mashakoAvatar border
TS
mashako
Ini Pasti Salah SBY Lagi, Harga Cabe Tembus Rp120.000/kg Usai BBM Naik!
Cabai Merah di Gorontalo Tembus Rp 120 ribu
Minggu, 23/11/2014 09:49 WIB


Cabai Merah di Gorontalo Tembus Rp 120 ribu(ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah konsumen di Provinsi Gorontalo mulai mengeluhkan mahalnya harga cabai yang saat ini berada di angka Rp 120 ribu per kilogram (kg). Sejak pekan lalu, harga cabai di pasar Kota Gorontalo merangkak dari Rp 95 ribu kg menjadi Rp 120 ribu per kg akibat musim kemarau yang berkepanjangan. "Sejak pekan lalu sebagian besar bahan kebutuhan pokok sudah naik. Namun yang paling mencolok harga cabai," ujar salah satu warga Gorontalo, Maryanti Ali seperti dikutip Kantor Berita Antara, Minggu (23/11).

Menurut pedagang cabai di pasar sentral Kota Gorontalo, Abu Hasan, tingginya harga cabai dikarenakan stok yang diperoleh dari pertani lokal mulai terbatas. Ini akibat musim kemarau berkepanjangan yang melanda Provinsi Gorontalo sejak beberapa waktu lalu.

Selain mengadalkan produksi petani lokal, Hasan bilang, kini pra pedagang mengaku harus membeli cabai merah dari luar Gorontalo seperti Sulawesi Tengah, Selatan hingga Utara. "Kami terpaksa menjual cabai dengan harga mahal, sebab diperoleh dari tingkat petani juga mengalami kenaikkan," tutur Hasan. Lantaran mahalnya harga cabai, banyak pemilik rumah makan pun mulai membatasi membatasi penggunaan cabai sebagai bahan baku jualannya. "Langanan yang sering makan makanan pedas di warung milik saya sekarang tidak bisa dipenuhi karena mahalnya harga cabai," Kata Iyam.
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...s-rp-120-ribu/


Dua Hari Pascakenaikan BBM, Harga Cabe di Indramayu Meroket
Wednesday, 19 November 2014, 15:59 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua hari pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diumumkan, harga sayuran di pasar tradisional wilayah Indramayu langsung meroket. Hal tersebut terjadi akibat tingginya biaya operasional. Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Rabu (19/11), kenaikan harga sayuran sebenarnya memang sudah merangkak naik sejak beberapa hari sebelum pengumuman kenaikan harga BBM. Namun pascapengumuman kenaikan harga BBM, kenaikan harga sayuran langsung makin melejit.

Hal itu seperti misalnya cabe rawit merah yang sebelumnya sudah naik pada kisaran harga Rp 50 ribu per kg, kini kembali naik menjadi Rp 70 ribu per kg. Kenaikan itu bahkan merupakan yang tertinggi selama beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga yang tak kalah tingginya juga terjadi pada cabe merah dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg, cabe rawit hijau dari Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. Sementara harga daging ayam potong naik dari Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg.
"Harga BBM naik, semua barang ikut naik juga," ujar seorang pedagang, Ipah.
Ipah menjelaskan, kenaikan harga sayuran maupun kebutuhan pokok lainnya disebabkan naiknya ongkos angkutan barang pascakenaikan harga BBM. Meskipun harga barang dagangannya naik, namun hal itu malah merugikannya. "Pembeli jadi berkurang," ucapnya.

Seorang pedagang masakan keliling di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Toya, mengaku tidak berjualan sejak dua hari terakhir. Dia mengaku bingung karena semua harga barang di pasar mengalami kenaikan. "Modal jadi tambah besar, sedangkan harga jual masakan tidak bisa saya naikkan karena nanti tidak laku," kata Toya.
http://nasional.republika.co.id/beri...ramayu-meroket


Rieke-PDIP: Jokowi Naikkan BBM Akibat SBY Salah Urus Negara
"Saya masih meyakini 'Jokowi adalah Solusi'," kata Rieke.
Kamis, 6 November 2014, 17:40

VIVAnews - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dalam waktu dekat. Menurut politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka, kebijakan yang akan diambil Jokowi-JK adalah warisan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Rieke memberi perumpamaan kebijakan tidak populis itu sebagai "lagu lama kaset baru".

"Betulkah kas negara kosong (defisit)? Berapa angka defisit yang ditinggalkan Pemerintahan SBY? Rp80 T atau Rp109 T? Jika defisit benar adanya, artinya di akhir pemerintahannya, SBY telah menegaskan "salah urus" negara plus keuangannya," ujar Rieke dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Kamis 7 November 2014.

Namun, kata Rieke, semua pihak harus tetap menggunakan asas praduga tak bersalah. "Tanyakan saja langsung kepada Pak SBY dan para menterinya, terutama Menteri Keuangan Chatib Basri, betulkah ada defisit? Berapa angka defisit yang sesungguhnya?" tutur Rieke. Pertanyaan itu, kata Rieke, sangat penting. Bukan untuk menjelek-jelekkan pemerintah SBY, melainkan supaya jelas kondisi keuangan negara saat ini. Rieke menegaskan, Pemerintah Jokowi tidak bertanggung jawab atas indikasi salah kelola keuangan negara yang terjadi pada pemerintah SBY. "Namun juga tak boleh lepas tangan dari akibat "salah urus" yang terjadi. Saya masih meyakini 'Jokowi adalah Solusi'," ucapnya.
http://nasional.news.viva.co.id/news...ah-urus-negara


Pascakenaikan Harga BBM, Harga Cabai Rawit Tembus Rp 70 Ribu
Rabu, 19 November 2014, 18:42 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua hari pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga sayuran di pasar tradisional semakin meroket. Hal itu terjadi akibat tingginya biaya operasional. Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Rabu (19/11), kenaikan harga sayuran sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa hari sebelum pengumuman kenaikan harga BBM. Namun, pascapengumuman kenaikan harga BBM, kenaikan harga sayuran makin melejit.

Misalnya cabe rawit merah yang sebelumnya naik pada kisaran harga Rp 50 ribu per kg, kini kembali naik menjadi Rp 70 ribu per kg. Kenaikan itu bahkan merupakan yang tertinggi selama beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga yang tak kalah tingginya juga terjadi pada cabe merah dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg, cabe rawit hijau dari Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg.

Sementara harga daging ayam potong naik dari Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. ‘’Harga BBM naik, semua barang ikut naik,’’ ujar seorang pedagang, Ipah. Ipah menjelaskan, kenaikan harga sayuran maupun kebutuhan pokok lainnya disebabkan naiknya ongkos angkutan barang pascakenaikan harga BBM.

Meskipun harga barang dagangannya naik, namun hal itu malah merugikannya. ‘’Pembeli jadi berkurang,’’ tutur Ipah. Kondisi serupa diungkapkan Toya, seorang pedagang masakan keliling di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu. Ia mengaku tidak berjualan sejak dua hari terakhir, bingung karena semua harga barang di pasar mengalami kenaikan. ‘’Modal jadi tambah besar, sedangkan harga jual masakan tidak bisa saya naikkan karena khawatir tidak laku,’’ keluh Toya kepada Republika.
http://nasional.republika.co.id/beri...bus-rp-70-ribu

----------------------------

Dosa turunan emangnya?


emoticon-Ngakak
nona212
nona212 memberi reputasi
1
17K
354
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan