Jakarta: Pengamat Politik Burhanuddin Murtadi menilai ada niat khusus di balik keinginan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal ‘Ical’ Bakrie mempercepat Munas.

“Tentu saja pak Ical dan kawan-kawan berharap dengan dipercepatnya Munas itu akan lebih menguntungkan dirinya untuk bisa minimal memenangkan Munas. Atau misalnya untuk jangka yang lebih luas adalah mencapai aklamasi, jadi dengan percepatan Munas maka ARB mendapatkan keuntungan dimana calon-calon ketua umum yang lain itu kesulitan waktunya untuk menyapa pemilih, ini bicara strateginya ya,” kata Burhanuddin dalam dialog Bincang Pagi di Metro TV, Selasa (25/11/2014).

Burhanuddin juga menangkap dua momentum yang memperbesar dinamika politik partai ini. Pertama, momentum terjadi sebelum pengumuman Kabinet Jokowi-JK. Saat itu, Kubu Ical menginginkan Munas tetap dilangsungkan 2015. Pertanyaannya, kata Burhanuddin, apa yang membuat Ical dan pendukungnya ingin melaksanakan Munas pada 2015?

“Dugaan saya Pak Ical khawatir kalau ada kader Partai Golkar yang masuk di skuad Kabinet Jokowi-Jk, itu akan menjadi pendorong Partai Golkar mendukung calon ketua umum yang lebih pro pemerintah,” jelasnya.

Momentum kedua, terang Burhanuddin, setelah pengumuman Kabinet Jokowi-Jk dan terbukti tidak ada orang Golkar yang masuk dalam Kabinet Jokowi-Jk. Perubahan mulai terjadi di sini. Ical justru menginginkan Munas dipercepat. Persoalan KMP-KIH pun mulai masuk dalam konteks ini. tarik-menarik kekuasaan antarkubu memengaruhi Ical.

‘Sayangnya Partai Golkar yang dikorbankan, jadi buat saya Munas itu untuk kepentingan partai Golkar, bukan buat kepentingan siapa-siapa. Jangan sampai kepentingan Partai Golkar, terutama untuk kepentingan jangka panjang 2019 itu ditarik ke dalam persoalan antara KMP dan KIH,” imbuhnya.



Sumber http://untuknkri.org/percepat-munas-...ut-cari-untung