Sempat hilang selama beberapa waktu, penyanyi religius Ebiet G. Ade yang kondang dengan lagunya berjudul “Berita Kepada Kawan” akhirnya kembali muncul di media massa. Adapun kemunculannya tersebut bukan untuk kampanye apalagi menjadi caleg.

“Sekali lagi saya tegaskan, saya nongol bukan untuk jadi caleg. Saya ingin protes kepada Pemda Jakarta yang gagal menjaga kelestarian rumput Jakarta. Jangan mentang-mentang ini kota metropolitan lantas rumput dibiarkan hilang gitu aja. Emang nanti kalian mau tanya ke mana lagi kalo ngga ada rumput, hah?” geram Ebiet sambil menghitung jumlah rumput yang tersisa di pelataran Balai Kota Jakarta, Sabtu lalu.

Ebiet memang telah lama dikenal dekat dengan rumput. Terbukti, beberapa lagunya kerap memasukkan rumput dalam liriknya. Yang paling menonjol adalah lagu “Berita Kepada Kawan” yang mengajak para pendengar curhat kepada rumput yang bergoyang.

“Bagi saya, rumput itu adalah makhluk pendengar yang sangat baik. Goyangannya menandakan sebuah rasa pengertian yang mendalam. Jauh berbeda dengan goyang Dewi Persik yang malah sering bikin gelisah,” terang Ebiet yang juga mengaku sangat membenci kambing, sapi, dan kerbau karena berkontribusi besar pada kepunahan rumput.

Rencananya, Ebiet akan membuat gugatan kepada Pemda Jakarta yang dianggap gagal menjaga kelestarian rumput. Ebiet mengaku dirinya akhir-akhir ini sering merasa gelisah akibat terus menipisnya jumlah rumput Jakarta. Sementara, masih banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan kepada rumput, baik itu rumput liar, rumput gajah, atau pun rumput tetangga soal kemungkinan Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam yang mulai enggan bersahabat dengan kita.

Sementara itu, menanggapi keluhan Ebiet, pakar Rerumputan sekaligus ahli Tata Ruang Kota yang dikenal dekat dengan Jokowi, Tumpak Sabarudin, menawarkan jalan win-win solution kepada Ebiet untuk mulai mengalihkan curhatnya kepada rumput laut.

“Tuntutan Mas Ebiet tentu tak bisa kita acuhkan. Namun, Pemda tentu juga telah punya program sendiri terkait soal rumput ini. Oleh karena itu saya menawarkan jalan keluar kepada saudara Ebiet untuk mulai membiasakan diri curhat kepada rumput laut,” tegas Tumpak Sabarudin sambil mengunyah Tao Kae Noi.

Menanggapi masukan dari Tumpak, Ebiet mengaku sudah sempat coba mengalihkan curhatnya ke rumput laut. Tapi menurutnya tetap saja berbeda karena dia mengaku saat sesampainya di laut, kukabarkan semuanya kepada karang kepada ombak kepada matahari. Tetapi semua diam, tetapi semua bisu, tinggal aku sendiri, terpaku menatap langit.

“Pokoknya bedalah masa sama rumput darat,” keluh Ebiet kepada reporter Tomatoes sambil menutup perbincangan.


SUMBER: http://tabloidtomatoes.com/