- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Fiktif Misteri) Berkunjung Ke Rumah Teman


TS
hbdmlk
(Fiktif Misteri) Berkunjung Ke Rumah Teman
Perkenalkan, namaku Setya Maulana, aku bertempat tinggal di daerah Buah Batu, Bandung. Aku bersekolah di SMA yang cukup bonafid di daerahku dan sudah menginjakan kaki di kelas XII. Hari-hari biasa kulalui dengan belajar dan belajar kecuali untuk hari Sabtu malam yang biasa kuhabiskan dengan hangout bersama teman-teman.
Namun, akhir minggu kali ini aku terpaksa tak bisa berhangout ria dengan temanku, karena aku diharuskan menyelesaikan tugas praktikum oleh guru kimia ku untuk membuat soda api yang deadlinenya hari Senin besok. Setiap tugas harus dikerjakan secara kelompok dengan jumlah 3 orang, dan pemilihan kelompok dilakukan secara acak oleh guruku. Aku sendiri ditunjuk oleh guru untuk berkelompok bersama Rizky Pramuditya dan Putri Yuniar. Setelah pembagian kelompok tersebut, aku segera bergabung dengan kelompokku untuk membicarakan rumah yang kita pilih untuk menyelesaikan tugas praktikum tersebut.
Akhirnya kami berdua sepakat untuk mengerjakannya di rumah Rizky karena rumahku sangat jauh bagi mereka berdua, sedangkan rumah Putri sedang ramai dikunjungi saudara-saudaranya. Namun, Rizky sempat ragu untuk memilih rumahnya sebagai tempat untuk melakukan kerja kelompok. "Kalian yakin mau datang ke rumahku ?" tanya Rizky, "Loh emang kenapa sih ki ? Kan lu tau sendiri kalau rumah gua jauh banget buat si Putri, terus rumah dia sendiri katanya lagi rame" kataku. "Yaudah gak papa, kalau emang kepaksa banget harus dirumah gue. Tapi kalian harus inget dirumah gue lu semua harus pada fokus ke tugas kita, jangan ngebayangin apa-apa apalagi ngelamun." balas Kiki. Saat itu aku dan Putri tak terlalu menghiraukan dari maksud temanku itu.
Setelah persiapan diri sudah selesai tepat pukul 16.00 WIB aku berangkat menuju rumahnya Rizky yang berada di perumahan yang bagus di daerah Kopo. Karena ini malam Minggu, tentu saja jam-jam segini sudah mulai terasa macet. Akibat kemacetan yang terjadi, akhirnya aku pun telat sejam setengah padahal sudah dijadwalkan harus sudah pada ngumpul pada jam 5 sore. Sesampainya disana, kulihat Putri sedang duduk di kursi yang ada di depan teras. Kutegur dia dimana Rizky ? Dia bilang, sedang bermain PS didalam sembari menungguku datang.
Setelah mendengar penjelasannya aku pun ikut duduk di kursi satu lagi yang disebelah meja sambil mengobrol satu sama lain. Adzan Maghrib pun berkumandang, Rizky pun keluar dan menyuruh kami untuk masuk untuk melaksanakan sholat berjamaah. Seusai sholat, kulihat raut muka Putri terlihat pucat dan seperti ingin menangis. Kutanya "kenapa ?", dia tidak menjawab apa-apa hanya menggeleng-gelengkan kepala. Selama mengerjakan tugas, Putri selalu menempel padaku dan sesekali menutupi wajahnya dibalik bahuku, "kenapa dengan orang ini ?" pikirku. Setelah satu jam berlalu akhirnya tugas kami pun selesai dan Isya sudah berkumandang kembali. Rizky kembali menyuruh kami untuk melakukan sholat berjamaah, akan tetapi Putri menolak dengan alasan akan melakukan sholat dirumah saja dan khawatir ayahnya akan memarahinya. Akhirnya, hanya aku dan Rizky berdua saja yang melaksanakan sholat.
Selama sholat itu, aku merasakan dibelakangku seperti ada seseorang yang ikut melaksanakan sholat, dan ketika sujud aku tak sengaja menengok belakang melalui lubang diantara dua kakiku. Tahu apa yang kulihat ? Kulihat sesosok putih dengan tali pocong yang masih terikat dikepala sedang melakukan sujud sama seperti yang kami lakukan. "Jadi ini apa yang bikin Putri ketakutan ?" pikirku, selama sholat masih berlangsung aku hanya bisa memejamkan mata saking ketakutannya. Usai sholat, aku segera pamit kepada Rizky.
Selama perjalanan aku merasakan udara yang sangat dingin pada bagian pundakku padahal saat itu aku menggunakan jaket kulit yang cukup tebal. Seketika saat itu juga aku membayangkan bahwa yang dibelakangku adalah sesosok yang kulihat dirumah Rizky. Aku mencoba untuk melihat bagian belakang melalui kaca spion. Benar saja apa yang kupikirkan, sosok yang kulihat sebelumnya sedang berada dibelakangku sambil duduk membelakangiku. Melihat hal itu, aku pun membaca doa-doa yang kubisa termasuk Ayat Kursi.
Sesampainya dirumah, tepat di depan gerbang aku merasa sangat kedinginan hingga menggigil dan aku merasa berat pada bagian pundak kiriku. Saat kutorehkan wajahku ke kiri, kulihat mata kepalaku sendiri wajah pocong tersebut masih terlihat bersih dengan kain kapas yang masih menempel pada bagian mata dan hidung. Makhluk itu berkata padaku "Kapan-kapan main lagi yah ke rumah eneng !" sambil tersenyum kepadaku. Akibat penampakan tersebut, seketika itu pula badanku terasa tak bertulang sama sekali, aku tersungkur pada saat itu karena tak kuat menopang badanku. Untung saat itu masih ada beberapa kendaraan yang melintas dan seketika penampakan itu menghilang dan badanku sudah bisa kugerakan. Aku pun segera membuka pintu gerbang, lalu memasukan motor ke garasi, menuju kamar dan tidur dengan ditutupi selimut.
Senin esoknya, aku menceritakan hal tersebut kepada kedua temanku tersebut. Dan Putri pun mengatakan bahwa makhluk itulah yang ia lihat ketika berada dirumah Rizky, dan saat melaksanakan sholat Maghrib dirinya melihat sosok tersebut ikut melakukan sholat tepat berada disamping kirinya. "Terus kenapa lu nempel terus ke gua waktu ngerjain tugas ?" tanyaku, "Gimana gak nempel ke lo dong Set, itu setan ngeliatin gua terus dari arah kamar yang abis kita pake buat sholat." jawabnya. Lalu Rizky pun bercerita kalau memang rumahnya itu sudah dihuni oleh makhluk itu sejak rumah itu belum dibangun khususnya di kamar tersebut, dia juga terkenal sedikit genit dengan teman-teman pria yang biasa dibawa oleh Rizky. Itulah sebabnya dia (Kiki) menyuruh kami untuk melakukan sholat di kamar tersebut dengan harapan supaya jin tersebut pergi dari tempat tersebut.
Kalau ceritanya jelek jangan timpuk ane yah gan...
Dikutip dari : Berkunjung ke rumah teman
Namun, akhir minggu kali ini aku terpaksa tak bisa berhangout ria dengan temanku, karena aku diharuskan menyelesaikan tugas praktikum oleh guru kimia ku untuk membuat soda api yang deadlinenya hari Senin besok. Setiap tugas harus dikerjakan secara kelompok dengan jumlah 3 orang, dan pemilihan kelompok dilakukan secara acak oleh guruku. Aku sendiri ditunjuk oleh guru untuk berkelompok bersama Rizky Pramuditya dan Putri Yuniar. Setelah pembagian kelompok tersebut, aku segera bergabung dengan kelompokku untuk membicarakan rumah yang kita pilih untuk menyelesaikan tugas praktikum tersebut.
Akhirnya kami berdua sepakat untuk mengerjakannya di rumah Rizky karena rumahku sangat jauh bagi mereka berdua, sedangkan rumah Putri sedang ramai dikunjungi saudara-saudaranya. Namun, Rizky sempat ragu untuk memilih rumahnya sebagai tempat untuk melakukan kerja kelompok. "Kalian yakin mau datang ke rumahku ?" tanya Rizky, "Loh emang kenapa sih ki ? Kan lu tau sendiri kalau rumah gua jauh banget buat si Putri, terus rumah dia sendiri katanya lagi rame" kataku. "Yaudah gak papa, kalau emang kepaksa banget harus dirumah gue. Tapi kalian harus inget dirumah gue lu semua harus pada fokus ke tugas kita, jangan ngebayangin apa-apa apalagi ngelamun." balas Kiki. Saat itu aku dan Putri tak terlalu menghiraukan dari maksud temanku itu.
Setelah persiapan diri sudah selesai tepat pukul 16.00 WIB aku berangkat menuju rumahnya Rizky yang berada di perumahan yang bagus di daerah Kopo. Karena ini malam Minggu, tentu saja jam-jam segini sudah mulai terasa macet. Akibat kemacetan yang terjadi, akhirnya aku pun telat sejam setengah padahal sudah dijadwalkan harus sudah pada ngumpul pada jam 5 sore. Sesampainya disana, kulihat Putri sedang duduk di kursi yang ada di depan teras. Kutegur dia dimana Rizky ? Dia bilang, sedang bermain PS didalam sembari menungguku datang.
Setelah mendengar penjelasannya aku pun ikut duduk di kursi satu lagi yang disebelah meja sambil mengobrol satu sama lain. Adzan Maghrib pun berkumandang, Rizky pun keluar dan menyuruh kami untuk masuk untuk melaksanakan sholat berjamaah. Seusai sholat, kulihat raut muka Putri terlihat pucat dan seperti ingin menangis. Kutanya "kenapa ?", dia tidak menjawab apa-apa hanya menggeleng-gelengkan kepala. Selama mengerjakan tugas, Putri selalu menempel padaku dan sesekali menutupi wajahnya dibalik bahuku, "kenapa dengan orang ini ?" pikirku. Setelah satu jam berlalu akhirnya tugas kami pun selesai dan Isya sudah berkumandang kembali. Rizky kembali menyuruh kami untuk melakukan sholat berjamaah, akan tetapi Putri menolak dengan alasan akan melakukan sholat dirumah saja dan khawatir ayahnya akan memarahinya. Akhirnya, hanya aku dan Rizky berdua saja yang melaksanakan sholat.
Selama sholat itu, aku merasakan dibelakangku seperti ada seseorang yang ikut melaksanakan sholat, dan ketika sujud aku tak sengaja menengok belakang melalui lubang diantara dua kakiku. Tahu apa yang kulihat ? Kulihat sesosok putih dengan tali pocong yang masih terikat dikepala sedang melakukan sujud sama seperti yang kami lakukan. "Jadi ini apa yang bikin Putri ketakutan ?" pikirku, selama sholat masih berlangsung aku hanya bisa memejamkan mata saking ketakutannya. Usai sholat, aku segera pamit kepada Rizky.
Selama perjalanan aku merasakan udara yang sangat dingin pada bagian pundakku padahal saat itu aku menggunakan jaket kulit yang cukup tebal. Seketika saat itu juga aku membayangkan bahwa yang dibelakangku adalah sesosok yang kulihat dirumah Rizky. Aku mencoba untuk melihat bagian belakang melalui kaca spion. Benar saja apa yang kupikirkan, sosok yang kulihat sebelumnya sedang berada dibelakangku sambil duduk membelakangiku. Melihat hal itu, aku pun membaca doa-doa yang kubisa termasuk Ayat Kursi.
Sesampainya dirumah, tepat di depan gerbang aku merasa sangat kedinginan hingga menggigil dan aku merasa berat pada bagian pundak kiriku. Saat kutorehkan wajahku ke kiri, kulihat mata kepalaku sendiri wajah pocong tersebut masih terlihat bersih dengan kain kapas yang masih menempel pada bagian mata dan hidung. Makhluk itu berkata padaku "Kapan-kapan main lagi yah ke rumah eneng !" sambil tersenyum kepadaku. Akibat penampakan tersebut, seketika itu pula badanku terasa tak bertulang sama sekali, aku tersungkur pada saat itu karena tak kuat menopang badanku. Untung saat itu masih ada beberapa kendaraan yang melintas dan seketika penampakan itu menghilang dan badanku sudah bisa kugerakan. Aku pun segera membuka pintu gerbang, lalu memasukan motor ke garasi, menuju kamar dan tidur dengan ditutupi selimut.
Senin esoknya, aku menceritakan hal tersebut kepada kedua temanku tersebut. Dan Putri pun mengatakan bahwa makhluk itulah yang ia lihat ketika berada dirumah Rizky, dan saat melaksanakan sholat Maghrib dirinya melihat sosok tersebut ikut melakukan sholat tepat berada disamping kirinya. "Terus kenapa lu nempel terus ke gua waktu ngerjain tugas ?" tanyaku, "Gimana gak nempel ke lo dong Set, itu setan ngeliatin gua terus dari arah kamar yang abis kita pake buat sholat." jawabnya. Lalu Rizky pun bercerita kalau memang rumahnya itu sudah dihuni oleh makhluk itu sejak rumah itu belum dibangun khususnya di kamar tersebut, dia juga terkenal sedikit genit dengan teman-teman pria yang biasa dibawa oleh Rizky. Itulah sebabnya dia (Kiki) menyuruh kami untuk melakukan sholat di kamar tersebut dengan harapan supaya jin tersebut pergi dari tempat tersebut.
Kalau ceritanya jelek jangan timpuk ane yah gan...
Dikutip dari : Berkunjung ke rumah teman


nona212 memberi reputasi
1
2.8K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan