- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Amnesia 2: Kebohongan Jokowi] Soal Impor Sapi


TS
hamizan77
[Amnesia 2: Kebohongan Jokowi] Soal Impor Sapi
Berita masa lalu
Jokowi: Pemerintah Harus Berani Stop Impor Sapi
TEMPO.CO, Cipanas - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi, mengatakan Indonesia harus berani menghentikan impor daging sapi. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. (Baca juga: Golkar Dukung Impor Daging Berbasis Zona).
"Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan," kata Jokowi di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 29 Maret 2014.
Jokowi mengatakan Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, kata Jokowi, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi. (Baca juga: Petani Minta Impor Sapi Indukan Betina).
Sebelumnya Kementerian Perdagangan mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk 35 perusahaan penggemukan (feedlotter). Perusahaan-perusahaan tersebut akan mendatangkan 150 ribu ekor sapi pada kuartal I 2014. (Baca juga: Mei, Rajawali Nusantara Datangkan 3.000 Sapi).
Untuk kuartal pertama 2014 akan masuk sebanyak 130.245 ekor sapi bakalan dan 22.860 ekor sapi siap potong. Berdasarkan perhitungan Kementerian Perdagangan, Indonesia membutuhkan sapi impor setara dengan 130 ribu ton daging.
amnesia sapi
Sindir BUMN, Jokowi Beli Peternakan Sapi Di NTT
MERDEKA.COM. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan peternakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bakal menjadi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Jaya.
"Kalau engga PD Pasar Jaya, bisa PD Dharma Jaya. Tetapi kan PD Dharma Jaya belum bisa makanya PD Pasar Jaya yang kelola," ujar Jokowi di Kupang, NTT, Selasa (29/4).
Jokowi menjelaskan Pemprov DKI bakal membeli peternakan yang ada di NTT. Nantinya, peternakan tersebut untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Jakarta.
Mantan wali kota Solo ini menambahkan saat ini banyak peternakan yang ada di NTT untuk pengembangan ternak sapi. Untuk itu, dia menyindir banyaknya BUMN yang membeli peternakan di Australia. Padahal, di Indonesia masih banyak lahan untuk dijadikan peternakan sapi.
"Dalam bentuk pembelian daging bisa, juga pengiriman ternak. Dan kita kerja sama ternak bisa. Beli peternakan bisa. Dulu kan beli peternakan di Australia, kenapa? Di sini (NTT) ada peternakan juga kok," kata dia.
Selain dengan NTT, Pemprov DKI juga telah melakukan kerja sama untuk menjamin pasokan pangan di Jakarta. Salah satunya dengan Pemprov Lampung yang bekerja sama dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Sumber: Merdeka.com
Berita masa kini
Pemerintah Indonesia Tingkatkan Impor Sapi Dari Australia
RMOL. Negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20, akan meningkatkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Hal ini didorong oleh besarnya jumlah izin impor daging sapi Australia yang diterbitkan pada kuartal ini oleh pemerintah Indonesia.
Secara signifikan, akan terdapat lebih banyak lagi daging sapi dari Queensland yang memenuhi rak toko di Indonesia selama beberapa bulan mendatang karena Pemerintah Indonesia telah menambah hampir dua kali lipat jumlah izin impor sapi Australia sejak bulan Oktober.
Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada bulan September 2014 Indonesia tengah meningkatkan jumlah sapi Australia yang biasanya diimpor di kuartal terakhir sehingga mereka dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.
Kementerian Perdagangan Indonesia berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264.000 ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136.000 ekor.
Partogi mengatakan Indonesia perlu menyiapkan "stok penyangga" daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi Australia dan ternak dari negara lain. Dia mengindikasikan bahwa dia cukup yakin hubungan Indonesia dengan peternak Australia dan posisinya secara geografis membuat Indonesia menjadi pembeli yang lebih diutamakan meskipun ada permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Australia; negara ini menerima sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun. Indonesia adalah tujuan utama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight. [ysa]
amnesia 2
Jokowi Loloskan Impor Sapi Karena Lobi Kuat Australia
FASTNEWS Jakarta (26/11) –Pemerintahan Jokowi-JK baru berjalan hampir dua bulan namun pemerintah sudah membuat kebijakan untuk impor sapi asal Australia hingga 264 ribu ekor pada kuartal empat tahun ini. Jumlah ini meningkat tajma dari perkiraan awal sekitar 136 ribu ekor. Sapi tersebut akan diimpor dari negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20. jadi jangan heran jika dalam waktu dekat, daging sapi impor dari Queensland akan merambah banyak pusat perbelanjaan dan pasar tradisional selama beberapa bulan mendatang.
Jika dicermati kebijakan pemerintah Joko Widodo ini sangat bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya sewaktu masih menjadi calon presiden pada bulan Maret 2014. Saat itu, di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur Jawa Barat. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus punya keberanian untuk menghentikan impor daging sapi. Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. “Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan,” kata Jokowi saat itu.
Jokowi juga mengatakan Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, kata Jokowi, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi.
Pengamat ekonomi Fuad Bawazier menilai kebijakan Presiden Joko Widodo yang tidak sesuai ucapannya saat masih jadi capres menunjukkan tidak konsisten. Menurut Fuad Bawazier, izin impor sapi dari Australia itu sangat mungkin terkait dengan lobi yang dilakukan Australia pada waktu Presiden Jokowi bertandang ke Australia untuk menghadiri KTT G20 November lalu. “Kalau kemungkinan karena lobi itu sudah biasa, dulu juga saat mobil murah akhirnya tidak setuju karena lobi dari Jepang. Lalu bagaimana peternakan sapi kita akan bisa mandiri,” terang Fuad.
Abdulrachim, pengamat ekonomi dari Rumah Perubahan menambahkan, yang harus dicermati adalah apakah ini karena memang ada permintaan yang mendadak meningkat atau mengada-ada. Selain itu masalah yang perlu diperhatikan adalah mafia pangan. “Beberapa bulan lalu masuk sapi impor 40 ribu ekor tapi harga di pasaran tetap, ini artinya pasar daging dikuasai mafia yang memainkan harga daging sapi sehingga harga tidak turun,” jelasnya.
Indonesia memang merupakan pasar yang penting bagi Australia. Sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun masuk ke Indonesia, terutama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight. FN - 06
amnesia 2
tambahan dari sumber yang barokah
Metrotvnews.com, Jakarta: Negara bagian Queensland, Australia, akan meningkatkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Ekspor ini didorong oleh besarnya jumlah izin impor daging sapi Australia yang diterbitkan pada kuartal ini oleh pemerintah Indonesia.
Secara signifikan, akan terdapat lebih banyak lagi daging sapi dari Queensland yang memenuhi rak toko di Indonesia selama beberapa bulan mendatang. Keputusan ini terjadi setelah Pemerintah Indonesia menambah hampir dua kali lipat jumlah izin impor sapi Australia sejak Oktober.
Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk perdagangan internasional, Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada September 2014 Indonesia tengah meningkatkan jumlah sapi Australia yang biasanya diimpor di kuartal terakhir sehingga mereka dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.
Kemendag berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264 ribu ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136 ribu ekor.
Partogi mengatakan Indonesia perlu menyiapkan "stok penyangga" daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi Australia dan ternak dari negara lain.
Dia cukup yakin hubungan Indonesia dengan peternak Australia dan posisinya secara geografis membuat Indonesia menjadi pembeli yang lebih diutamakan meskipun ada permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Australia; negara ini menerima sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari 1 miliar dolar Australia per tahun. Indonesia adalah tujuan utama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total 308 juta dolar Australia pada 2013.
Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50 ribu ton swt (shipped weight). Queensland, negara bagian yang menjadi tuan rumah G20 Leaders Summit pada 15-16 November, adalah pemasok produk daging sapi terbesar di Australia, dengan industri daging yang mencapai nilai 3,2 miliar dolar Australia, terkenal karena daging yang bebas penyakit dan berkualitas tinggi.
Pada tahun 2012-2013, produk makanan dan hewan hidup yang diekspor dari Queensland ke Indonesia mencapai nilai 389 juta dolar Australia. Queensland mengekspor lebih dari 635 ribu ton daging sapi pada 2012/2013 ke 78 negara; angka tersebut mewakili 60 persen ekspor daging sapi Australia.
Ekspor beragam produk pertanian dan makanan Queensland ke Indonesia pada 2012-2013 mencapai nilai total 6,3 miliar dolar Australia.
Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan John McVeigh mengatakan Pemerintah Queensland telah berkomitmen untuk memastikan industri daging sapi didukung penuh dan menempati posisi yang baik untuk mengambil keuntungan dari semua peluang pasar. Hal ini tertuang dalam rencana aksi industri daging sapi pemerintah Queensland yang dirilis awal tahun ini.
"Untuk meningkatkan produksi kita perlu manajemen dan genetika yang lebih baik. Kita perlu menarik investasi baru dan kita membutuhkan nutrisi yang lebih baik melalui peningkatan kualitas padang rumput, tanaman untuk pakan ternak, dan pusat penggemukan sapi," kata McVeigh, dalam siaran persnya, Selasa (25/11/2014).
Menurut dia, pihaknya perlu terus berinvestasi dalam penelitian baru, mempromosikan praktek terbaik untuk produsen dan bekerja sepanjang rantai pasokan untuk mendukung ekspansi prosesor dan fokus pada akses pasar.
Rencana tersebut juga menguraikan daerah-daerah lain di mana Pemerintah Queensland dapat membantu industri untuk tumbuh, seperti menyediakan infrastruktur publik dan sumber daya-jaringan jalan raya dan kereta api, rute saham, hak atas tanah negara dan alokasi air.
Kemudian menciptakan lingkungan bisnis dan peraturan yang hemat biaya dan memfasilitasi pengembangan industri dengan mendorong investasi. McVeigh bersama dengan misi dagang pemerintah Northern Territory juga telah melakukan perjalanan ke Indonesia di 2013 untuk mengembangkan hubungan dagang yang kuat dalam rangka memenuhi permintaan dari pasar makanan Asia yang sedang berkembang.
pkspiyungan yang barokah
konsisten dengan ketidakkonsistensinya.......
Jokowi: Pemerintah Harus Berani Stop Impor Sapi
Quote:
TEMPO.CO, Cipanas - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo atau Jokowi, mengatakan Indonesia harus berani menghentikan impor daging sapi. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. (Baca juga: Golkar Dukung Impor Daging Berbasis Zona).
"Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan," kata Jokowi di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 29 Maret 2014.
Jokowi mengatakan Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, kata Jokowi, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi. (Baca juga: Petani Minta Impor Sapi Indukan Betina).
Sebelumnya Kementerian Perdagangan mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk 35 perusahaan penggemukan (feedlotter). Perusahaan-perusahaan tersebut akan mendatangkan 150 ribu ekor sapi pada kuartal I 2014. (Baca juga: Mei, Rajawali Nusantara Datangkan 3.000 Sapi).
Untuk kuartal pertama 2014 akan masuk sebanyak 130.245 ekor sapi bakalan dan 22.860 ekor sapi siap potong. Berdasarkan perhitungan Kementerian Perdagangan, Indonesia membutuhkan sapi impor setara dengan 130 ribu ton daging.
amnesia sapi
Sindir BUMN, Jokowi Beli Peternakan Sapi Di NTT
Quote:
MERDEKA.COM. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan peternakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bakal menjadi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Jaya.
"Kalau engga PD Pasar Jaya, bisa PD Dharma Jaya. Tetapi kan PD Dharma Jaya belum bisa makanya PD Pasar Jaya yang kelola," ujar Jokowi di Kupang, NTT, Selasa (29/4).
Jokowi menjelaskan Pemprov DKI bakal membeli peternakan yang ada di NTT. Nantinya, peternakan tersebut untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Jakarta.
Mantan wali kota Solo ini menambahkan saat ini banyak peternakan yang ada di NTT untuk pengembangan ternak sapi. Untuk itu, dia menyindir banyaknya BUMN yang membeli peternakan di Australia. Padahal, di Indonesia masih banyak lahan untuk dijadikan peternakan sapi.
"Dalam bentuk pembelian daging bisa, juga pengiriman ternak. Dan kita kerja sama ternak bisa. Beli peternakan bisa. Dulu kan beli peternakan di Australia, kenapa? Di sini (NTT) ada peternakan juga kok," kata dia.
Selain dengan NTT, Pemprov DKI juga telah melakukan kerja sama untuk menjamin pasokan pangan di Jakarta. Salah satunya dengan Pemprov Lampung yang bekerja sama dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Sumber: Merdeka.com
Berita masa kini
Pemerintah Indonesia Tingkatkan Impor Sapi Dari Australia
Quote:
RMOL. Negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20, akan meningkatkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Hal ini didorong oleh besarnya jumlah izin impor daging sapi Australia yang diterbitkan pada kuartal ini oleh pemerintah Indonesia.
Secara signifikan, akan terdapat lebih banyak lagi daging sapi dari Queensland yang memenuhi rak toko di Indonesia selama beberapa bulan mendatang karena Pemerintah Indonesia telah menambah hampir dua kali lipat jumlah izin impor sapi Australia sejak bulan Oktober.
Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada bulan September 2014 Indonesia tengah meningkatkan jumlah sapi Australia yang biasanya diimpor di kuartal terakhir sehingga mereka dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.
Kementerian Perdagangan Indonesia berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264.000 ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136.000 ekor.
Partogi mengatakan Indonesia perlu menyiapkan "stok penyangga" daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi Australia dan ternak dari negara lain. Dia mengindikasikan bahwa dia cukup yakin hubungan Indonesia dengan peternak Australia dan posisinya secara geografis membuat Indonesia menjadi pembeli yang lebih diutamakan meskipun ada permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Australia; negara ini menerima sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun. Indonesia adalah tujuan utama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight. [ysa]
amnesia 2
Jokowi Loloskan Impor Sapi Karena Lobi Kuat Australia
Quote:
FASTNEWS Jakarta (26/11) –Pemerintahan Jokowi-JK baru berjalan hampir dua bulan namun pemerintah sudah membuat kebijakan untuk impor sapi asal Australia hingga 264 ribu ekor pada kuartal empat tahun ini. Jumlah ini meningkat tajma dari perkiraan awal sekitar 136 ribu ekor. Sapi tersebut akan diimpor dari negara bagian Queensland, yang juga menjadi tuan rumah G20. jadi jangan heran jika dalam waktu dekat, daging sapi impor dari Queensland akan merambah banyak pusat perbelanjaan dan pasar tradisional selama beberapa bulan mendatang.
Jika dicermati kebijakan pemerintah Joko Widodo ini sangat bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya sewaktu masih menjadi calon presiden pada bulan Maret 2014. Saat itu, di sela-sela blusukan di Pasar Cipanas, Cianjur Jawa Barat. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia harus punya keberanian untuk menghentikan impor daging sapi. Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging yang sepenuhnya bergantung pada produksi dalam negeri. “Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan,” kata Jokowi saat itu.
Jokowi juga mengatakan Indonesia tidak usah takut kekurangan pasokan karena ada peternakan dengan produksi sapi yang cukup di Nusa Tenggara. Karena itu, kata Jokowi, swasembada daging sapi bisa terwujud jika program ini dikerjakan secara serius. "Bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi.
Pengamat ekonomi Fuad Bawazier menilai kebijakan Presiden Joko Widodo yang tidak sesuai ucapannya saat masih jadi capres menunjukkan tidak konsisten. Menurut Fuad Bawazier, izin impor sapi dari Australia itu sangat mungkin terkait dengan lobi yang dilakukan Australia pada waktu Presiden Jokowi bertandang ke Australia untuk menghadiri KTT G20 November lalu. “Kalau kemungkinan karena lobi itu sudah biasa, dulu juga saat mobil murah akhirnya tidak setuju karena lobi dari Jepang. Lalu bagaimana peternakan sapi kita akan bisa mandiri,” terang Fuad.
Abdulrachim, pengamat ekonomi dari Rumah Perubahan menambahkan, yang harus dicermati adalah apakah ini karena memang ada permintaan yang mendadak meningkat atau mengada-ada. Selain itu masalah yang perlu diperhatikan adalah mafia pangan. “Beberapa bulan lalu masuk sapi impor 40 ribu ekor tapi harga di pasaran tetap, ini artinya pasar daging dikuasai mafia yang memainkan harga daging sapi sehingga harga tidak turun,” jelasnya.
Indonesia memang merupakan pasar yang penting bagi Australia. Sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari AUD 1 miliar per tahun masuk ke Indonesia, terutama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total AUD 308 juta pada tahun 2013. Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50.000 ton shipped weight. FN - 06
amnesia 2
tambahan dari sumber yang barokah
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Negara bagian Queensland, Australia, akan meningkatkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Ekspor ini didorong oleh besarnya jumlah izin impor daging sapi Australia yang diterbitkan pada kuartal ini oleh pemerintah Indonesia.
Secara signifikan, akan terdapat lebih banyak lagi daging sapi dari Queensland yang memenuhi rak toko di Indonesia selama beberapa bulan mendatang. Keputusan ini terjadi setelah Pemerintah Indonesia menambah hampir dua kali lipat jumlah izin impor sapi Australia sejak Oktober.
Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk perdagangan internasional, Partogi Pangaribuan, mengumumkan pada September 2014 Indonesia tengah meningkatkan jumlah sapi Australia yang biasanya diimpor di kuartal terakhir sehingga mereka dapat menambah simpanan untuk kuartal pertama tahun depan.
Kemendag berharap dapat menerbitkan izin untuk mengimpor 264 ribu ekor sapi pada kuartal keempat tahun ini-sebuah peningkatan yang signifikan dari perkiraan awal sekitar 136 ribu ekor.
Partogi mengatakan Indonesia perlu menyiapkan "stok penyangga" daging sapi dalam negeri untuk mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi Australia dan ternak dari negara lain.
Dia cukup yakin hubungan Indonesia dengan peternak Australia dan posisinya secara geografis membuat Indonesia menjadi pembeli yang lebih diutamakan meskipun ada permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.
Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Australia; negara ini menerima sebagian besar komoditas ekspor pertanian Australia senilai lebih dari 1 miliar dolar Australia per tahun. Indonesia adalah tujuan utama ekspor hewan hidup (tidak termasuk seafood) dari Australia dengan total 308 juta dolar Australia pada 2013.
Daging sapi dan sapi ekspor dari Australia ke Indonesia pada 2014 diperkirakan akan meningkat 27 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai 50 ribu ton swt (shipped weight). Queensland, negara bagian yang menjadi tuan rumah G20 Leaders Summit pada 15-16 November, adalah pemasok produk daging sapi terbesar di Australia, dengan industri daging yang mencapai nilai 3,2 miliar dolar Australia, terkenal karena daging yang bebas penyakit dan berkualitas tinggi.
Pada tahun 2012-2013, produk makanan dan hewan hidup yang diekspor dari Queensland ke Indonesia mencapai nilai 389 juta dolar Australia. Queensland mengekspor lebih dari 635 ribu ton daging sapi pada 2012/2013 ke 78 negara; angka tersebut mewakili 60 persen ekspor daging sapi Australia.
Ekspor beragam produk pertanian dan makanan Queensland ke Indonesia pada 2012-2013 mencapai nilai total 6,3 miliar dolar Australia.
Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan John McVeigh mengatakan Pemerintah Queensland telah berkomitmen untuk memastikan industri daging sapi didukung penuh dan menempati posisi yang baik untuk mengambil keuntungan dari semua peluang pasar. Hal ini tertuang dalam rencana aksi industri daging sapi pemerintah Queensland yang dirilis awal tahun ini.
"Untuk meningkatkan produksi kita perlu manajemen dan genetika yang lebih baik. Kita perlu menarik investasi baru dan kita membutuhkan nutrisi yang lebih baik melalui peningkatan kualitas padang rumput, tanaman untuk pakan ternak, dan pusat penggemukan sapi," kata McVeigh, dalam siaran persnya, Selasa (25/11/2014).
Menurut dia, pihaknya perlu terus berinvestasi dalam penelitian baru, mempromosikan praktek terbaik untuk produsen dan bekerja sepanjang rantai pasokan untuk mendukung ekspansi prosesor dan fokus pada akses pasar.
Rencana tersebut juga menguraikan daerah-daerah lain di mana Pemerintah Queensland dapat membantu industri untuk tumbuh, seperti menyediakan infrastruktur publik dan sumber daya-jaringan jalan raya dan kereta api, rute saham, hak atas tanah negara dan alokasi air.
Kemudian menciptakan lingkungan bisnis dan peraturan yang hemat biaya dan memfasilitasi pengembangan industri dengan mendorong investasi. McVeigh bersama dengan misi dagang pemerintah Northern Territory juga telah melakukan perjalanan ke Indonesia di 2013 untuk mengembangkan hubungan dagang yang kuat dalam rangka memenuhi permintaan dari pasar makanan Asia yang sedang berkembang.
pkspiyungan yang barokah
konsisten dengan ketidakkonsistensinya.......
Diubah oleh hamizan77 27-11-2014 08:33
0
13.9K
Kutip
302
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan