil sekali.
Dalam bukunya, Sukarno, An Autobigraphy as Told to Cindy Adams (1966), Bung Karno antara lain mengatakan (halaman 157), “Dan adakah seorang Kepala Negara lain yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya? Gajiku 200 dolar AS sebulan dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Dari segi keuangan tidak banyak kemajuanku semenjak dari Bandung (pada dasawarsa 1920-an).”
Dalam sebuah cerita, Presiden Soekarno pernah didatangi oleh seorang pelukis yang jadi sahabatnya. Sang pelukis itu sangat memerlukan uang untuk membeli obat bagi istrinya yang sakit. Ia pun datang pada Bung Karno untuk menjual lukisan itu. Tetapi Kepala Negara itu tidak punya uang. Jadi ia menawarkan pulpen yang ada tanda tangannya untuk dijual. Sang pelukis tidak mau karena butuh uang dan pamit pulang. Bung Karno mencegahnya dan kembali masuk ke kediamannya. Dia pun berkata, “Begini Bung, kebetulan istriku ada sedikit uang. Saya meminjamnya, tapi masih kurang. Jadi nanti kalau saya punya uang, kekurangannya saya bayar.”
Mengharukan memang. Bagaimana seorang kepala negara tidak punya uang hingga seperti itu? Bagaimana Bung Karno sering dibelikan baju oleh para diplomatnya kalau ke luar negeri karena melihat baju presidennya yang sangat sederhana? Soekarno memang bukan tipe pemimpin haus harta.

Kesukaannya pada karya seni sangat terkenal. Ini terlihat dari Majalah terkemuka Amerika National Geographic edisi Indonesia, bulan Agustus 2008 yang menunjukkan foto Bung Karno di ruang kerjanya yang penuh lukisan. Foto yang dipakai sebagai sampul ini adalah foto 1956.
Bung Karno juga seorang kutu buku yang luar biasa. Penguasaannya atas sejumlah bahasa asing plus kemampuan pidatonya yang istimewa menjadikan dia menjadi orator tanpa tanding. Ia mampu mempersatukan dari begitu banyak latar belakang etnik, budaya dan agama dengan lidahnya, tanpa menumpahkan setetes darah pun.
Kemampuan Soekarno itu tentu diperoleh melalui proses, tetapi jelas buku-buku adalah bagian penting dari proses itu. Saat masih remaja, Soekarno sudah sering tenggelam menikmati beragam buku di perpustakaan ayahnya. Kemudian, seperti ditulis Howard Palfrey Jones dalam bukunya, Indonesia: The Possible Dreams, tahun-tahun dalam penjara dan pengasingan adalah tahun-tahun pendidikan. Ia membaca dan membaca —semuanya yang dapat diperolehnya. Tetapi ia paling menginginkan buku-buku tentang sosialisme dan revolusi; buku-buku yang akan mengajarinya bagaimana mengorganisasi (rakyat) melawan Belanda, buku-buku yang akan memberinya pandangan tentang revolusi.
Quote:
Bertemu Para Tokoh

Bertahun-tahun kemudian, tulis mantan Duta Besar AS di Indonesia, itu Bung Karno melukiskan pengalamannya membaca buku-buku di penjara:
“Aku bertemu di alam pikiran dengan Tom Paine. Aku bertemu dan berbicara dalam alam pikiran dengan para pemimpin Revolusi Prancis, aku bertemu dengan Mirabeau; aku bertemu dengan Moreau; aku bertemu Danton; aku bertemu dengan para pemimpin revolusi wanita di Paris. Dan dalam alam pikiran aku bertemu dengan para pemimpin Jerman. Aku bertemu Herr Alterfritz, Frederic Agung. Aku bertemu Wilhelm Lieplat dan, ya, kemudian aku bertemu juga dengan Marx, Karl Marx. Aku bertemu dengan Adolf Berstein. Aku bertemu dengan Friedrich Engels.” (halaman 187).
Soekarno juga mengatakan: “Aku bertemu dengan Mazzini, dengan Garibaldi, dengan Plekanov, dengan Trotsky, dengan Lenin, dengan Gandhi, dengan Mustafa Kemal Ataturk, dengan Ho Chi Minh,dengan Sun Yat Sen, dengan Saygo Takamori. Aku bertemu Nehru, dengan Mohammad Ali Jinnah, dengan Jose Rizal Mercado, yang ditembak mati oleh Spanyol pada tahun 1903. Aku bertemu Thomas Jefferson dan Abraham Lincoln.”
“Begitulah setelah bertemu —setelah berbicara dengan semua pemimpin besar itu— aku menjadi yakin bahwa manusia itu satu (sama),” kata Bung Karno.
Howard Jones pun mengaku, ia sering melongo menyaksikan otak gajah Bung Karno karena dalam pidatonya pemimpin Indonesia itu mampu mengutip panjang kata-kata Jefferson, Lincoln atau pun Karl Marx persis dalam bahasa aslinya.
Quote:
Kisah Hidup Soekarno

Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno ini lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Saat kecil, Soekarno hanya tinggal beberapa tahun bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat ia tinggal di Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Pada 4 Juli 1927 Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bung Karno muda begitu bersemangat memperjuangkan kemerdekaan. Namun sejak dipenjara komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus.
Delapan bulan kemudian ia baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang amat panjang, dan harus mengalami beberapa kali dipenjara dan diasingkan, akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Ia pula yang merumuskan Pancasila menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Soekarno menjadi presiden pertama dan wakilnya adalah Bung Hatta. Soekarno adalah presiden yang mampu menyatukan nusantara. Bahkan ia bisa menghimpun bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Soekarno pun mengirimkan surat Supersemar untuk mengamankan negara yang kacau. Namun nampaknya Supersemar dijadikan legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan dan menyingkirkan Soekarno. MPR pun mengangkat Soeharto sebagai presiden. Keaslian Supersemar pun hingga saat ini masih misteri.
Pada tahun 21 Juni 1970 Soekarno meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".


Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno ini lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Saat kecil, Soekarno hanya tinggal beberapa tahun bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat ia tinggal di Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Pada 4 Juli 1927 Soekarno mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bung Karno muda begitu bersemangat memperjuangkan kemerdekaan. Namun sejak dipenjara komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus.
Delapan bulan kemudian ia baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang amat panjang, dan harus mengalami beberapa kali dipenjara dan diasingkan, akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Ia pula yang merumuskan Pancasila menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Soekarno menjadi presiden pertama dan wakilnya adalah Bung Hatta. Soekarno adalah presiden yang mampu menyatukan nusantara. Bahkan ia bisa menghimpun bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Soekarno pun mengirimkan surat Supersemar untuk mengamankan negara yang kacau. Namun nampaknya Supersemar dijadikan legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan dan menyingkirkan Soekarno. MPR pun mengangkat Soeharto sebagai presiden. Keaslian Supersemar pun hingga saat ini masih misteri.
Pada tahun 21 Juni 1970 Soekarno meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Quote:
Berikut beberapa kutipan kata-kata bijak dari Presiden Soekarno yang sangat memiliki arti, (BACA dan RENUNGKANLAH)
Spoiler for Kata Bijak:
1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
Quote:
Begitulah gan betapa nasionalismenya presiden RI pertama kita, mungkin saat sekarang ini tidak ada sosok seperti beliau tapi ane yakin rakyat Indonesia akan terus berharap akan adanya pemimpin seperti beliau yang mampu benar-benar berjuang demi kepentingan Bangsa Indonesia bukan untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan partai politiknya.
Jasa beliau untuk Bangsa Indonesia harus kita kenang selama kita masih berdarah Bangsa Indonesia
Jasa beliau untuk Bangsa Indonesia harus kita kenang selama kita masih berdarah Bangsa Indonesia


Quote:


Tapi yang pasti mengharapkan

Kaskuser bijak selalu meninggalkan jejak


Diubah oleh Narc99 29-11-2014 21:57
0
5.2K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan