Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mashakoAvatar border
TS
mashako
Pak Jokowi, Rakyatmu bisa Mati Kelaparan! Harga Beras Naik Rp 2000 sampai Rp 5000/kg
Di Pasar Jagasatru, Harga Beras Naik Rp. 2000 – Rp. 5000 per Kilogram
22/11/2014

CIREBON (CT) – Faktor yang sangat mempengaruhi kenaikan harga bahan pangan adalah kondisi cuaca dan juga kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satunya adalah beras, kondisi cuaca yang semenjak musim tanam telah kemarau membuat produksi beras menurun, dan para pedagang terpaksa menaikan harga. Belum lagi pada 18 November, Presiden Jokowi menaikan harga BBM, hal tersebut makin membuat kenaikan harga beras meningkat. Sabtu (22/11).

Dari pantauan CT disalah satu kios beras di Pasar Jagasatru Kota Cirebon, harga beras mengalami kenaikan yang signifikan. Kenaikan harga beras yang merupakan bahan pokok bagi kehidupan masyarakat ini dikarenakan faktor dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dan cuaca yang jarang hujan.

Suryana (64) selaku pedagang beras mengatakan kenaikan harga tersebut sudah dirasakan sejak musim kemarau panjang dan ditambah lagi dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak.

“Untuk harga beras mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 5000 per 25 kilogram, untuk sekarang ini, untuk beras rojolele yang tadinya saya jual Rp. 185.000 – Rp. 190.000 kini naik jadi Rp. 250.000 per karung itu yang paling bagus kualitasnya. Untuk beras cap jago tadinya jual antara Rp. 85.000 hingga 120.000 sekarang naik menjadi 125.000 per karungnya, untuk beras pandan wangi dijual Rp. 250.000 per karung yang sebelumnya dijual dengan harga Rp. 245.000 per karung.” Ujarnya kepada CT.

Kenaikan yang lebih tajam lagi ada di tingkat eceran, kenaikan harga per kilogramnya mengalami kenaikan Rp. 2000 hingga Rp.5000 dengan kualitas barang yang tidak begitu bagus. Dan kenaikan harga beras ini diperkirakan akan terus merangkak hingga bulan febuari 2015.
http://www.cirebontrust.com/di-pasar...-kilogram.html


Beras Rata-Rata Naik Rp 2 Ribu
Minggu, 23 November 2014 , 03:04:00

TANJUNG SELOR - Bukan hal baru, jika kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu naiknya harga kebutuhan pokok. Seperti yang terjadi di Pasar Induk Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, harga sembako seperti beras dan telur ayam terus merangkak naik setiap pekan.

“Kalau beras setiap minggu naik, memang tidak langsung banyak, Rp 2 ribu per sak untuk semua jenis beras, tapi kalau tiap minggu terus naik, kita juga susah menentukan harga yang akan kita jual ke masyarakat,” ungkap Kahar, pedagang yang sudah berjualan di Pasar Induk selama puluhan tahun, kemarin.

Tak hanya beras, harga telur ayam boiler yang tadinya Rp 42 ribu per kilogram, menjadi Rp 47 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam kampung tidak ada perubahan. Minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih juga masih bertahan di kisaran harga normal.

“Sebenarnya, semua jenis sembako termasuk minyak goreng ini akan naik harganya, tapi belum tahu naiknya berapa, hanya saja dari agen tempat kita mengambil barang sudah memberitahu terlebih dahulu kalau semuanya akan naik mulai bulan depan,” kata Nindi Fitria, pedagang lain yang juga mengeluhkan naiknya harga sembako.

Memang untuk sembako yang dijual saat ini adalah stok barang sebelum adanya kenaikan harga BBM. Karena itu, pedagang juga tidak berani asal menaikkan harga.

“Wah, kalau langsung main naikkan harga, bisa-bisa pembeli malah lari ke agen, ‘kan harga yang kita banderol sama dengan agen, bahkan mereka bisa membeli langsung dalam jumlah banyak, bukan per kilo kalau mereka beli di pasar,” ucapnya.

Untuk kenaikan harga itu sudah diperkirakan oleh pedagang, sejak adanya kebijakan kenaikan harga BBM. Hanya, mereka tidak berani memutuskan akan menaikkan di kisaran harga berapa.

“Beras dan mi instan ini dari agen memang sudah dinaikkan Rp 2 ribu, katanya disesuaikan saja dengan kenaikan harga bensin dan solar, karena barangnya juga mengambil dari luar kota,” imbuhnya.

Tak hanya sembako, bahkan, harga rokok pun naik. “Kalau rokok, rata-rata naik Rp 2 ribu juga untuk semua merek,” tuturnya.
http://www.jpnn.com/read/2014/11/23/...aik-Rp-2-Ribu-


Harga Cabai Tembus Rp 80 Ribu per Kg
22 November 2014

KEPAHIANG – Pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga bahan pokok di Pasar Kepahiang juga merangkak naik. Misalnya, beras dari Rp 13.000 per kg naik jadi Rp 15.000 per kg. Sedangkan cabai merah keriting meroket dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg.

‘’Harga telur ayam ras juga naik dari Rp 26.000 per karpet jadi Rp 32.000 per karpet. Gandum dari Rp 6.500 per kg menjadi Rp 7000 per kg,’’ jelas Santi, pedagang Pasar Kepahiang, Jumat (21/11).

Sedangkan harga beras kualitas bagus dijual Rp 15.000 per kg. Sebelumnya hanya Rp 13.000 per kg. ‘’Karena naik, pembeli rata-rata ambil sedikit. Paling banyak 8 kg atau setengah kaleng. Rata-rata pembeli hanya ambil 2-3 cupak,’’ lanjut Santi.

Sedangkan harga ayam potong dan daging sapi masih stabil. Ayam potong dibandrol Rp 30.000 per kg dan daging sapi Rp 100.000 per kg. ‘’Walaupun harga ayam potong stabil, tapi pembeli tetap sepi. Biasanya saya bisa jual 70 – 80 ekor per hari. Tapi, hari ini hanya 40 ekor,’’ ujar Desmi
http://harianrakyatbengkulu.com/ver3...0-ribu-per-kg/


Warga Miskin Terancam Kelaparan
Kamis, 30 Oktober 2014 - 14:20:22 WIB

Media Jambi.com-Dampak jika tidak ditambahnya quota beras miskin (Raskin) , warga miskin di Provinsi Jambi bakal mengalami kelaparan. Pasalnya stok Raskin untuk tahun 2014 telah disalurkan hampir 100 persen. Sehingga dua bulan ke depan hingga akhir tahun warga miskin harus membeli beras premium.

Kepala Bagian Logistik dan Distribusi Divre Bulog Jambi David mengatakan quota raskin untuk tahun 2014 di Provinsi Jambi sebanyak 29.300 ton sudah disalurkan sebanyak 96 persen. Sedangkan untuk tiga kabupaten yaitu Kota Jambi, Muaro Jambi dan Batanghari telah disalurkan 100 persen.

Menurutnya sampai saat ini informasi tentang penambahan quota belum jelas. Namun demikian Bulog Jambi memiliki cadangan beras sebanyak 4.682 ton yang dipasok dari Jawa Timur. Untuk masing-masing divre Buloga yang ada di Provinsi Jambi sebanyak 1.000 ton. “Tugas Bulog hanya menyalurkan Raskin, namun soal penambahan Quota ada ditangan pemerintah pusat dan kita telah mengajukannya,” ujarnya dalam rapat TPID Kota Jambi di Kantor BI Jambi, Kamis 30 Oktober 2014.

Dijelaskannya, quota Raskin untuk bulan November dan Desember telah disalurkan pada bulan puasa dan menjelang perayaan Idul Fitri. Hal ini dilakukan guna mengantisifasi terjadinya lonjakan harga beras. Bulog menurutnya akan mengadakan operasi pasar dengan harga Rp7.400/kg, jauh terpaut dengan harga Raskin yang hanya Rp Rp1.600/kg,” ucapnya.
Emawati (40) warga Rt 12, Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung Kota Jambi yang selama ini menerima Raskin belum mengetahui jika quota Raskin habis.

“Kalau beli beras premium harganya mahal, saat ini beras yang paling murah saja dijual dengan harga Rp 9.000/kg, sedangkan beras Bulog hanya Rp1.600/kg ditambah ongkos angkut sampai di rumah Rp1.800/kg,” ujarnya.
Ibu empat anak yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci ini mengaku setiap bulannya mendapat jatah Raskin sebanyak 15 kilogram. Bersa sebanyak itu cukup untuk kebutuhan selama sebulan, dan belum pernah membeli beras premium. “Kalau beli beras premium upah mencuci sebulan tidak cukup, belum lagi kebutuhan anak sekolah dan lain-lainnya. Sedangkan suami saya hanya bekerja serabutan yang penghasilan tidak tetap,” ujarnya.

Dikatakannya adanya program raskin yang digulirkan pemerintah sangat membantu masyarakat miskin akan kebutuhan pangan. Namun jika ditiadakan, masyarakat miskin bakal kelaparan, karena tidak memiliki uang yang cukkup untuk membeli beras premium yang harganya cukup tinggi. Untuk itu dia berharap kepada pemerintah jika quota habis memberi subsidi harga beras.

Menanggapi masalah ini Kabid Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappeda Kota Jambi Apriantoni mengaku Pemerintah Kota Jambi sampai saat ini tidak menganggarkan subsidi Raskin. Namun demikian hal ini akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan akan ditindaklajuti. Selanjutnya pihaknya hanya menyediakan pasar murah sembako yang isinya minyak goreng, guladan lain-lain tidak termasuk beras.

Saat ini menurutnya Badan Ketahanan Pangan Kota Jambi memiliki ketersediaan beras sebanyak 20 ton. Namun beras tersebut kualitas premium dan bukan Raskin, yang sewaktu-waktu bisa dilakukan untuk operasi pasar
http://mediajambi.com/berita-1342-wa...laparan--.html


Beberapa Daerah Mulai Antisipasi Kelaparan
Antisipasi Kelaparan, Bulog import beras 60 ribu Ton
Jumat, 03 Oktober 2014 17:46:02 wib


Antisipasi Kelaparan, Bulog Provinsi Banten import beras 60 ribu Ton (Ilustrasi: Kilas Banten)

Kilasbanten, SERANG - Guna mengantisipasi kelaparan di Provinsi Banten karena kekeringan yang parah, maka Bulog Cabang Serang akan melakukan Import beras dari Vietnam sebanyak 60.000 Ton untuk wilayah Banten meski persediaan terbilang aman. "Untuk antisipasi akibat kekeringan, kita rencana nya akan impor beras dari Vietnam, di perkirakan tiba tahun ini untuk Banten”, kata Guntur Muayad Bustomi, kepala Bulog Sub Divisi Regional wilayah Serang saat ditemui di kantornya (03/10).

Musim kemarau panjang yang melanda Provinsi Banten beberapa bulan terakhir, menyebabkan gagal panen di berbagai daerah. Alasan mengimport beras tersebut setelah adanya beberapa pertimbangan dan perhitungan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, "Kebijakan ini diambil karena menurut pemerintah pusat, bila tidak melakukan import, stok pangan dalam negri bisa terganggu," terangnya.

Hal ini dikarenakan pada awal tahun 2014 terjadi banjir di beberapa daerah pemasok padi. Selain itu, tahun ini banyak terjadi kegagalan panen akibat hama, belum lagi musim kemarau yang berkepanjangan. Hal seperti itu berimbas pada produksi beras nasional.

Ia juga menjelaskan bahwa stok beras milik Bulog merupakan cadangan pangan nasional. Oleh karena itu, Bulog memiliki dua funsgi utama, yakni pendistribusi beras raskin dan penyeimbang harga pasar. “Apabila Banten kekurangan stok beras, maka kita bisa meminta bantuan dari pusat, begitu juga sebaliknya,” jelas Guntur.

Guntur menjelaskan, bahwa stok beras di Bulog mencapai sekitar 10.000 Ton, jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan beras di wilayah Bulog Sub Serang, yakni Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon selama 6 bulan. Sedangkan terkait pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin), Bulog masih tetap melakukan pendistribusian, "Untuk pendistribusian raskin untuk 2 kota dan 1 kabupaten sudah mencapai 87,3 persen," tegas Guntur.
http://kilasbanten.com/read/antisipa...-ribu-ton.html

---------------------------------

Kombinasi musim paceklik karena memasuki musim hujan, ditambah kenaikan harga BBM yang mendorong kenaikan harga-harga barang, tak terkecuali beras dan bahan pangan lainnya seperti tepung gandum, indomie, jagung, kedela dan singkong, pastilah akan berakibat buruk kepada rakyat miskin di seluruh tanah air, terutama dalam upaya mereka memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.

Saran saya, itu "Kartu Sakti" Pak Jokowi seharusnya mencetak pula sebuah 'kartu diskon' lagi yang di khususkan untuk kalangan miskin, manakala mereka akan membeli bahan makanan pokok seperti beras. Toko mana saja diwajibkan menerima kartu diskon itu, dan penagihannya langsung ke Pemerintah dengan memanfaatkan uang hasil penghematan subsidi BBM. Dengan demikian, maksudnya agar bisa dibuktikan secara nyata bahwa penghematan uang subsidi BBM itu betul-betul diberikan kepada kalangan miskin di negeri ini



emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh mashako 23-11-2014 02:51
0
10.8K
156
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan