SEJAK menjabat menjadi gubernur DKI Jakarta, ini kali pertama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diterpa ujian banjir. Banjir datang Kamis (20/11) sekitar pukul 02.00 dan merendam permukiman warga di Kelurahan Kampung Melayu, Bidara Cina, Cililitan, dan Cawang, Jakarta Timur. Itu belum genap 24 jam sejak Ahok dilantik sebagai gubernur oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.



Dulu, saat Jokowi-Ahok dilantik pada Oktober 2012 sebagai orang nomor satu di Jakarta, sekitar dua bulan kemudian, banjir melanda. Bahkan, Kanal Banjir Barat jebol, sehingga Bundaran HI dan Jalan MH Thamrin lumpuh. Saat itu Jokowi turun gunung, mengecek kondisi kerusakan dan korban banjir. Dari pagi sampai pagi lagi, Jokowi memerhatikan kelayakan korban di pengungsian.



Namun, kali ini Jokowi sudah menjadi Presiden, tentunya wewenang itu sudah ada di pundak Ahok. Apakah Ahok melakukan hal serupa bekas bosnya itu? Ahok mengatakan, warga yang terendam banjir karena tinggal di bantaran Kali Ciliwung sehingga tak perlu dikunjungi. "Sudah pasti banjir di situ, ngapain didatangin," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11).



Ia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menurunkan bantuan langsung. "Saya sudah cek. Dalam tiga jam peristiwa banjir, bantuan sudah masuk kok," ujar dia. Ia mengaku kerap melihat warga yang tidak merasa sedih karena banjir. "Ternyata, ada warga yang justru merasa senang karena rumahnya kebanjiran. Karena bantuan logistik seperti mie instan, susu dan sebagainya bisa didapat dengan mudah dan gratis," katanya.



Menurut dia, warga yang merasa senang itu umumnya, warga yang rumahnya kebanjiran, namun air yang menggenanginya tidak terlalu tinggi. "Nanti kami akan prioritaskan bantuan banjir untuk warga yang memang kebanjiran parah. Kalau ketinggian air yang menggenangi hanya sampai sebatas mata kaki orang dewasa dan tidak sampai berhari-hari, maka tidak akan kita berikan. Ini juga bertujuan memberikan pelajaran bagi warga yang demikian," ujar Ahok.



Di sisi lain, Ahok mengatakan, akan membenahi kawasan Kampung Pulo dan bantaran kali serta perbaikan pompa-pompa air yang rusak. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Agus Priono mengatakan, pada pertengahan Desember seluruh pompa dapat berfungsi baik dan bisa membantu mengurangi volume air banjir.

Sumber: http://goo.gl/CQ74O9

mantap gan