Nyai kali ini ingin mengajak ente2 melek soal politik dan mengambil hikmah dari sejarah.

Langsung aja.

Pada jaman kolinialisme ada dua kerajaan besar eropa
yaitu spanyol dan portugal. Mereka melakukan
ekspansi besar2 an.

Karena kebentrok di Maluku, maka
mereka bikin perjanjian yang di mediasi sama Paus,
yaitu membagi dunia menjadi dua bagian, bagian
Spanyol dan Bagian portugis.

Tujuan mereka ke nusantara dan dunia baru adalah untuk mencari SDA
dan memonopoli perdagangan SDA di nusantara dan
eropa.

Mereka mendekati para raja dan menawarkan
harga tinggi (upeti) pada raja dengan Kompensasi
membeli murah pada rakyat nusantara, dan mereka
berhasil. Para raja mendapatkan remah roti yang sedikit dari para penyamun ini.

Era berikutnya datang perusahaan dagang (bukan
negara) yaitu VoC. Cara mereka juga sama yaitu
menawarkan wang jago, namun meminta tanah untuk
di bangun pelabuhan dan pelabuhan itu menjadi tempat
perdagangan barang2 kebutuhan mereka (bebas cukai
karena sudah bayar wang jago), setelah mereka kuat mereka bisa memainkan politik kerajaan lokal, ini
disebabkan karena perdagangan sudah mereka
kuasai.

Para pangeran yang haus kuasa meminta
bantuan pada mereka tentu dengan penawaran
perdagangan.

Setelah di setujui dan pangeran naik
tahta, maka VoC mengambil modalnya, yaitu monopoli perdagangan, dimana seluruh kebutuhan VoC di
dapatkan dari negeri para pangeran dengan harga
murah dan kebutuhan barang Import di jual dengan
sangat mahal oleh VoC, semodel senjata dan candu.

Terjadi lah keterikatan terus menerus, sampai pada
suatu masa VoC berhasil memegang monopoli beras, pengangkutan Jemaah haji dan tata kelola pelabuhan
Pantura, sampe Hutan pun mereka pegang konsesinya
yaitu pengolahan kayu besi dan jati.

Sehingga bangsa
jawa tidak bisa membuat kapal dan akhirnya menjadi
terisolir, hanya menjadi Koeli VoC dan pola ini
sudah di praktekan sekarang kalo kurang percaya silahkan baca buku sejarah dan bandingkan dengan
sekarang.

----