- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Penambahan info dan pembenaran myth akan Puffer Fish a.k.a. ikan Buntal


TS
dimashuybo
Penambahan info dan pembenaran myth akan Puffer Fish a.k.a. ikan Buntal
Sebelum saya memulai, Thread ini sebenarnya penambahan info dari thread agan greasemonkey09 yaitu
Tapi melihat komen2 dari para agan yang membaca thread tersebut, semua pada beranggapan bahwa duri dari ikan tersebut sangatlah racun apalagi kalau di gigit oleh ikan tersebut. Saya disini tidak akan hanya menambahkan info tetapi juga membenarkan fakta myth bahwa hal itu semuanya adalah hal yang tidak benar!
Sebelum pembenaran myth tersebut, ijinkan saya untuk mengulang kembali info Tentang Puffer Fish dan Racunnya yaitu Textrodotoxin.

English
Tetraodontidae is a family of primarily marine and estuarine fish of the order Tetraodontiformes. The family includes many familiar species, which are variously called pufferfish, puffers, balloonfish, blowfish, bubblefish, globefish, swellfish, toadfish, toadies, honey toads, sugar toads, and sea squab.[1] They are morphologically similar to the closely related porcupinefish, which have large external spines (unlike the thinner, hidden spines of Tetraodontidae, which are only visible when the fish has puffed up). The scientific name refers to the four large teeth, fused into an upper and lower plate, which are used for crushing the shells of crustaceans and mollusks, their natural prey.
Pufferfish are generally believed to be the second-most poisonous vertebrates in the world, after the golden poison frog. Certain internal organs, such as liver, and sometimes the skin, contain tetrodotoxin and are highly toxic to most animals when eaten; nevertheless, the meat of some species is considered a delicacy in Japan (as 河豚, pronounced as fugu), Korea (as 복 bok or 복어 bogeo ), and China (as 河豚 hétún) when prepared by specially trained chefs who know which part is safe to eat and in what quantity.
The Tetraodontidae contain at least 120 species of puffers in 19 genera. They are most diverse in the tropics, relatively uncommon in the temperate zone, and completely absent from cold waters. They are typically small to medium in size, although a few species can reach lengths of greater than 100 cm (39 in).
Indonesia
Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes. Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepang (disebut河豚, フグdiucapkan fugu), Korea (disebut bok), dan Cina (disebut 河豚 he2 tun2) dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera.Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter (39 in).
Sudah mengerti kah? Kalau sudah, mari lanjut ke racunnya Pufferfish yaitu Tetrodotoxin
Nah, kita telah mengetahui selak beluk dari Puffer Fish tersebut dan racunnya. Dan sekarang mari kita membenarkan fakta tentang ikan ini.

Saya sewaktu membaca tulisan agan greasemonkey09 sekalian melihat komen2nya banyak yang salah sangka kalau durinya dan giginya itu beracun.
Anggapan ini salah gan. Duri dan gigi mereka ini tidak beracun. Malah, banyak yang memegang duri ikan tersebut dan merasa geli dengannya walau rada sakit. Racunnya pun tidak sampai ke durinya, hanya di organ2nya saja. Sedangkan gigitannya itu tidak beracun. Ngehancurin tangan sih memang benar karena mereka bisa menghancurkan kerang dan sebagainya, tetapi kalau beracun itu salah! Malah, di Jepang mulutnya termasuk giginya di jadikan sake. Video untuk pembuktiannya:
Dan ini waktu saya bermain dengan Puffer saya
Kalau yang durinya beracun itu stonefish gan. Kalau berjalan di antara karang, harus menggunakan sepatu yang bawahannya keras macam2 sepatu bots. Rasa nya katanya Naujubilah Bin Dzalik dah. Minta di potong aja itu kaki. Kita harus bisa membedakan antara racun ama venom seperti tulisan ini
"A pufferfish is poisonous when eaten but is not venomous in that it does not bite or sting in order to deliver the toxins present in certain organs in its body. By contrast, a stonefish is venomous as it has pressure-sensitive glands and spines that help to deliver its toxins when stepped on."
Jadi, racun itu terjadi apabila kita mengkonsumsinya dan Venom itu terjadi apabila kita berinteraksi dengannya. Maka dari itu tidak apa-apa
Tapi melihat komen2 dari para agan yang membaca thread tersebut, semua pada beranggapan bahwa duri dari ikan tersebut sangatlah racun apalagi kalau di gigit oleh ikan tersebut. Saya disini tidak akan hanya menambahkan info tetapi juga membenarkan fakta myth bahwa hal itu semuanya adalah hal yang tidak benar!
Sebelum pembenaran myth tersebut, ijinkan saya untuk mengulang kembali info Tentang Puffer Fish dan Racunnya yaitu Textrodotoxin.
Quote:

English
Tetraodontidae is a family of primarily marine and estuarine fish of the order Tetraodontiformes. The family includes many familiar species, which are variously called pufferfish, puffers, balloonfish, blowfish, bubblefish, globefish, swellfish, toadfish, toadies, honey toads, sugar toads, and sea squab.[1] They are morphologically similar to the closely related porcupinefish, which have large external spines (unlike the thinner, hidden spines of Tetraodontidae, which are only visible when the fish has puffed up). The scientific name refers to the four large teeth, fused into an upper and lower plate, which are used for crushing the shells of crustaceans and mollusks, their natural prey.
Pufferfish are generally believed to be the second-most poisonous vertebrates in the world, after the golden poison frog. Certain internal organs, such as liver, and sometimes the skin, contain tetrodotoxin and are highly toxic to most animals when eaten; nevertheless, the meat of some species is considered a delicacy in Japan (as 河豚, pronounced as fugu), Korea (as 복 bok or 복어 bogeo ), and China (as 河豚 hétún) when prepared by specially trained chefs who know which part is safe to eat and in what quantity.
The Tetraodontidae contain at least 120 species of puffers in 19 genera. They are most diverse in the tropics, relatively uncommon in the temperate zone, and completely absent from cold waters. They are typically small to medium in size, although a few species can reach lengths of greater than 100 cm (39 in).
Indonesia
Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes. Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepang (disebut河豚, フグdiucapkan fugu), Korea (disebut bok), dan Cina (disebut 河豚 he2 tun2) dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera.Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter (39 in).
Quote:
Foto Golden Frog


Quote:
Di dalam dunia ikan, Pufferfish menduduki pringkat pertama lalu selanjutnya adalah Stonefish. Seperti apa sih ikan Stonefish tersebut? Nih fotonya ama nih videonya
Untuk Videonya
Ati2 kalau jalan2 di pantai berbatu
Quote:
Spoiler for Stonefish Picture:

Spoiler for Ondemande mukanya serem banget!:

Spoiler for Beringas sekali koe:

Untuk Videonya
Ati2 kalau jalan2 di pantai berbatu
Quote:

Sudah mengerti kah? Kalau sudah, mari lanjut ke racunnya Pufferfish yaitu Tetrodotoxin
Quote:
Tetrodotoksin, juga dikenal dengan nama "tetrodox" dan umumnya disingkat menjadi TTX, adalah sejenis neurotoksin yang dikenal tidak memiliki penawar racunnya. Walaupun telah terdapat penawar yang telah berhasil diujicobakan pada tikus, kajian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk menentukan kemujaraban penawar racun ini pada manusia. Tetrodotoksin menghambat potensial aksi saraf dengan berikatan dengan pori-pori saluran natrium pada membran sel saraf.




Quote:
Sebenarnya, mana saja bagian yang beracun di dalam Puffer Fish ini? Basically, ini lah yang paling beracun dan tidak boleh dimakan oleh kita:
1. Ginjal;
2. Insang;
3. Perut;
4. Mata;
5. Usus;
6. Hati;
7. Jantung;
8. Ovarium.

Sekali lagi, BASICALLY, ini lah yang paling beracun dan tidak boleh dimakan.
1. Ginjal;
2. Insang;
3. Perut;
4. Mata;
5. Usus;
6. Hati;
7. Jantung;
8. Ovarium.


Sekali lagi, BASICALLY, ini lah yang paling beracun dan tidak boleh dimakan.
Quote:
Korban dari racun Tetrodotoxin

Quote:
Ada beberapa teori tentang bagaimana racun ini bisa berada di ikan ini. Tapi salah satu teori yang menurut saya masuk akal adalah teori dari Profesor Osamu Arakawa. Profesor Osamu mengatakan bahwa banyak orang berpikir kalau Puffer Fish menghasilkan racun tersebut di dalam ginjalnya. Tetapi ini sebenarnya salah dan menurut Profesor Osamu Arakawa, ikan ini menyimpan racun ini yang didapat dari shellfish (keong dan sebagainya) dan star fish. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Asal mula terjadinya racun tersebut adalah melalui bakteri yang bernama bakteri Vibrioyang menghasilkan racun tetrodotoxin dan juga dimana merupakan makanan dari shellfish dan starfish. Setelah itu, Pufferfish memakan shellfish dan starfish lalu menyimpan racun tersebut di ginjal dan organ2nya.
Hal ini telah diuji coba selama 2 tahun dan mereka berhasil membuat Fugu dari beracun menjadi tidak beracun dengan cara memberi makan makanan yang tidak ada bakteri Vibrio dan selalu me recylce air nya. Inilah mengapa saya setuju dengan teori ini
Asal mula terjadinya racun tersebut adalah melalui bakteri yang bernama bakteri Vibrioyang menghasilkan racun tetrodotoxin dan juga dimana merupakan makanan dari shellfish dan starfish. Setelah itu, Pufferfish memakan shellfish dan starfish lalu menyimpan racun tersebut di ginjal dan organ2nya.

(Silahkan langsung ke menit 22:55)
Hal ini telah diuji coba selama 2 tahun dan mereka berhasil membuat Fugu dari beracun menjadi tidak beracun dengan cara memberi makan makanan yang tidak ada bakteri Vibrio dan selalu me recylce air nya. Inilah mengapa saya setuju dengan teori ini
Quote:
Pertahanan Pufferfish tidak hanya dari racunnya. Karena mereka tidak pintar berenang alias tidak cepat dalam hal kabur, mereka menggelembungkan badan mereka untuk menjadi besar dari lawannya dengan cara menghisap air atau udara ke dalam tubuh mereka sehingga mereka tidak dimangsa seperti di video ini

Nah, kita telah mengetahui selak beluk dari Puffer Fish tersebut dan racunnya. Dan sekarang mari kita membenarkan fakta tentang ikan ini.
Quote:

Saya sewaktu membaca tulisan agan greasemonkey09 sekalian melihat komen2nya banyak yang salah sangka kalau durinya dan giginya itu beracun.
Anggapan ini salah gan. Duri dan gigi mereka ini tidak beracun. Malah, banyak yang memegang duri ikan tersebut dan merasa geli dengannya walau rada sakit. Racunnya pun tidak sampai ke durinya, hanya di organ2nya saja. Sedangkan gigitannya itu tidak beracun. Ngehancurin tangan sih memang benar karena mereka bisa menghancurkan kerang dan sebagainya, tetapi kalau beracun itu salah! Malah, di Jepang mulutnya termasuk giginya di jadikan sake. Video untuk pembuktiannya:
Quote:



Dan ini waktu saya bermain dengan Puffer saya

Kalau yang durinya beracun itu stonefish gan. Kalau berjalan di antara karang, harus menggunakan sepatu yang bawahannya keras macam2 sepatu bots. Rasa nya katanya Naujubilah Bin Dzalik dah. Minta di potong aja itu kaki. Kita harus bisa membedakan antara racun ama venom seperti tulisan ini
"A pufferfish is poisonous when eaten but is not venomous in that it does not bite or sting in order to deliver the toxins present in certain organs in its body. By contrast, a stonefish is venomous as it has pressure-sensitive glands and spines that help to deliver its toxins when stepped on."
Jadi, racun itu terjadi apabila kita mengkonsumsinya dan Venom itu terjadi apabila kita berinteraksi dengannya. Maka dari itu tidak apa-apa
Quote:
Penambahan info dan pembantahan myth ini saya lakukan sebagai Puffer Lover. Saya mempunyai Puffer di Aquarium saya sebanyak 5 Puffers yang dimana 1 nya sudah mati. Saya ingin mengasih tahu fakta sebenarnya tentang Puffers ini dan menambahkan beberapa informasi tentang Puffers. Buat agan greasemonkey, saya mohon maaf kalau ada kesalahan. Dan saya tidak perlu apa-apa, hanya mau menambahkan dan membenarkan fakta.
. Apabila ada kesalahan mohon dikasih tahu, karena saya pun masih harus banyak belajar gan 


Quote:
Sedikit penampakan Puffers saya :3

Quote:
Nara Sumber
1.Wiki 1
2. Wiki 2
3. Top 5 the most Poisonouse Fish
4. Venomous vs Poisonous
5. Non-lethal meal: Japanese researchers develop a new blowfish delicacy - without the poison
1.Wiki 1
2. Wiki 2
3. Top 5 the most Poisonouse Fish
4. Venomous vs Poisonous
5. Non-lethal meal: Japanese researchers develop a new blowfish delicacy - without the poison
Quote:
Terima kasih telah dibaca gan






tien212700 memberi reputasi
1
10.2K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan