Kaskus

Entertainment

ntriadji2003Avatar border
TS
ntriadji2003
Siapa Bilang Masyarakat Golongan Menengah Tidak Terkena Dampak Kenaikan BBM!!!
Siapa Bilang Rakyat Menengah ke atas tidak berdampak terhadap kenaikan bbm

Apa hubungannya dengan judul yang saya buat???

Salam kenal guys

Saya ingin sharing masalah bbm yang saat ini sedang menjadi issue aktual, tujuan saya bikin tulisan ini agar para pemangku jabatan pemerintah mengerti apa itu sebenarnya masyarakat bawah, menengah dan atas

Singkat Kata :

Rakyat Menengah menurut saya terbagi 2 yaitu : yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga
Kriteria Rakyat Menengah menurut saya adalah : (*itu menurut saya lho yaa, subyektif)
1. orang yang berpenghasilan 5-30jt
2. Menggunakan BBM (Sudah mempunyai kendaraan minimal motor atau maksimal mobil dengan harga maksimal 200jt, baik cash maupun kredit)
3. Sudah mempunyai tempat tinggal sendiri (mau itu ngontrak, kredit, cash)

Naaah Saya disini memposisikan diri saya sebagai salah satu contoh rakyat menengah yang sudah berkeluarga
Alhamdulillah Saat ini Saya merupakan keluarga kecil dengan 2 anak (Dua2nya sudah SD)
Saya ingin menggambarkan berapa besar pengaruh dampak kenaikan BBM terhadap Cash Flow Keluarga saya
Pendapatan Saya sebagai Karyawan dan istri usaha dirumah perbulan sebesar 20jt/Bln
Sedangkan Pengeluaran Keluarga Saya Perbulan sebesar:
1. Beli BBM untuk kendaraan mobil PP Kantor 400rb/Minggu (1,6jt/Bln)
2. Beli BBM untuk antar jemput anak sekolah 125rb/Minggu (500rb/Bln)
2,1jt

3. Tol Saya Pribadi PP Cibubur-Jakarta 23rb/hari (460rb)
4. Biaya Makan Siang di Kantor 20rb/hari (400rb)
5. Bayar SPP Anak Sekolah 300rb/anak/bln (600rb)
6. Biaya Jajan Anak sekolah 10rb/anak/bln (400rb)
7. Biaya Ekskul Anak (kata sekolahnya Wajib mengambil salah 1) 75rb/anak/bln (150rb)
8. Biaya Pangan (sayur, daging, Buah, dll) 200rb/3hari (2jt)
9. Biaya Belanja Bulanan (Susu, Beras, Detergen, Minyak, Shampoo, Sabun, Makanan, dll pokoknya semua kebutuhan pokok untuk dirumah selama sebulan) (Rata-rata 2jt)
10. Listrik Rumah *2200W (rata2 1jt/bln)
11. Biaya Iuran Lingkungan (Keamanan, Sampah, dll) (150rb)
12. Biaya Pembantu Rumah Tangga (1jt)
13. Cicilan Kendaran Mobil (1,8jt)
14. Cicilan Rumah  (2jt)
15. Biaya Pulsa HP Saya dan Istri (250rb)
16. Wisata #biasa saya dan istri menyisihkan untuk bertamasya sama keluarga (1jt)

17. Biaya lain2 yang tidak tersebut satu persatu oleh saya (parkirlah, rokoklah, sedekahlah,dll) saya anggap perbulan 1jt
14.210jt

18. Menafkahi untuk Tabungan Istri (1jt)
19. Tabungan untuk keluarga (2jt)
3jt

BEFORE
Nah melihat poin diatas, terlihat pendapatan keluarga saya habis terbagi menjadi 3 :
1. Pengeluaran BBM +/- 2,1jt
2. Pengeluaran Rutin +/- 14,210jt
3. Tabungan +/- 3jt
Total 20jt

AFTER
Jika Melihat Dampak Kenaikan BBM sebesar 30%, dan dengan Asumsi nantinya kenaikan Pengeluaran rutin minimal 10%, maka dampaknya adalah sbb :
1. Pengeluaran BBM 2,1jt naik 30% (630rb) menjadi 2,730jt
2. Pengeluaran Rutin +/- 14,210jt naik 10% (1,42jt) menjadi 15.630jt
3. Tabungan +/- 1,2jt
Total 20jt

*Dampak bagi Keluarga saya yang semula bisa menyisihkan 3jt/bln, menjadi 1,2jt/bln
*dengan asumsi kenaikan harga barang hanya 10%

Dari permasalahan diatas, sebenarnya saya bukan orang yang anti BBM dinaikan, saya termasuk orang yang setuju BBM naik atau bahkan subsidinya sekalian DiHAPUSKAN!!! Asalkan harga barang-barang kebutuhan pokok dan pengeluaran rutin lainnya gak ikut naik, toh dampaknya lebih dahsyat kenaikan pengeluaran rutin jika dibandingkan dengan kenaikan pengeluaran BBM, menurut saya itu bisa kok dilakukan pemerintah agar gak membebani masyarakat bawah dan menengah, dengan cara :

1. Transparansi Harga Bensin per liternya baik itu premium atau Pertamax maupun Pertamax Plus #padahal bensin non subsidi kan pakai hitungan pasaran internasional, Masa di Negara tetangga bisa jual bensin sekelas pertamax 8.500 (itupun mau ada wacana diturunin lagi)
2. BBM bersubsidi Hanya untuk Transportasi Masal/Umum (Angkot, Bus)
3. BBM bersubsidi Hanya untuk Para Kapal Nelayan
4. BBM bersubsidi Hanya untuk Angkutan Logistik (Truk, Pick up)
5. BBM bersubsidi tidak boleh diberikan kepada mobil/motor pribadi
Perlu kita sadari jumlah kendaraan pribadi suangaaatttt banyak, dan saya kemaren sempat dengar di radio mengenai demo organda, mereka klaim sebenarnya hanya menghabiskan 7% dari subsidi BBM Haaaahhhh WTF,,,, ckckck ane anggap maksimal 20%aja deh, jadi sisanya yang 80% buat subsidi kendaraan pribadi, nah kan lumayan tuh subsidi BBM yg 400T hemat 80% (320T) bisa buat nambah2in program pemerintah kalau emang serius mau membenahi masalah infratrukturlah, kartu SAKITlah, Pendidikanlah, atau program apalah yang memang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Output yang diharapkan :

Kalau saja kondisi Seperti diatas bisa diterapkan, ini nih kelebihannya bagi masyarakat kecil, menengah, dan atas :

Spoiler for Masyarakat Kecil:


Spoiler for Masyarakat Menengah:


Spoiler for Masyarakat atas:


Sekian dari TS, kurang lebihnya mohon maaf, jangan comment yang macam2 yah, anda sopan saya sopan, budayakan sifat saling menghargai,
- no panastak no panasbung udah gak jaman sekarang toh bbm dah terlanjur naik
- no comment yang “kalau gitu jual mobilnya bro, kalau gitu jual rumahnya aja bro...” kalau masalah itu gampang banget, cuman saya yakin semua manusia bahkan saya yakin termasuk anda ingin mencapai hidup yang lebih baik bukan??, jadi jangan senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang.
- Thread ini hanya harapan siapapun pemimpin bangsa ini kalau mau ngasih subsidi bbm yang bener2 tepat sasaran, jangan semua golongan masyarakat disamaratakan (kecil, menengah, atas) kasihan masyarakat kecil bangsa ini, mereka ikut menanggung kenaikan bahan pokok
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh ntriadji2003 19-11-2014 14:22
0
5.4K
62
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan