Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ucok.mistikAvatar border
TS
ucok.mistik
[Bukan Pelampiasan] - 3 Jam Disiksa di Polsek, Rupanya Salah Tangkap
3 Jam Disiksa di Polsek, Rupanya Salah Tangkap

Pukul, pijak, tendang. Cara-cara kekerasan seperti ini, seakan tak bisa ditinggalkan banyak oknum polisi. Tanya saja Pabeng Pandiangan (26) warga Jl Pringgan Pasar 4, Kampung Batak. Dia disiksa di Polsek Percut Sei Tuan, atas perbuatan yang tak dilakukannya.

Peristiwa naas yang dialami Pabeng ini, terjadi pada Kamis (20/11) dini hari sekitar 00.30 wib, lantaran dirinya dituduh mencuri TV LCD merk Samsung. Kisah pahit itu berawal Rabu (19/11) malam.

Parbetor yang masih berstatus lajang ini, baru pulang menjemput ibunya dari Pajak Bengkok. “Habis makan dan mandi, aku keluar lagi narik becakku bang,” ungkapnya saat mendatangi Mapolsek Percut Kamis pukul 12.00 WIB.
Betor bernomor plat BK 9419 BZ itu pun melintas di Jalan Letdja Sujono, tepatnya di depan Polsek Percut Sei Tuan. Di situ, dia distop 2 pria yang membawa TV LCD merk Samsung.

Kedua pria yang tidak diketahui identitasnya itu meminta Pabeng mengantarkan mereka guna menjualkan TV tersebut ke Titi Sewa, tak Jauh dari Pajak Bengkok, Pabeng pun diupah Rp10 ribu. Sial bagi kedua pria yang menumpangi becaknya. Pasalnya, TV LCD yang mereka bawa, sudah rusak sehingga tak laku dijual. Pabeng pun disuruh mengantar mereka kembali ke tempat semula.

Setiba di depan Polsek Percut Sei Tuan, kedua pria itu turun dan mengambil kereta dari dalam pelataran parkir polsek. “Mereka menyuruhku kembalikan TV itu sendiri ke polsek, bang. Katanya polisi di dalam yang akan membayar upah narik ku,” ujarnya kembali kepada awak koran ini.

Ketika masuk ke polsek dan meletakkan TV tersebut ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK), seperti diperintahkan kedua pria tadi, Pabeng langsung dapat serangan.

Belum lagi ada bicara apa-apa, Pabeng dihantam 2 oknum polisi yang berada di kantor polisi. “Pencuri kau kan. Kok bisa rusak TV ku? Kau curi di mana TV aku ini?” bentak kedua pelaku seperti ditirukan Pabeng.

Masih diceritakannya, dalam aksi kekerasan itu, Pabeng diseret ke dalam ruang jaga piket Reskrim Polsek Percut Sei Tuan. Di situ, dia dibalbal oleh kedua pria itu.

Polisi penganiaya itu mengaku bertugas di Poldasu. Hal itu diketahui setelah oknum tersebut memperkenalkan dirinya kepada petugas Polsek Percut Sei Tuan yang berjaga malam itu.

“Aku dengar namanya Johanes Siahaan. Pangkatnya bripka, usianya sekitar 40 tahun. Dia yang punya TV itu. Dia lah yang mukulin dadaku sampai aku sesak nafas kek gini,” kesalnya.

Dijelaskan Pabeng, 3 jam lebih dirinya mengalami penyiksaan hanya supaya dia mengaku mencuri TV LCD tersebut. Namun karena tak bersalah, korban tetap bertahan.

“Dicucuki dadaku pakai kunci keretanya. Jempol kakiku ditimpa kursi. Paha dan kakiku dilaga pakai sepatu mereka. Ampun kali aku bang,” kesal parbetor bertubuh kurus ini.

Aiptu Manurung, petugas SPK yang berjaga malam itu, sempat melerai, tapi tak dihiraukan keduanya. Karena tetap tak mengaku, akhirnya dua polisi tersebut meninggalkannya begitu saja. “Untung ada polisi yang kasian sama aku. Si Manurung itu nyuruh aku pulang. Dikasihnya uang Rp20 ribu samaku,” ujar korban.

Usai diamuk dua polisi itu, Pabeng langsung pulang naik betornya dengan hati sedih. “Langsung pulang aku habis dipukul polisi itu. Mau buat laporan pun, percuma. Pasti makin dimatikan lagi aku,” kesalnya.

Begitu juga saat dirinya kembali ke Polsek Percut Sei Tuan. Lagi-lagi, Pabeng mengurungkan niatnya untuk membuat laporan. “Ah… Gak betul kantor polisi ini, bang. Aku terima sajalah aku yang dipukul ini,” tutupnya dengan hati kesal.

Terpisah, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung SIK SH MH, mengatakan, seharusnya korban membuat laporan atas peristiwa itu. “Iya. Seharuanya dia (Pabeng-red) membuat laporan saja. Kalo bisa pun, langsung ke Propam saja buat laporannya, bila memang betul yang telah memukulnya adalah polisi. Namun sekarang kita masih menyelidiki CCTV, apa betul korban dipukul,” tandasnya.(mri)

Spoiler for Zumber:



Spoiler for Parbetor:



Translate Bahasa Medan
Parbetor = Penarek/pengemudi Becak Motor
Pajak = Pasar Tradisional
Di Bal-bal = Dihajar bertubi-tubi
Kek = Kayak/Seperti (Kek gini = Kayak gini)

Diubah oleh ucok.mistik 21-11-2014 20:59
0
2.2K
14
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan