13 Duet Mematikan dalam Sejarah Sepakbola [Serba 13]
TS
mactoo
13 Duet Mematikan dalam Sejarah Sepakbola [Serba 13]
Sudah banyak duet pemain yang kombinasi dan kerjasamanya sanggup memikat para penikmat sepakbola maupun membuat gentar setiap lawan. Dunia sudah menyaksikan sederet tandem maut di atas lapangan, baik itu dari lini belakang, tengah, hingga barisan terdepan.
Dari dahulu hingga sekarang, telah lahir banyak duet dalam sepakbola yang kombinasi dan kerjasamanya sanggup memukau jutaan pasang mata. Tidak jarang, sebuah tim bahkan bisa menampilkan soliditas, permainan luar biasa, ditakuti lawan, hingga memenangi berbagai kejuaraan berkat kontribusi duet maut di skuadnya.
Dari sekian banyak duet yang sudah menjadi bagian dalam sejarah panjang persepakbolaan dunia, kami pilihkan beberapa yang paling terkenal.
1. Rui Costa dan Batistuta
Spoiler for Rui Costa dan Batistuta:
Manuel Rui Costa dibekali teknik superior, visi brilian, serta dianggap salah satu playmaker terbaik dan merupakan simbol generasi emas Portugal. Sementara itu, Gabriel Batistuta adalah striker legendaris Argentina yang keberadaannya di atas lapangan sanggup menciptakan rasa gentar bagi para pemain bertahan lawan. Mereka menjadi pilar dan senjata terkuat Fiorentina di era 1990-an. Secara sederhana, Rui Costa lah yang merancang serangan, dan Batistuta yang menuntaskannya.
2. Xavi dan Iniesta
Spoiler for 2. Xavi dan Iniesta:
Duet pass master Xavi dan Andres Iniesta merupakan kombinasi sehati serta salah satu yang paling mematikan di dunia. Baik di level klub atau timnas, Barcelona atau Spanyol, dua orang ini sanggup membuat lawan putus asa dengan rentetan operan mereka. Di Euro 2012, saat melawan Republik Irlandia, Xavi memecahkan rekor operan dalam sejarah Piala Eropa: 136 (127 sukses, tingkat keberhasilan 94%). Rekor sebelumnya dipegang oleh Ronald Koeman dengan 117 ketika Belanda menghadapi Denmark di Euro 1992. Dalam laga tersebut, Xavi dan Iniesta melepaskan 229 operan, lebih banyak dari jumlah total operan 11 pemain Irlandia.
3. Gerrard dan Torres
Spoiler for 3. Gerrard dan Torres:
Duo inilah yang sendirian nyaris membawa Liverpool ke puncak Premier League 2008/09. Keduanya mencetak total 30 gol liga untuk the Reds musim itu. Mereka bisa diibaratkan Rui Costa dan Batistuta di Fiorentina. Yang satu pendobrak, sedangkan yang lain penuntas serangan. Bedanya, rataan gol keduanya lebih berimbang, bahkan musim itu Gerrard mengukir lebih banyak gol daripada Torres, 16 berbanding 14. Sejak menyeberang ke Chelsea, Torres seolah kehilangan ketajaman. Banyak spekulasi berkembang, dan yang paling sering disebut adalah faktor tidak adanya tandem sehati seperti seorang Gerrard ketika dia masih berbaju merah.
4. Del Piero dan Trezeguet
Spoiler for 4. Del Piero dan Trezeguet:
Alessandro Del Piero dan David Trezeguet merupakan duet lini depan terbaik dalam sejarah panjang Juventus. Bersama, mereka mempersembahkan empat gelar Serie A untuk La Vecchia Signora, meski dua di antaranya dicabut setelah merebaknya Calciopoli. Keduanya bahkan tetap setia membela panji Juventus ketika diturunkan ke kasta kedua Italia akibat skandal tersebut. Pada musim 2007/08, Del Piero menjadi top scorer Serie A dengan torehan 21 gol, sedangkan Trezeguet di peringkat kedua dengan selisih satu bola.
5. Terry dan Carvalho
Spoiler for 5. Terry dan Carvalho:
Duet bek tangguh yang berperan besar membantu Chelsea memenangi gelar liga pertamanya dalam 50 tahun pada 2005 silam. John Terry dan sang rekrutan baru Ricardo Carvalho saat itu sukses menciptakan benteng tangguh di lini pertahanan the Blues. Chelsea hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim, dan itu merupakan yang paling sedikit sejak era Premier League.
6. Ozil dan Ronaldo
Spoiler for 6. Ozil dan Ronaldo:
Cristiano Ronaldo adalah pemain tercepat sepanjang sejarah yang mencetak 100 gol dalam balutan kostum Real Madrid. Sebagian besar lahir dari rentetan tendangan bebas, eksekusi penalti maupun sepakan jarak jauh, sedangkan separuhnya lagi tercipta berkat kontribusi dan dukungan luar biasa Mesut Ozil dari lini kedua. Pria Jerman pemilik nomor 10 Los Merengues itu bermain brilian sejak bergabung dengan pasukan Jose Mourinho pada 2010. Harus diakui, dialah salah satu kunci di balik ketajaman sang superstar Portugal.
7. Henry dan Bergkamp
Spoiler for 7. Henry dan Bergkamp:
Thierry Henry dan Dennis Bergkamp merupakan salah satu duet penyerang terbaik yang pernah ada. Keduanya sangat kompak ketika di Arsenal. Bergkamp adalah support striker papan atas, sedangkan Henry adalah seorang pencetak gol alami dari berbagai posisi. Tujuh tahun memperkuat the Gunners, mereka memenangkan dua titel Premier League dan tiga Piala FA.
8. Eto'o dan Milito
Spoiler for 8. Eto'o dan Milito:
Duet mesin gol yang berperan besar dalam kesuksesan Inter Milan meraih treble bersejarah pada musim 2009/10 dengan memenangi Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. Saat itu, Inter menjadi tim ke-6 di Eropa dan pertama di Italia yang sanggup meraih tiga gelar bergengsi dalam satu musim. Pada musim tersebut, di semua kompetisi, Samuel Eto'o mencetak total 16 gol, sedangkan Diego Milito 30. Dari semua gol Milito, dua di antaranya dia ciptakan dalam partai penentuan juara Eropa melawan raksasa Jerman Bayern Munich di Santiago Bernabeu.
9. Giggs dan Beckham
Spoiler for 9. Giggs dan Beckham:
Selama periode 1995 sampai 2003, Manchester United memiliki salah satu tandem wide midfield terbaik di dunia. Dwight Yorke serta Andy Cole di lini depan United pun merajalela dengan gelontoran gol mereka berkat suplai crossing tanpa batas Giggs dan Beckham dari kiri maupun kanan. Beckham akhirnya meninggalkan Red Devils, sedangkan Giggs bertahan hingga sekarang dan menyandang status legenda di Old Trafford.
10. Sutton dan Shearer
Spoiler for 10. Sutton dan Shearer:
Siapa yang bisa melupakan "SAS"? Chris Sutton dan Alan Shearer sukses melesatkan Blackburn ke puncak tertinggi Inggris berkat rentetan gol mereka. Perlawanan Aston Villa dan Manchester United pun mereka patahkan hingga pekan pamungkas. Beberapa tahun berselang, Shearer berduet dengan Teddy Sheringham di timnas Inggris. Beberapa meyakini mereka sebagai "SAS" kedua. Akan tetapi, kombinasi modifikasi itu tidak dapat menandingi versi aslinya.
11. Gullit dan Van Basten
Spoiler for Gullit dan Van Basten:
Duo Belanda Ruud Gullit dan Marco Van Basten identik dengan gelar juara sepanjang kariernya, baik di level klub maupun tim nasional. Bersama AC Milan, keduanya adalah ancaman nyata setiap lawan. Mereka membantu Rossoneri menjuarai European Cup secara beruntun pada 1989 dan 1990 dengan mengandaskan Steaua Bucharest serta Benfica. Bersama Belanda, kombinasi Gullit-Van Basten memberi titel Piala Eropa 1988. Di turnamen itu, Gullit hanya mengoleksi satu gol, tapi Van Basten tak terhentikan dengan lima golnya.
12. Carlos dan Cafu
Spoiler for 12. Carlos dan Cafu:
Roberto Carlos dan Cafu adalah satu dari sekian duet wing back terbaik yang pernah disaksikan publik sepakbola dunia. Dua legenda Brasil ini memiliki karier cemerlang di tingkat klub. Bersama-sama, mereka menjadi penguasa sektor sayap dalam setiap pertandingan Piala Dunia 2002 hingga akhirnya Samba menjadi juara dengan menundukkan Jerman di partai pamungkas. Carlos dan Cafu dikenal karena kecepatan serta kehebatannya dalam membantu serangan.
13. Voller dan Klinsmann
Spoiler for 13. Voller dan Klinsmann:
Jerman Barat menjuarai Piala Dunia 1990 dengan skuad yang luar biasa tangguh. Namun, kontribusi terbesar datang dari tiga sumber gol utamanya. Yang satu adalah Lothar Matthaus dari lini tengah, sedangkan dua yang lain merupakan duet predator di barisan terdepan. Rudi Voller dan Jurgen Klinsmann adalah mimpi buruk bagi para pemain bertahan. Total, keduanya mencetak enam gol di turnamen tersebut dan membantu Jerman Barat memuncaki Grup D dengan perbedaan gol yang sangat jauh jika dibadingkan tiga tim pesaingnya.