- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[ANIMATED SHORT STORY] MIDORI DAN DUNIA BAWAH LAUT
TS
quiet_man
[ANIMATED SHORT STORY] MIDORI DAN DUNIA BAWAH LAUT
Quote:
BASA-BASI
Sebelumnya, ada dua thread yang aku buat yang selalu berkaitan dengan tips, cinta, lebai, cabe, terong sampai gado-gado. Namun kali ini, di Thread ini aku sajikan hal yang berbeda. di sini aku mencoba menyajikan cerita dengan animas-animasi jelek yang aku harap dengan animasi ini dapat memudahkan penyampaian cerita. so, silahkan dibaca ya kaskuser-kaskuser, gak panjang kok, gak nyampe 5 menit.
Sebelumnya, ada dua thread yang aku buat yang selalu berkaitan dengan tips, cinta, lebai, cabe, terong sampai gado-gado. Namun kali ini, di Thread ini aku sajikan hal yang berbeda. di sini aku mencoba menyajikan cerita dengan animas-animasi jelek yang aku harap dengan animasi ini dapat memudahkan penyampaian cerita. so, silahkan dibaca ya kaskuser-kaskuser, gak panjang kok, gak nyampe 5 menit.
Spoiler for Story:
Quote:
MIDORI dan DUNIA BAWAH LAUT
Quote:
Namaku Midori, Aku adalah putri sore di pantai ini. Pengikutku tak banyak, hanya seekor kura-kura pemalu sebagai kuda putihku dan beberapa kepiting kecil sebagai prajuritku.
Sore ini tak secerah sore-sore lalu, dengan asyik ku bangun istana pasirku hingga ku lupa waktu. Aku abaikan teriakan ayahku yang memanggilku. “Aku harus menyelesaikan temboknya dulu” kataku dalam hati.
Sedikit lagi, tinggal tembok sebelah kanan, maka kokohlah istanaku. aku yakin ini kuat melawan ombak-ombak kecil. “aku butuh pasir yang lebih basah” kataku dalam hati sambil berjalan menuju bibir pantai. Baru saja hendak menyekop pasir, aku kaget, ada pusaran air kecil di sekitar lima meter dari tempat aku berdiri, yang membuatku lebih kaget adalah kuda putih dan prajuritku pergi menuju ke sana. Walaupun aku seorang putri, entah mengapa kali ini aku mengikuti mereka, kupikir ini akan menyenangkan.
Sore ini tak secerah sore-sore lalu, dengan asyik ku bangun istana pasirku hingga ku lupa waktu. Aku abaikan teriakan ayahku yang memanggilku. “Aku harus menyelesaikan temboknya dulu” kataku dalam hati.
Sedikit lagi, tinggal tembok sebelah kanan, maka kokohlah istanaku. aku yakin ini kuat melawan ombak-ombak kecil. “aku butuh pasir yang lebih basah” kataku dalam hati sambil berjalan menuju bibir pantai. Baru saja hendak menyekop pasir, aku kaget, ada pusaran air kecil di sekitar lima meter dari tempat aku berdiri, yang membuatku lebih kaget adalah kuda putih dan prajuritku pergi menuju ke sana. Walaupun aku seorang putri, entah mengapa kali ini aku mengikuti mereka, kupikir ini akan menyenangkan.
Spoiler for scene 1:
Quote:
Aku tenggelam semakin dalam ke bawah laut. sekali-sekali kubuka mataku untuk mencari kuda putihku, berharap barang kali aku bisa menumpang di atasnya. Semakin bawah semakin sulit ku bernapas.
Spoiler for scene 2:
Quote:
Pelan-pelan kubuka mataku. Samar-samar terlihat ada beberapa orang melihatku. Satu per satu semakin jelas. Dari kiriku ada seorang wanita berambut merah yang cantik, seekor ikan biru dengan bibir yang moncong dan seorang bapak berewokan dengan mahkota emas dikepalanya. Yang aneh, aku langsung menanyakan “dimana kuda putihku?” “ada di ruang sebelah, dia baik-baik saja” kata wanita cantik itu yang ku yakin bahwa dia adalah seorang putri duyung setelah aku tak melihat sepasang kaki ada pada dirinya melainkan ekor menyerupai ikan.
Spoiler for scene 3:
Quote:
“Selamat datang di istanaku, gadis kecil” kata bapak yang berewokan tadi. “Perkenalkanlah dirimu” sambungnya. Aku masih syok, dengan terbata-bata aku bilang “Na..ma..ku Mi..do..ri, kalian siapa?”. “Aku Mermaid” kata si duyung, “Aku si Hiu, penjaga Istana ini dan dia adalah raja kami” kata si moncong sambil menunjuk bapak tadi. “Jangan-jangan dia adalah Poseidon, Dewa laut dari dongeng yang sering diceritakan ayahku sebelum ku tidur” kataku dalam hati “Apa kamu Dewa Poseidon?” ku beranikan diri. “Iya benar, Terima kasih telah mengenaliku. Bangunlah, bermainlah di istanaku ini, anggap saja kau berada di rumahku” suruhnya.
Spoiler for scene 4:
Quote:
Akupun berkeliling istana laut ini bersama dengan kuda putihku dan ditemani si Mermaid. Aku melihat semua yang aku ingini ada di sini, mulai dari tempat bermain anak-anak, pemandian air panas yang sempat membuatku heran, ruang makan dengan makanan apa saja, ruang dengan penuh boneka-boneka lucu, ruang belajar dengan setumpuk buku-buku, ruang dengan air terjun kecil buatan, ini juga membuatku heran, ruang kosong, Mermaid menyebutnya ruang meditasi, ruang dengan bermacam-macam hewan dan tumbuhan dan kamar apik dengan tempat tidur besar dengan nuansa merah muda (warna kesukaanku) dan ini katanya akan menjadi kamar tidurku.
Spoiler for sketch:
Quote:
Aku merasa benar-benar menjadi seorang putri. Tempat ini sangat memanjakkanku. Aku mencoba wahana-wahana tadi satu per satu. The Doll room menjadi tempat favoritku. Di sini, aku sama sekali tak mengenal waktu, siang dan malam, dan ternyata merekapun mengiyakannya dengan pernyataan “di sini tak ada matahari, tak ada siang, tak ada malam, tidur hanya ketika lelah”.
“Apa kamu tidak lelah, bermain terus Midori?” Tanya Poseidon. “Eh? Lelah? Kakiku memang lagi terasa pegel, tapi aku sangat menikmati ini” kataku.
“Tidurlah nak, kau masih bisa bermain sepuasnya sehabis kau bangun nanti” pintanya
“Baiklah, raja” aku langsung menurut
Setelah membolak-balikkan badanku dan membalikkan bantal yang kata ayahku mampu dengan magis membuat seseorang tertidur, aku juga tak kunjung terlelap, ku rasa aku membutuhkan suara-suara berat ayah untuk mendongengiku. Aku tak sadar ternyata tangisan kecilku karena merindukan ayah membuat Sang Poseidon mengetuk kamarku dan berkata “Kenapa kau menangis, gadis kecil? Bolehkah aku masuk?”
“Aku kangen ayah” kataku tersedu-sedu
“Pulanglah, nak. kau bisa kesini lagi kapan saja, jadikanlah di sini siangmu, dan di sana malammu”
“Benarkah? tapi…”
“Kuda putihmu? Tentu saja dia boleh ikut bersamamu.. pergilah”
“Apa kamu tidak lelah, bermain terus Midori?” Tanya Poseidon. “Eh? Lelah? Kakiku memang lagi terasa pegel, tapi aku sangat menikmati ini” kataku.
“Tidurlah nak, kau masih bisa bermain sepuasnya sehabis kau bangun nanti” pintanya
“Baiklah, raja” aku langsung menurut
Setelah membolak-balikkan badanku dan membalikkan bantal yang kata ayahku mampu dengan magis membuat seseorang tertidur, aku juga tak kunjung terlelap, ku rasa aku membutuhkan suara-suara berat ayah untuk mendongengiku. Aku tak sadar ternyata tangisan kecilku karena merindukan ayah membuat Sang Poseidon mengetuk kamarku dan berkata “Kenapa kau menangis, gadis kecil? Bolehkah aku masuk?”
“Aku kangen ayah” kataku tersedu-sedu
“Pulanglah, nak. kau bisa kesini lagi kapan saja, jadikanlah di sini siangmu, dan di sana malammu”
“Benarkah? tapi…”
“Kuda putihmu? Tentu saja dia boleh ikut bersamamu.. pergilah”
Spoiler for scene 5:
Quote:
Kuda putihku dan aku lalu bergegas ke atas. Semakin ke atas semakin samar ku lihat lambaian tangan mereka. Sepanjang perjalanan aku resah, aku ragu apakah aku bisa kembali ke sini, apakah aku harus memberitahu ayah tentang ini dan mendapat ijinnya untuk pergi ke sini setiap siang atau kapanpun aku mau, aku bingung pada perasaanku sendiri, rasa bahagia akan bertemu ayah seakan tertahan dengan sedih meninggalkan istana laut dan isi-isinya. Tapi apalah aku tanpa mimpi-mimpi di malam hari? Aku tetap harus bertemu ayah. Sepanjang perjalanan ini aku juga belajar bahwa tak ada kebahagiaan tanpa kesedihan, aku, sekarang, bersedih untuk bahagia.
Spoiler for scene 6:
Quote:
Setibanya di bibir pantai, aku berlari menuju rumah yang ku rindukan
Spoiler for scene 7:
Quote:
dan …..
Spoiler for scene 8:
Quote:
PENUTUP
Makasih buat Kaskuser yang udah nyempetin baca.
Kritikanmu membangunkanku
Cendolmu menerbangkanku
Makasih buat Kaskuser yang udah nyempetin baca.
Kritikanmu membangunkanku
Cendolmu menerbangkanku
Quote:
Diubah oleh quiet_man 02-10-2014 08:47
0
2.9K
Kutip
40
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan