- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PDIP Gertak Balik ! Meski Mega Paham Pilihan Ahok, PDIP Ancam Cabut Dukungan


TS
serbapemilu
PDIP Gertak Balik ! Meski Mega Paham Pilihan Ahok, PDIP Ancam Cabut Dukungan
CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia mengambil sikap berbeda dengan ketua umumnya soal wakil gubernur DKI Jakarta. PDIP mengancam mencabut dukungan politiknya untuk Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jika nama Boy Bernardi Sadikin tak diloloskan sebagai wakil gubernur.
Padahal Kamis kemarin (27/11) Megawati dalam pertemuannya dengan Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan dapat memahami pilihan Ahok soal wakilnya. (Baca: Ahok Sampaikan Wakil Gubernur Pilihannya ke Megawati)
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan Boy sosok paling tepat untuk mendampingi Ahok memimpin dan membenahi Jakarta. “Kalau sampai Ahok tidak mengakomodasi Boy sebagai wagub, dia mengecewakan keluarga besar PDIP,” ujar Basarah di Jakarta, Jumat (28/11).
Boy merupakan anak Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta yang terkenal luas karena terobosan dan keberaniannya dalam menata ibu kota. Boy kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta dan anggota DPRD DKI Jakarta. Ia pernah menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, dan merupakan Ketua Tim Sukses Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012.
“Kami yakin Boy pasti bisa bersinergi dengan Ahok. Ahok tidak perlu meragukan kemampuan Boy,” kata Basarah. (Baca: Boy Bukan Wagub Pilihan Ahok)
Tapi bagaimana jika Ahok tetap pada pendiriannya untuk memilih nama lain? “Tidak menutup kemungkinan dukungan politik kepada Ahok di DPRD DKI Jakarta akan kami cabut,” ujar Basarah.
Meski Basarah mengakui Ahok punya hak prerogatif untuk menentukan wakilnya sendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah, ia mengingatkan Ahok diusung sepaket bersama Jokowi oleh PDIP dan Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
“Karena sekarang Jokowi sudah maju menjadi presiden, maka secara etika politik, wakil gubernur harus diisi PDIP. Ahok tidak boleh melupakan sejarah yang menjadikan dia sebagai gubernur,” kata Basarah.
Ini tentu kontras dengan perbincangan Ahok dan Megawati dalam pertemuan mereka kemarin sore. Menurut Ahok, Mega memahami pilihannya, dan mengerti apa-apa saja pertimbangan Ahok dalam menentukan wakilnya.
Ahok lebih memilih wakil yang punya pengalaman pemerintahan. “Kalau mau ngukur karakter sejati seseorang, kasih dia kekuasaan. Kalau kamu sudah jadi pejabat, kan ketahuan korupsi atau tidak. Tapi kalau pilih yang belum berkuasa, kamu masih nebak-nebak (karakter dia yang sesungguhnya),” kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Meski demikian, Ahok menegaskan bukan berarti ia tak suka dengan Boy, sebab hubungan personal keduanya baik. Persoalan Boy di mata Ahok hanya satu: belum pernah berkecimpung di dunia birokrasi.
(agk)
sumber
perebutan kursi wakil gubernur dki mendekati babak final !
Padahal Kamis kemarin (27/11) Megawati dalam pertemuannya dengan Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan dapat memahami pilihan Ahok soal wakilnya. (Baca: Ahok Sampaikan Wakil Gubernur Pilihannya ke Megawati)
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan Boy sosok paling tepat untuk mendampingi Ahok memimpin dan membenahi Jakarta. “Kalau sampai Ahok tidak mengakomodasi Boy sebagai wagub, dia mengecewakan keluarga besar PDIP,” ujar Basarah di Jakarta, Jumat (28/11).
Boy merupakan anak Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta yang terkenal luas karena terobosan dan keberaniannya dalam menata ibu kota. Boy kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta dan anggota DPRD DKI Jakarta. Ia pernah menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, dan merupakan Ketua Tim Sukses Jokowi-Ahok pada Pilkada Jakarta 2012.
“Kami yakin Boy pasti bisa bersinergi dengan Ahok. Ahok tidak perlu meragukan kemampuan Boy,” kata Basarah. (Baca: Boy Bukan Wagub Pilihan Ahok)
Tapi bagaimana jika Ahok tetap pada pendiriannya untuk memilih nama lain? “Tidak menutup kemungkinan dukungan politik kepada Ahok di DPRD DKI Jakarta akan kami cabut,” ujar Basarah.
Meski Basarah mengakui Ahok punya hak prerogatif untuk menentukan wakilnya sendiri berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah, ia mengingatkan Ahok diusung sepaket bersama Jokowi oleh PDIP dan Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
“Karena sekarang Jokowi sudah maju menjadi presiden, maka secara etika politik, wakil gubernur harus diisi PDIP. Ahok tidak boleh melupakan sejarah yang menjadikan dia sebagai gubernur,” kata Basarah.
Ini tentu kontras dengan perbincangan Ahok dan Megawati dalam pertemuan mereka kemarin sore. Menurut Ahok, Mega memahami pilihannya, dan mengerti apa-apa saja pertimbangan Ahok dalam menentukan wakilnya.
Ahok lebih memilih wakil yang punya pengalaman pemerintahan. “Kalau mau ngukur karakter sejati seseorang, kasih dia kekuasaan. Kalau kamu sudah jadi pejabat, kan ketahuan korupsi atau tidak. Tapi kalau pilih yang belum berkuasa, kamu masih nebak-nebak (karakter dia yang sesungguhnya),” kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Meski demikian, Ahok menegaskan bukan berarti ia tak suka dengan Boy, sebab hubungan personal keduanya baik. Persoalan Boy di mata Ahok hanya satu: belum pernah berkecimpung di dunia birokrasi.
(agk)
sumber
Quote:
perebutan kursi wakil gubernur dki mendekati babak final !
0
8.5K
93


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan