- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BBM naik, puluhan nelayan di Cilincing & Marunda berhenti melaut


TS
awi87
BBM naik, puluhan nelayan di Cilincing & Marunda berhenti melaut
Merdeka.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi membawa dampak besar bagi para nelayan di Cilincing dan Marunda, Jakarta Utara. Akibat kenaikan harga BBM, puluhan nelayan di Cilincing dan Marunda tak bisa melaut.
Ketua Asosiasi Nelayan Cilincing, Sudrajat (60) mengatakan, sebelum adanya kenaikan harga BBM, dalam sehari dirinya bisa membeli satu jeriken BBM dengan harga Rp 130 ribu. Namun, sejak harga BBM naik, dia harus membeli satu jeriken dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
"Sedih mah sedih karena melonjaknya Solar sekaligus satu jeriken naiknya Rp 200 ribu lebih itu keisi 35 liter. Padahal sebelumnya Rp 130 ribu satu jerikennya," ujar Sudrajat kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (21/11).
Selain itu, penghasilan yang diperolehnya pun berkurang semenjak harga BBM naik. Kenaikan harga BBM juga mengakibatkan banyak teman-temannya sesama nelayan harus berhenti melaut karena tak mampu membeli Solar.
"Mau bagaimana lagi, dipaksain aja harus berangkat habis kalau gak berangkat kita mau makan apa. Teman-teman yang lain sudah banyak yang berhenti ada sekitar 20 orang. Dari segi pendapatan menurun penghasilannnya yang semula Rp 100 ribu sekarang cuma Rp 60-Rp50 ribu," keluhnya.
Senada dengan Sudrajat, Kasman (45) nelayan di Cilincing warga Jalan Marunda Pitung RT 03 RW 07 mengaku sudah berusaha melaporkan keluhan kenaikan harga BBM tersebut kepada Kasudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K) dan Dinas terkait. Namun tidak ada tindak lanjut dan upaya pemberian solusi dari pemerintah.
"Awalnya kita ada 17 orang dalam kelompok nelayan, namun semenjak dinaikannya harga BBM tidak ada lagi nelayan yang melaut, soalnya kenaikan BBM bikin susah," tandasnya.
sumber
habis stok pastinya
Ketua Asosiasi Nelayan Cilincing, Sudrajat (60) mengatakan, sebelum adanya kenaikan harga BBM, dalam sehari dirinya bisa membeli satu jeriken BBM dengan harga Rp 130 ribu. Namun, sejak harga BBM naik, dia harus membeli satu jeriken dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
"Sedih mah sedih karena melonjaknya Solar sekaligus satu jeriken naiknya Rp 200 ribu lebih itu keisi 35 liter. Padahal sebelumnya Rp 130 ribu satu jerikennya," ujar Sudrajat kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (21/11).
Selain itu, penghasilan yang diperolehnya pun berkurang semenjak harga BBM naik. Kenaikan harga BBM juga mengakibatkan banyak teman-temannya sesama nelayan harus berhenti melaut karena tak mampu membeli Solar.
"Mau bagaimana lagi, dipaksain aja harus berangkat habis kalau gak berangkat kita mau makan apa. Teman-teman yang lain sudah banyak yang berhenti ada sekitar 20 orang. Dari segi pendapatan menurun penghasilannnya yang semula Rp 100 ribu sekarang cuma Rp 60-Rp50 ribu," keluhnya.
Senada dengan Sudrajat, Kasman (45) nelayan di Cilincing warga Jalan Marunda Pitung RT 03 RW 07 mengaku sudah berusaha melaporkan keluhan kenaikan harga BBM tersebut kepada Kasudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K) dan Dinas terkait. Namun tidak ada tindak lanjut dan upaya pemberian solusi dari pemerintah.
"Awalnya kita ada 17 orang dalam kelompok nelayan, namun semenjak dinaikannya harga BBM tidak ada lagi nelayan yang melaut, soalnya kenaikan BBM bikin susah," tandasnya.
sumber
habis stok pastinya
Diubah oleh awi87 21-11-2014 15:39
0
1.4K
24
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan