- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Pedih Wanita Tua yang Menikah saat Usia 11 Tahun !


TS
kecoalabil
Kisah Pedih Wanita Tua yang Menikah saat Usia 11 Tahun !

Quote:
TERIMA KASIH UDAH DATENG DI THREAD ANE GAN
Quote:
SEMOGA DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI YANG BERMANFAAT
Quote:
CHECK THIS OUT
Quote:
Spoiler for Sosok perempuan itu gan:

Ini Kisah nya
Umi Sultan kehilangan orangtuanya ketika dia masih kecil, sehingga ia terpaksa menikah saat masih remaja. Setelah menikah dia sering mendapat perlakuan tak pantas dari suaminya, Al-Hayat melaporkan.
Hidup di lingkungan miskin di Riyadh, Umi Sultan sudah hidup dalam kesulitan sebelum usianya menginjak 10 tahun.
Pada usia 11 tahun, dia harus menikah di mana ia melahirkan tiga putra dan seorang putri. Suami dan kedua putranya kemudian meninggal dan dia tinggal bersama dengan putrinya.
Umi Sultan menikah lagi pada usia 17 tahun dan memiliki delapan anak dengan suaminya yang kedua. Di pernikahan kedua yang berlangsung 30 tahun itu, Umi Sultan menggambarkannya sebagai "neraka".
Meski faktanya tak memiliki orang tua atau saudara, Umi Sultan kerap menghadapi pelecehan dari suaminya yang terus-menerus menghina keluarganya. Umi Sultan sering menangis diam-diam saat malam tiba.
Dia berpikir untuk melarikan diri dari suaminya, tapi pikiran dibuangnya karena tak ada tempat lain baginya selain jalan raya.
Dia berkata: "Kami hidup di lingkungan miskin. Suami saya bekerja sebagai sopir dan dia sering tidak punya cukup uang untuk memberi kami makan. Kami sering menggantungkan pada pemberian orang."
Sekarang Umi Sultan menjadi wanita tua yang menderita banyak penyakit akibat tekanan hidup yang dihadapinya.
Dia sering kejang dan tidak dapat berjalan karena banyaknya anestesi yang diterimanya saat di rumah sakit. Dia telah bercerai dari suaminya dan tinggal bersama anak dan cucunya di kamar apartemen yang disediakan oleh dermawan setempat.
Dia bertahan hidup dengan asuransi sosial sebesar SR 800 sebulan dan sumbangan pakaian dan makanan.
Anak-anaknya tidak memiliki pekerjaan dan dilarang oleh ayah mereka untuk mengajukan asuransi sosial dan perumahan. Suami Umi Sultan beralasan hal itu akan merusak reputasinya di sukunya.
Setelah bertahun-tahun berusaha untuk menyediakan tempat bagi anak-anaknya dan memberi mereka kehidupan yang bermartabat, Umi Sultan kini meminta bantuan dari masyarakat.
Apartemen kecilnya sudah tidak bisa menampung dia dan delapan anaknya, ditambah dengan delapan cucu dari dua anak perempuan yang sudah bercerai.
Hidup di lingkungan miskin di Riyadh, Umi Sultan sudah hidup dalam kesulitan sebelum usianya menginjak 10 tahun.
Pada usia 11 tahun, dia harus menikah di mana ia melahirkan tiga putra dan seorang putri. Suami dan kedua putranya kemudian meninggal dan dia tinggal bersama dengan putrinya.
Umi Sultan menikah lagi pada usia 17 tahun dan memiliki delapan anak dengan suaminya yang kedua. Di pernikahan kedua yang berlangsung 30 tahun itu, Umi Sultan menggambarkannya sebagai "neraka".
Meski faktanya tak memiliki orang tua atau saudara, Umi Sultan kerap menghadapi pelecehan dari suaminya yang terus-menerus menghina keluarganya. Umi Sultan sering menangis diam-diam saat malam tiba.
Dia berpikir untuk melarikan diri dari suaminya, tapi pikiran dibuangnya karena tak ada tempat lain baginya selain jalan raya.
Dia berkata: "Kami hidup di lingkungan miskin. Suami saya bekerja sebagai sopir dan dia sering tidak punya cukup uang untuk memberi kami makan. Kami sering menggantungkan pada pemberian orang."
Sekarang Umi Sultan menjadi wanita tua yang menderita banyak penyakit akibat tekanan hidup yang dihadapinya.
Dia sering kejang dan tidak dapat berjalan karena banyaknya anestesi yang diterimanya saat di rumah sakit. Dia telah bercerai dari suaminya dan tinggal bersama anak dan cucunya di kamar apartemen yang disediakan oleh dermawan setempat.
Dia bertahan hidup dengan asuransi sosial sebesar SR 800 sebulan dan sumbangan pakaian dan makanan.
Anak-anaknya tidak memiliki pekerjaan dan dilarang oleh ayah mereka untuk mengajukan asuransi sosial dan perumahan. Suami Umi Sultan beralasan hal itu akan merusak reputasinya di sukunya.
Setelah bertahun-tahun berusaha untuk menyediakan tempat bagi anak-anaknya dan memberi mereka kehidupan yang bermartabat, Umi Sultan kini meminta bantuan dari masyarakat.
Apartemen kecilnya sudah tidak bisa menampung dia dan delapan anaknya, ditambah dengan delapan cucu dari dua anak perempuan yang sudah bercerai.
Quote:
Semoga memberikan inspiratif bagi kita semua
Quote:
Thanks kaskus 


sumber
0
3.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan