- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Cintaku Di Kota Itu


TS
kebon.kopi
Cintaku Di Kota Itu
CINTAKU DIKOTA ITU
(Sebuah pengalaman berbalut imajinasi)
1. Gadis Kecil Itu
Quote:
"Bening-bening yo?" Temanku Miko menyadarkan keasyikanku memandangi serombongan ABG yang baru saja keluar dari halaman gereja setelah ibadah misa terakhir minggu malam itu.
Aku sendiri sudah ikut ibadah tadi sore. Aku tidak langsung pulang ke kos, Miko memaksaku nongkrong dulu di angkringan diseberang gereja.
"Iya, kok bisa ya, cantik-cantik gitu kumpul jadi satu?" Kataku heran sambil terus memandangi orang-orang yang baru keluar dari gereja.
Dari angkringan ini memang sudut pandangnya pas banget karena sejajar dengan pintu utama gereja. Dengan jarak yang tak lebih dari 30 meter dan hanya di pisahkan oleh jalan raya tentu saja tidak ada pemandangan yang terlewatkan.
"Anak-anak Stece itu" Lanjut Miko
"Stece?" Aku bingung
"Stela Duce, sekolah khusus cewek. Asramanya deket situ kok Ris." Jelas Miko sambil mengarahkan telunjuknya ke sebelah utara.
Miko memang asli Jogja. Aku, walaupun leluhurku ku juga berasal dari sini belum banyak tau tentang seluk beluk kota ini.
Oh ya, aku biasa dipanggil Goris, aku lahir dan besar di Sumatera, dan baru sebulan ini kos di Jogja karena melanjutkan kuliah di sini.
Aku baru saja menyeruput teh hangatku ketika mataku menangkap sosok cewek di seberang sana. Dia baru saja keluar dari pintu utama gereja, berhenti sesaat di depannya lalu celingak-celinguk kiri kanan seperti kebingungan.
Sempat dia melihat ke arah kami duduk. Aku sempat menangkap matanya, hanya sepersekian detik karena kemudian matanya berpindah ke arah lain.
"Cantik" Gumamku lirih. Tanpa kusadari aku juga berhenti mengunyah potongan mendoan yang sudah ada di mulut ku.
Sesaat kemudian cewek itu bergegas dengan sedikit berlari ke arah rombongan cewek yang baru saja kuperbincangkan dengan Miko. Sepertinya dia anak Stece juga.
"Dia tiap pagi ke gereja sini kok" Kata Miko mengagetkanku.
"Siapa?" Tanyaku tanpa menoleh ke Miko karena mataku seolah terkunci, mengikuti langkah gadis kecil itu meninggalkan gereja.
"Itu, cewek yang kamu bilang cantik tadi." Miko sepertinya mengetahui kegiatanku beberapa menit terakhir ini.
"Ngapain dia ke Gereja tiap pagi?" Tanyaku setelah gadis itu menghilang di tikungan tak jauh dari halaman depan gereja.
"Misa Pagi. Anak-anak asrama situ diwajibkan ikut misa pagi di sini. Mereka kadang dapat tugas mengisi koor juga" Jawab Miko.
"Kamu kok tau? Kamu sering misa pagi juga apa?" Tanyaku heran. Tampilan Miko memang bukan seperti orang yang rajin beribadah.
"Gak sering-sering banget juga sih. Aku kan kadang nginep di sini, nah kalau pas nginep paginya pasti aku ikut misa pagi. Sekalian cuci mata lah, hehehehe..." Jawab Miko disusul dengan tawa puasnya.
Miko memang aktivis salah satu komunitas orang muda Katolik di gereja ini. Dia sering menghabiskan waktunya di Widyamanda, nama bangunan yang ada di belakang angkringan tempat kami duduk sekarang. Bangunan milik gereja ini ada dua lantai, lantai pertama terbagi menjadi ruangan-ruangan yang merupakan basecamp beberapa komunitas di sini sedangkan lantai dua adalah aula serbaguna.
Basecamp komunitas Miko ada di salah satu ruangan di lantai satu. Di ruangan itulah Miko sering kumpul dan menginap dengan teman-teman sekomunitasnya.
"Dasar. Modus itu mah... Hahahaha" Aku ikut tertawa juga.
"Dia masih kelas satu kayanya..." Kata Miko
"Aku agak hafal muka anak-anak asrama situ, yang kelas 2 dan 3. Yang baru masuk aku belum banyak tau" Lanjut miko sebelum aku sempat bertanya lagi.
"Kamu ada kenal anak situ?" Aku bertanya
"Beberapa anak asrama memang sering ikut kegiatan dan komunitas muda yang ada di gereja ini. Adalah satu dua yang aku kenal" Miko menjelaskan dengan antusias.
"Hmm..." Aku mengangguk-anggukan kepalaku.
Obrolan kami terus berlanjut malam itu, beberapa teman Miko ikut juga bergabung. Tak terasa sudah jam 21.00, saatnya aku harus pulang ke kos karena besok ada kuliah pagi.
"Eh... Misa pagi ada dua kali lho, jam setengah enam dan jam enam. Anak-anak asrama biasa misa yang setengah enam" Kata Miko memberikan informasi tanpa kuminta, sambil tersenyum aneh sambil menepuk bahuku. Aku hanya membalasnya dengan tertawa kecil.
Setelah berpamitan dengan Miko dan teman-teman baruku aku segera menjalankan sepeda motor ku menuju kos ku yang berada kurang lebih 3 km ke arah utara, dekat dengan kampus tempatku kuliah, kampus negeri paling terkenal di kota ini.
Sesampainya di kamar kos, aku segera berbaring. Ngantuk sekali rasanya. Sebelumnya aku menyetel alarm pada angka 05.00.
Yah aku harus bangun pagi besok. Aku harus ikut misa pagi dan melihat gadis kecil itu lagi.
Aku sungguh penasaran.


anasabila memberi reputasi
1
16.6K
Kutip
183
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan