Kaskus

Entertainment

eyawinAvatar border
TS
eyawin
Surat Kecil untuk SBY
Surat kecil untuk SBY .

Yth, Bpk SBY, terima kasih telah memimpin Indonesia dengan baik. Selama 10 tahun masa kepemimpinan Bapak. Indonesia memasuki sebuah era ekonomi yang cukup gemilang, Sebut saja ketika Indonesia masuk dalam anggota G20, yang didalamnya terdapat 20 negara-negara maju seperti :
1. Afrika Selatan
2. Amerika Serikat
3. Arab Saudi
4. Argentina
5. Australia
6. Brasil
7. Britania Raya
8. Tiongkok
9. India
10. Indonesia
11. Italia
12. Jepang
13. Jerman
14. Kanada
15. Korea Selatan
16. Meksiko
17. Perancis
18. Rusia
19. Turki
20. Uni Eropa
(sumber : wikipedia)

Masuknya Indonesia menjadi anggota G20, menjadi sebuah pengakuan dunia Internasional atas kinerja Tim ekonomi pada kabinet Indonesia Bersatu.

Indonesia dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara signifikan. Bahkan kebal terhadap krisis. Pada era presiden Megawati pertumbuhan ekonomi hanya 2,2 persen, dan kini rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai lebih dari 6 persen pertahun. Dengan tingkat Inflasi yang terkendali sebesar rata-rata 6-7 persen pertahun.

Saya masih ingat, disaat-saat krisis keuangan tahun 2008, tim ekonomi pada kabinet yang bapak pimpin, berhasil melewati sebuah badai besar, yang dimulai ketika sebuah perusahaan Raksasa di Amerika yang berumur 100 tahun lebih, Goldman and Sach, tumbang, terlilit kredit macet. Kemudian dilanjutkan oleh krisis likuiditas City Bank, bahkan nyaris bangkrut, yang akhirnya di take over oleh pengusaha dari timur tengah. Perusahaan Otomotif General Motor pun dinyatakan Bangcruft oleh pengadilan niaga AS. Bursa saham New York ( New York Stock exchange) ikutan turun lebih dari 40 persen. Dilanjutkan kemudian Bursa-bursa Eropa, dan Asia.

Sentimen negatifpun akhirnya sampai ke Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia terjun bebas, terkoreksi sampai dengan 70 persen, menyentuh level terendahnya 900, dari 2200. Kepanikan luar biasa dari para Investor asing dan Lokal, melanda. Aksi jual masif terjadi, saham dengan harga 8 ribu rupiah, turun menjadi 5 ratus rupiah. Tidak ada satupun yang mampu membendung gelombang krisis yang siap menelan Indonesia. Perbankan mulai ancang-ancang akan terjadi Rush ( penarikan dana secara massal ).

Namun dengan Sigap Sri Mulyani CS, berhasil menutup kelemahan-kelemahan pada sistim moneter Indonesia. Berbagai kebijakan dikeluarkan, salah satunya adalah "penyelamatan Bank Century". Walaupun banyak kalangan menilai bahwa Century tidak layak di suntik dana sebesar 6,7 Trilyun, namun sejak century di bail out, IHSG menjadi Rebound naik menembus batas psikologis 1000. Kepercayaan para Investor asing pun kembali tumbuh. Sejak saat itu aksi jual terhenti, dan berbalik menjadi aksi beli. Masa-masa Bullish pun kembali terjadi. Krisispun berhasil dikendalikan. Sampai saat ini IHSG sudah bercokol di angka 5000.

Sebagai catatan, bahwa Jumlah dana penyelamatan bank century jauh lebih kecil dibandingkan Bail Out pada krisis perbankan tahun 1998 yang mencapai 600 Trilyun rupiah, yang disebut sebagai Bantuan Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI ), digunakan untuk melakukan suntikan dana ke Bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas.

Bapak SBY, meskipun Indikator ekonomi saat ini menunjukan kecemerlangan, namun kalangan menengah kebawah belum menikmatinya. Pada masa 10 tahun terakhir, banyak produk-produk impor membanjiri tanah air ini. Indonesia sebagai negara Bahari, luas wilayahnya lautnya lebih besar dibandingkan dengan daratan, garam pun harus impor, akhirnya garam lokal sulit bersaing dipasaran. Beberapa produk-produk perkebunan lainnya seperti, Kentang, Jagung dan sayur mayur, juga tak luput dari sasaran import. Para petanipun nelangsa, hasil panennya dijual dengan harga murah pada tengkulak.

Dahulu pada masa-masa pemerintahan Soeharto, para petani dan Nelayan mendapatkan porsi perhatian yang lebih, dengan program swasembada pangan, yang berkelanjutan setiap lima tahun (Pelita), maka tak heran, pada masa itu, harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) tidak memberatkan. Rakyatpun senang. Sandang, Papan dan pangan tersedia dengan harga terjangkau. Pada masa itu pula, mainan anak-anak “made in Indonesia” masih menjadi tuan rumah. (Bandingkan dengan sekarang, semua “made in Tiongkok”). Pertumbuhan ekonomi pada jaman Orde Baru pernah mencapai 8 persen. Indonesia dijuluki sebagai Macan Asia.

Bapak SBY, manusia memang tidak ada yang sempurna, selalu saja ada sisi baik dan buruknya, ada sisi lebih dan kurangnya, sebagaimana Allah menciptakan makhluk berpasang pasangan. Ada Laki-laki dan Perempuan, ada Tangan kanan dan ada Tangan Kiri, ada Atas dan Bawah, ada siang maupun Malam. Segala kebaikan yang pernah bapak lakukan untuk negeri ini, telah dicatat oleh Allah SWT, begitupun sebaliknya. Semoga timbangan kebaikan jauh lebih berat pak.

Sebagai Rakyat kecil, izinkan saya mewakili keluarga dan Teman-teman, mengucapkan, terima kasih yang sedalam dalamnya atas pengabdiannya untuk negeri ini. Hanya Tuhan semesta Alam yang mampu membalasnya.

Salam Hormat,



_______________
@Rizal Katili
0
1.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan