Korea Utara adalah negara yang menganut faham komunis, dan Negara yang menganut paham komunis cenderung menutup dirinya dari hubungan internasional. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyusupan (infiltrasi) pasca perang dingin antara Negara komunis dan Negara demokrasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya sejarah gerakan blok barat dan gerakan blok timur yang menimbulkan adanya perang dingin antara Amerika Serikat dengan Rusia. Perang dingin ini berdampak kepada Negara lain yang menganut paham komunis seperti Korea Utara.

Negara dengan ideology komunis cenderung lebih memperhatikan pembangunan internal dengan mengutamakan kesejahteraan kaum buruh dan kekuatan rakyat sehingga tidak terlalu memerlukan hubungan diplomatis dengan dunia luar karena menganggap dengan sumber daya (SDA dan SDM) dari Korea Utara sendiri sudah cukup untuk menopang pembangunan di negaranya. Menurut Korea Utara, hubungan ekspor-impor dan mempergunakan tenaga kerja asing sangat terpengaruh oleh kapitalisme yaitu system ekonomi yang mengutamakan modal dan tentunya system ekonomi kapitalisme ini berseberangan dengan komunis.

Dilihat dari sejarahnya, Korea Utara menutup diri dari dunia internasional dikarenakan pada masa kepemimpinan Kim Il-Sung Korea Utara menerapkan kebijakan mandiri yang berarti Negara itu menjadi Negara tertutup secara diplomatik dan ekonomi. Korea Utara memiliki kenyakinan bahwa mereka tetap dapat bertahan sendiri tanpa bantuan dari Negara lain.