Quote:
Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan pandangannya tentang keputusan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga BBM. Hal itu ia sampaikan setelah ditelepon oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya terima bnyk pertanyaan/mentions dr publik soal kenaikan BBM. Kebetulan pk 08.10 malam ini saya terima telepon dr Wapres @Pak_JK," tulis SBY lewat akun Twitter-nya, seperti dikutip pada Selasa (18/11/2014).
Tweet tersebut diberi keterangan *SBY* di akhirnya yang berarti bahwa tweet itu ditulis langsung oleh SBY. Ia menuturkan bahwa JK memberitahukan bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM. SBY berpendapat itu adalah wewenang pemerintah.
"Tapi pemerintah wajib jelaskan kepada rakyat mengapa harga BBM dinaikkan. Itu jawaban saya sbg respons atas telepon @Pak_JK," ucap Ketum Partai Demokrat ini.
SBY juga meminta menjelaskan kepada rakyat terkait kebijakan kompensasi bagi golongan tidak mampu sebagai imbas kenaikan harga BBM. Kompensasi itu harus jelas dari mana sumber dananya.
Selain sumber dana, SBY berharap pemerintah bisa memaparkan cara menentukan rumah tangga yang berhak menerima dana kompensasi. Pemerintah harus pula siap memberikan penjelasan ke DPR.
"Saya berpendapat, jika dana kompensasi itu diambil dari APBN, maka pemerintah wajib jelaskan kpd DPR RI sbg bentuk pertanggungjawaban," tutupnya.
Pemerintah menetapkan harga baru untuk BBM yaitu Rp 8.500 per liter untuk premium dan Rp 7.500 untuk solar. Presiden Joko Widodo yang mengumumkan langsung keputusan ini mengatakan bahwa 3 'kartu sakti' ia siapkan sebagai kompensasi pengalihan subsidi ini.
(imk/rmd)
detik
.
jawaban diplomatis seorang mantan presiden

.
tak memancing di air keruh, walau ikut disalahkan pdipret

.
btw, ibas kapan ke kpk pak
