Warga Bogor Dikristenisasi dengan Tawaran Wisata ke Bali

25 November 2014 09:38 WIBAdvertisementVideo KristenisasiREPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Upaya kristenisasi berkedok hiburan dan wisata menimpa warga Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor."Permasalahan di Sentul sering terjadi dengan modus-modus hiburan, masyarakat dibodohi. Dengan adanya acara pagelaran, sampai disana orang dibawa ke Monas menurut kami itu dibaptis. Karena mereka dikasih barang-barang," ujar Ketua Umum Tim Advokasi Syariah Gus Joy Setiawan, Selasa (25/11).Bahkan iming-iming tadi kian ditambah dengan tawaran ke Bali dan Yogyakarta. Gus Joy melihat, cara ini merusak akidah dan keimanan. Agar tak berlanjut, ia beserta rekannya mengadvokasi warga yang dikristenisasi tadi. Sebelum melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Agama, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke kepolisisan. "Kita berharap Kemenag juga menengahi dan segera memberi instruksi ke seluruh jajarannya agar membina umat beragama agar tak saling mengganggu,” cetus Gus Joy.Bahkan, ia meminta ada semacam aturan tentang batas-batas dalam melakukan dakwah agamanya. "Intinya,barang siapa mengajak orang yang sudah mempunyai agama untuk mengikuti keyakinan mereka dengan cara-cara terselubung bisa masuk dalam penistaan agama," ujarnya.Red: Indah WulandariRep: c 06


http://m.republika.co.id/berita/duni...wisata-ke-bali



Isi berita yang disampaikan hanya berupa gagasan dan pendapat.
tidak kah hal seperti ini berbahaya bagi keragaman agama di indonesia?
bukan bahaya kristenisasinya (karena berita ini belum jelas) tp bagaimana si penulis melakukan provokasi untuk memecah belah antar umat beragama.

dibawa ke monas untuk di baptis? dan menurut anda itu dibaptis?
ini bukan berita yg menunjukkan kebenaran tp hanya provokasi yg tidak ada bukti yg benar. artinya berita ini hoax

mengajak dengan cara terselubung masuk dalam penistaan?
kalau kagak terselubung bahkan omog kafir dan melakukan kekerasan (baca : fpi) itu bukan penistaan agama?

apa iya cuma berita seperti ini yang bisa dibuat oleh republika.co.id? berita hoax?