Maskapai yang khusus melayani kebutuhan terbang para koruptor, Bajing Air, baru saja kehilangan satu unit pesawatnya bernomor penerbangan B72 yang berisi ratusan koruptor dari mancanegara. Pesawat naas itu dikabarkan hilang lima menit sebelum lepas landas.

“Saya juga heran, mas. Pas mau berangkat pesawatnya tau-tau ilang. Padahal seluruh penumpang dan kru udah siap di dalam. Saya sendiri ngga sempet liat gimana ilangnya karena waktu itu saya lagi pamit beli kue pancong,” jelas Ratmi, salah satu petugas bandara, yang juga mengaku sebagai pemilik akun Twitter @ratmiB72.

Berbeda dari pesawat lain yang umumnya hilang setelah lepas landas, pesawat Maskapai Bajing Air yang hilang sebelum lepas landas ini justru memperkuat positioning Bajing Air sebagai maskapai khusus koruptor. Dugaan yang beredar, pesawat tersebut hilang atas kesepakatan semua penumpang yang notabene koruptor untuk dijadikan barang bancakan layaknya proyek-proyek negara selama ini.

“Yah, udah rahasia umum, mas. Namanya juga koruptor,” tambah Ratmi yang mengaku mantan @radityadika.

Atas peristiwa ini, pihak Bajing Air langsung melakukan konferensi pers di kantor mereka guna memberikan keterangan lengkap kepada keluarga penumpang, rekan-rekan media, hingga khalayak umum. Namun sayang, tak satu pun di antara mereka datang ke kantor Bajing Air.

“Dengan berat hati, saya sampaikan bahwa pesawat milik Bajing Air dengan nomor penerbangan B72 hilang. Saat ini kami sedang berusaha mencarinya. Kami juga minta bantuan dan dukungan semua pihak untuk mencari pesat B72,” terang Syukron, Direktur Utama Bajing Air, kepada kursi-kursi kosong dan kehampaan.

Salah satu keluarga korban yang juga pacar pilot Bajing Air yang hilang, Sulastri, mengaku biasa saja saat dirinya ditanyai perasaannya terkait hilangnya pesawat B72. Sulastri mengaku sudah terbiasa dengan sikap hilang-hilangan keluarga dan kekasihnya tersebut.

“Yah, udah rahasia umum, mas. Namanya juga koruptor,” tambah Sulastri yang membebaskan reporter Tomatoes memanggilnya dengan sapaan akrab Lastri atau Sul.

Sementara itu, pemerhati dirgantara Indonesia, Gatot Kaca, mensinyalir ada kepentingan asing yang bermain atas hilangnya pesawat Bajing Air. Gatot menganggap, insiden ini adalah buah skenario yang sengaja dilakukan untuk menaikkan popularitas Bajing Air.

“Ya, bisa saja dia (pesawat B72, -red) hilang beneran atau sengaja dihilangkan. Biasalah itu biar dapet publikasi gratis,” tegas Gatot sambil berkaca.

Di lain tempat, Sudibyo salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri, mengaku tidak peduli atas hilangnya pesawat Bajing Air B72. Dia marah waktu dirinya dipaksa peduli pada nasib pesawat B72. Bahkan, demi menunjukkan marahnya, Sudibyo harus lari ke hutan kemudian ke pantai dan kemudian malah dikabarkan hilang. Hingga berita ini diturunkan, nasib Sudibyo belum lagi diketahui.


SUMBER: http://tabloidtomatoes.com/