Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nevertalkAvatar border
TS
nevertalk
Tentara dianjurkan senyum ke Polisi!!!
Komandan Batalyon Infantri 521 Kediri, Jawa Timur, Letkol Nefra Firdaus memerintahkan para anggotanya untuk mempelopori sikap ramah kepada anggota kepolisian. Kata Letkol Nefra, sikap itu bagian dari langkah-langkah nyata untuk meminimalisasi peristiwa bentrokan yang sempat terjadi antara tentara dan polisi di Batam dan sejumlah daerah lainnya.

"Anggota kalau ketemu rekan kita polisi di manapun harus punya motto 3S, yaitu senyum, sapa, dan salam. Harus diawali," kata Letkol Nefra seusai acara apel bareng TNI dan Polri di Mako Yonif 521, Senin (24/11/2014).

Watak kesantunan itu, menurut Nefra, harus dijunjung tinggi sebagai bentuk pendekatan kultural sesama elemen negara. Sikap-sikap arogan harus dihindari karena hanya akan berakibat buruk kedua belah pihak.

"Lawan dari 3S itu 3M, yaitu melotot, marah, lalu mukul. Jangan melotot karena setiap orang pasti akan marah kalau dipelototi. Jangan sampai ini terjadi," tandasnya.

Anggota TNI wajib menghindari konflik dengan elemen apapun yang tidak berhubungan dengan tugas dan kewenangannya. Konflik di beberapa daerah beberapa hari lalu selayaknya menjadi pengalaman yang pahit dan harus dihindari ke depannya.

Jika suatu konflik terjadi, sekecil apapun itu, kata dia, harus secepatnya melapor ke pimpinan agar penyelesaiannya dibicarakan kedua belah pihak untuk mencari solusi terbaik.

Terkait kemungkinan adanya anggota TNI yang menjadi pengawal pribadi ataupun perusahaan, Nefra menyatakan hal itu bukan menjadi domain tentara.

Sementara itu, selain apel konsolidasi, acara itu juga dimeriahkan dengan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan sikap keakraban antara tentara dan polisi melalui beberapa permainan yang menghibur.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Budi Naryanto mengatakan, ada satu peleton anggota yang turut serta dalam apel itu.


http://regional.kompas.com/read/2014...campaign=Kknwp

Tentara Cemburu karena Banyak "Nganggur" dan Polisi Borong kerjaan
Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menilai, bentrokan yang kerap terjadi antara tentara dan polisi disebabkan oleh kecemburuan sosial. Kecemburuan itu, kata dia, bukan karena perbedaan kesejahteraan dan pendapatan, tetapi karena perbedaan tugas yang diemban kedua institusi.

"Banyak peran yang bisa diberikan karena polisi jumlahnya juga kurang. Artinya, jumlah polisi dan rakyatnya tidak berimbang. Konsekuensinya, penugasan dia (polisi) sangat padat, sementara di sana (tentara) kan banyak yang nganggur. Suruh latihan baris-berbaris, lari, lama-lama bosan," kata Sutiyoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014) malam.

Sutiyoso lalu membandingkan TNI saat ini dengan kondisi TNI saat dia berkarier dulu.

"Kalau saya dulu kan kenyang tugas. Di Kalimantan Barat, saya terlibat. Di Timor Timur saya terlibat. Di Aceh, Papua.... Kalau tentara sekarang itu banyak nganggur-nya. Mereka harus diberikan peran," ujar Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ini.

Menurut dia, TNI tidak harus diterjunkan dalam perang sungguhan. Nantinya, kata dia, personel TNI bisa saja diterjunkan untuk berbagai aktivitas sosial, seperti membantu korban bencana.

"Ada orang mati, mereka suruh ngumpulin jenazah, ya kayak gitu. Yang diberikan itu. Kan dia itu perlu tugas-tugas," pungkasnya.

Sebelumnya, bentrokan terjadi antara anggota Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti dan anggota Brimob Polda Kepulauan Riau pada Rabu hingga Kamis dini hari.

Insiden tersebut tidak terlepas dari ketidakpuasan atas penanganan kejadian bentrokan pada September lalu. Kejadian kali ini dipicu saling pandang dan cekcok antara prajurit TNI dan polisi, yang kemudian berkembang menjadi penyerangan oleh prajurit TNI ke Markas Brimob Polda Kepulauan Riau.

Dalam baku tembak itu, seorang anggota TNI tewas, yakni Prajurit Kepala JK Marpaung dari Yonif 134/Tuah Sakti. Warga sipil bernama Kamdani juga tertembak di paha kanan.

Di Binjai, Sumatera Utara, Brigadir Beni Sihombing, anggota Gegana Kompi A Brimob Medan, tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak, Kamis (20/11/2014) malam. Pelakunya adalah anggota TNI, dengan latar belakang masalah pribadi.

http://nasional.kompas.com/read/2014...nyak.Nganggur.
mmmhhh....Gimana ya??? jadi....
Kakak harus hormat ke Adik ya
Diubah oleh nevertalk 24-11-2014 13:06
0
5.6K
64
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan