- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
GULTOR pasukan khusus indonesia disegani dunia
TS
anakpaja
GULTOR pasukan khusus indonesia disegani dunia
Ini dia gan pasukan khusus nomer wahid diindonesia dan sangat disegani didunia. 1 orang gultor kemampuannya sama dengan 5 bahkan lebih dari tentara regular.
Bahkan Rambo pun angkat topi sama pasukan yg satu ini... hehehe...
[/url]
sumber/wikipedia/google
Bahkan Rambo pun angkat topi sama pasukan yg satu ini... hehehe...
Quote:
Unit SAT 81 Gultor adalah nama satuan dari Kopassus yang sekarang menangani masalah Keamanan dan Ancaman keamanan Negara, lebih difokuskan terhadap masalah Penanggulangan Anti Terorisme. SAT 81 Gultor singkatan dari Satuan 81 Penanggulangan Aksi terorisme. Konflik yang timbul saat ini seringkali membutuhkan gerak cepat, taktik jitu, dan ketepatan pembacaan situasi, dan penyelesaian atau penumpasan teroris dalam waktu singkat, serta pembebasan sandera, yang kesemuanya merupakan spesialisasi mutlak yang dimiliki Unit SAT 81 Gultor. Seperti pembebasan sandera lintas negara yang pernah dan berhasil dilakukan oleh satuan khusus ini.Saat pembajakan pesawat didalam pesawat Garuda Airline 206 (Operasi Woyla), yang terjadi pada 13 maret 1981 di Bandara Don Muang, Bangkok.saat itu, [B Kopassus hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk membunuh teroris dan menyelamatkan semua sandera.[/B] Ini tentu bukan hal yang mudah dilakukan, sejak saat itu, Kopassus menjadi semakin melegenda dan disegani oleh banyak negara-negara luar, bahkan Amerika sekalipun.
Operasi lainnya yaitu pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 mei 1996.
Operasi lainnya yaitu pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 mei 1996.
[/url]
Quote:
Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan Dansat 81 Khusus Penangulangan Teroris.
Quote:
Markas :Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta
Kekuatan : 70-an orang, mungkin sekarang sudah lebih
Persenjataan Dirahasiakan : Diduga meliputi kaliber 9mm, 5,56mm, 7,62mm, 12,7mm.Spesialis Antibajak pesawat, perang kota, intelijen & kontra-intelijen
Dibentuk :30 Juni 1982
Kekuatan : 70-an orang, mungkin sekarang sudah lebih
Persenjataan Dirahasiakan : Diduga meliputi kaliber 9mm, 5,56mm, 7,62mm, 12,7mm.Spesialis Antibajak pesawat, perang kota, intelijen & kontra-intelijen
Dibentuk :30 Juni 1982
Quote:
Sejarah berdirinya
Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI Letjen TNI LB Moerdani menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81. Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengexpose kegiatan mereka, Visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui,tidak terdengar dan tidak terlihat"
Organisasi pasukan
Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dari periode 1995 - 2001, Sat-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror. Satuan-81 adalah merupakan salah satu organisasi bersenjata yang paling progresif didunia. Satuan-81 adalah merupakan unit kedua di dunia (setelah GSG-9)pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Selan itu, Detasement-81 juga adalah pelopor pemakaian PETN sebagai bahan peledak alternatif selain C-4 dan Semtek.
Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah Batalyon 811, Batalyon 812 dan Batalyon Bantuan.
Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI Letjen TNI LB Moerdani menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81. Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. Tidak seperti satuan lain yang selalu mengexpose kegiatan mereka, Visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui,tidak terdengar dan tidak terlihat"
Quote:
Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dari periode 1995 - 2001, Sat-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror. Satuan-81 adalah merupakan salah satu organisasi bersenjata yang paling progresif didunia. Satuan-81 adalah merupakan unit kedua di dunia (setelah GSG-9)pemakai senapan serbu HK MP-5 dan produk Heckler & Koch lainnya. Selan itu, Detasement-81 juga adalah pelopor pemakaian PETN sebagai bahan peledak alternatif selain C-4 dan Semtek.
Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah Batalyon 811, Batalyon 812 dan Batalyon Bantuan.
Quote:
Operasi Sat-81/Gultor
Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Secara keseluruhan, bisa dipastikan bahwa Sat-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI. Adapun operasi tersebut RI di Utara, disinyalir bahwa satu peleton Sat-81 telah ditugaskan di perbatasan Kalimantan Timur untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission) Dikabarkan pula bahwa unsur Sat-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M Top dan kawan kawan. Sampai saat Satuan-81 anti teror adalah salah satu perangkat BIN (Badan intelijen nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.
Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Secara keseluruhan, bisa dipastikan bahwa Sat-81 terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI. Adapun operasi tersebut RI di Utara, disinyalir bahwa satu peleton Sat-81 telah ditugaskan di perbatasan Kalimantan Timur untuk patroli intai jarak jauh (Long Range Recon Mission) Dikabarkan pula bahwa unsur Sat-81 telah diturunkan juga untuk mengejar Nordin M Top dan kawan kawan. Sampai saat Satuan-81 anti teror adalah salah satu perangkat BIN (Badan intelijen nasional) di dalam operasi khusus yang bersifat paramiliter.
Quote:
Satuan 81 Penanggulangan Teror adalah unit gerak cepat dalam hal pembebasan sandera, melumpuhkan musuh dengan sekejap, dan melakukan serangkaian Aksi penanggulangan ancaman terorisme lainnya. Kualitasnya pun diakui oleh banyak pihak, bahkan oleh pengamat militer asing, walaupun banyak juga masyarakat Indonesia yang masih meragukan kualitas mereka. Akan tetapi, yang perlu dicatat adalah, Pasukan Elite ini mendapatkan penghargaan menjadi Pasukan Elite terbaik ke-3 di dunia, oleh Discovery Channel, tentu bukan hal yang mudah didapatkan oleh Pasukan Elite manapun di dunia. Bahkan Pasukan Khusus Amerika sekalipun, tidak dimasukkan ke dalam daftar 3 besar Pasukan Khusus terbaik di dunia. Sudah sepatutnya kita, sebagai warga negara Indonesia, bangga memiliki Komando Pasukan Khusus; Kopassus !
sumber/wikipedia/google
Spoiler for update recruitment:
Calon anggota GULTOR pada Kopassus TNI AD harus sudah menempuh kualifikasi:
a. intelijen (minimal intelijen tempur)
b. wing combat freefall / jump master dan mobud
c. kemampuan menembak pistol dan senapan minimal klas 2
d. berenang dan menyelam
e. mempunyai kualifikasi tambahan dari korps asal (bagi non korps infanteri)
Personel gultor dididik sembilan bulan (untuk pertempuran khusus selama 6 bulan dan keahlian per orangan 3 bulan di SEKOLAH PERTEMPURAN KHUSUS PUSDIKPASSUS BATU JAJAR) dengan metode SAS dan GSG - 9 (untk keahlian anti teror). Seperti yang kita ketahui bersama bahwa model pendidikan anggota kopassus merupakan kiblat bagi saudara2 nya yang lain.
a. intelijen (minimal intelijen tempur)
b. wing combat freefall / jump master dan mobud
c. kemampuan menembak pistol dan senapan minimal klas 2
d. berenang dan menyelam
e. mempunyai kualifikasi tambahan dari korps asal (bagi non korps infanteri)
Personel gultor dididik sembilan bulan (untuk pertempuran khusus selama 6 bulan dan keahlian per orangan 3 bulan di SEKOLAH PERTEMPURAN KHUSUS PUSDIKPASSUS BATU JAJAR) dengan metode SAS dan GSG - 9 (untk keahlian anti teror). Seperti yang kita ketahui bersama bahwa model pendidikan anggota kopassus merupakan kiblat bagi saudara2 nya yang lain.
Spoiler for tahap - tahap pendidikan komando:
Tahap Pertama (Dasar)
– 10 Minggu Pelatihan :
Latihan Individu di Batujajar
Membentuk Sikap dan Kepribadian Individu
Mengisi Kemampuan Teknis
Taktik Operasi Komando
Pertempuran Perorangan
Dasar-dasar Pertempuran Kota
Pengetahuan Pendukung
Manajerial Lapangan
Uji Kemampuan Navigasi Darat
Uji kemampuan Perorangan .
Tahap Kedua (Gunung dan Hutan)
– 6 Minggu pelatihan :
Perang Hutan dan Pertempuran di Situ Lembang
Pemantapan Pengamatan Hutan
Kemampuan Individu di Hutan
Teknik Dasar Pertempuran
Kemampuan kerjasama Tim dan kelompok di dalam Hutan
HTF Hutan
Aplikasi Long March (PPJJ) .
Tahap Ketiga (Rawa dan Laut)
– 4 Minggu pelatihan :
Titik berat Operasi Komando
Taktik Pertempuran Rawa di Cilacap dan Nusakambangan
Pemantapan Pengamatan Rawa dan Laut
Kemampuan Patroli
Ilmu Medan Rawa
Uji Daya Tahan CAMP .
– 10 Minggu Pelatihan :
Latihan Individu di Batujajar
Membentuk Sikap dan Kepribadian Individu
Mengisi Kemampuan Teknis
Taktik Operasi Komando
Pertempuran Perorangan
Dasar-dasar Pertempuran Kota
Pengetahuan Pendukung
Manajerial Lapangan
Uji Kemampuan Navigasi Darat
Uji kemampuan Perorangan .
Tahap Kedua (Gunung dan Hutan)
– 6 Minggu pelatihan :
Perang Hutan dan Pertempuran di Situ Lembang
Pemantapan Pengamatan Hutan
Kemampuan Individu di Hutan
Teknik Dasar Pertempuran
Kemampuan kerjasama Tim dan kelompok di dalam Hutan
HTF Hutan
Aplikasi Long March (PPJJ) .
Tahap Ketiga (Rawa dan Laut)
– 4 Minggu pelatihan :
Titik berat Operasi Komando
Taktik Pertempuran Rawa di Cilacap dan Nusakambangan
Pemantapan Pengamatan Rawa dan Laut
Kemampuan Patroli
Ilmu Medan Rawa
Uji Daya Tahan CAMP .
Spoiler for sumber kompasiana:
PASUKAN ELITE ANTI TEROR YANG DI SEGANI SE ASIA DEN 81 GULTOR (pasukan elite terbaik ketiga di dunia) Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81 Gultor adalah satuan dalam Kopassus yang komposisinya setingkat dengan Grup. Satuan ini dibentuk oleh Kabais ABRI dan diresmikan pada 30 Juni 1982 dengan nama Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha. Lahirlah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dengan Kapten Inf. Prabowo Subianto sebagai wakilnya. Keduanya kemudian dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) yaitu satuan khusus anti teror Jerman yang namanya melejit saat operasi “Black September” di Stadion Munich saat olimpiade pada tahun 1970. Satuan ini dibentuk setelah terjadinya pembajakan pesawat Garuda oleh teroris yang berasal dari Indonesia dan berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Komando TNI AD di Don Muang.
Dari perkembangan namanya kemudian diubah menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dan pada periode 1995 - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror. Satuan ini dilengkapi dengan berbagai macam senjata khusus seperti Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, Galil, Colt M16A1/A4, SIG-Sauer 9mm, SPR dan beberapa jenis lagi sniper khusus. Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih. Kopassus dengan motto “Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas” selalu memberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassus telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedaulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. “Merah Baretku adalah Merah Darahku” yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sang Saka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi. Pendidikan Kopassus 5 kali lipat lebih ketat, keras, dan kejam daripada pendidikan Komando biasa. Sehingga ada yang mengatakan bahwa 1 orang Prajurit Kopassus, sama saja dengan 5 orang Tentara Reguler. Selain keahlian penggunaan senjata, satuan juga dilengkapi dengan kemampuan perang biologi dan kimia, penanggulangan bahan peledak, bajak udara. Peragaan serangan kilat Sat Gultor kesebuah gedung, penyelamatan sandera dan pelumpuhan kelompok teroris, yang dilakukan dari berbagai arah dengan personil yang terbatas, dan hanya dalam hitungan menit. Menggunakan bom kejut, peledakan akses masuk dan serangan mendadak. Selain itu dalam demo pada mock up pesawat dimana beberapa pejabat tinggi diperlakukan sebagai sandera. Saat penyelamatan, dilakukan uji ketepatan menembak yang sangat cepat dan tepat dikanan kiri tempat duduk dengan peluru tajam. Juga demo tembak runduk, oleh sniper yang tersembunyi pada jarak sekitar 400 meter, yang menembak sasaran berupa balon berdiameter 25 cm, semua langsung pecah dengan masing-masing satu tembakan, termasuk balon yang berada didalam lemari kaca. Dapat dipastikan bahwa Detasemen-81 terlibat didalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan oleh TNI seperti di Timor-Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Irian Jaya dll. Bahkan menurut beberapa sumber, saat maraknya pelanggaran perbatasan RI oleh Malaysia, satu peleton Sat-81 gultor ditugaskan ke perbatasan Kalimantan Timur untuk melakukan patroli intai jarak jauh (long range Recce mission) dan dikabarkan bahwa Malaysia menghentikan kegiatannya itu setelah mendengar selentingan kabar bahwa TNI mengirimkan satuan ini. Entah benar atau tidak kabar ini, yang jelas memang SAT-81 Gultor memang disegani di dunia. Itulah beberapa kemampuan Sat-Gultor yang menggiriskan. Satuan ini selalu siap dioperasikan dalam 24 jam, baik untuk penanggulangan teror, operasi intelijen-kontra intelijen, perang kota serta juga bajak udara.
Dari perkembangan namanya kemudian diubah menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dan pada periode 1995 - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror. Satuan ini dilengkapi dengan berbagai macam senjata khusus seperti Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, Galil, Colt M16A1/A4, SIG-Sauer 9mm, SPR dan beberapa jenis lagi sniper khusus. Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih. Kopassus dengan motto “Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas” selalu memberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassus telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedaulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. “Merah Baretku adalah Merah Darahku” yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sang Saka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi. Pendidikan Kopassus 5 kali lipat lebih ketat, keras, dan kejam daripada pendidikan Komando biasa. Sehingga ada yang mengatakan bahwa 1 orang Prajurit Kopassus, sama saja dengan 5 orang Tentara Reguler. Selain keahlian penggunaan senjata, satuan juga dilengkapi dengan kemampuan perang biologi dan kimia, penanggulangan bahan peledak, bajak udara. Peragaan serangan kilat Sat Gultor kesebuah gedung, penyelamatan sandera dan pelumpuhan kelompok teroris, yang dilakukan dari berbagai arah dengan personil yang terbatas, dan hanya dalam hitungan menit. Menggunakan bom kejut, peledakan akses masuk dan serangan mendadak. Selain itu dalam demo pada mock up pesawat dimana beberapa pejabat tinggi diperlakukan sebagai sandera. Saat penyelamatan, dilakukan uji ketepatan menembak yang sangat cepat dan tepat dikanan kiri tempat duduk dengan peluru tajam. Juga demo tembak runduk, oleh sniper yang tersembunyi pada jarak sekitar 400 meter, yang menembak sasaran berupa balon berdiameter 25 cm, semua langsung pecah dengan masing-masing satu tembakan, termasuk balon yang berada didalam lemari kaca. Dapat dipastikan bahwa Detasemen-81 terlibat didalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan oleh TNI seperti di Timor-Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Irian Jaya dll. Bahkan menurut beberapa sumber, saat maraknya pelanggaran perbatasan RI oleh Malaysia, satu peleton Sat-81 gultor ditugaskan ke perbatasan Kalimantan Timur untuk melakukan patroli intai jarak jauh (long range Recce mission) dan dikabarkan bahwa Malaysia menghentikan kegiatannya itu setelah mendengar selentingan kabar bahwa TNI mengirimkan satuan ini. Entah benar atau tidak kabar ini, yang jelas memang SAT-81 Gultor memang disegani di dunia. Itulah beberapa kemampuan Sat-Gultor yang menggiriskan. Satuan ini selalu siap dioperasikan dalam 24 jam, baik untuk penanggulangan teror, operasi intelijen-kontra intelijen, perang kota serta juga bajak udara.
Quote:
Nih ini dia kisahnya nyata pasukan elite kita ketika perang dikongo.... Rambonya amrik mah putus....
intinya, banyak dari kita meremehkan kemampuan tentara kita karna minimnya alat perang canggih... tp kalian musti simak kisah dibawah ini... gk perlu senjata canggih tp 30 orang bisa taklukin 3000 gerilyawan kongo.
Spoiler for KISAH 3O TENTARA "HANTU
GARUDA", KALAHKAN 3000
GERILYAWAN KONGO:
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Kiprah Pasukan Garuda kembali menuai prestasi. 167 Prajurit TNI di Haiti yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) menerima penghargaan Medali PBB (UN).
Pasukan perdamaian dari Indonesia selalu bisa diterima dengan baik di negara penugasan. Sejak Kontingen Garuda I bertugas di Mesir tahun 1957, sejak itulah pasukan baret biru di bawah PBB ini mengharumkan nama bangsa. Ada cerita menarik soal Pasukan Garuda. 30 Pasukan Garuda berhasil membekuk 3.000 gerilyawan di Kongo berbekal akal bulus dan kecerdikan.
Ceritanya, Desember 1962 di Kongo sedang bergolak. Kontingen Garuda III
(Konga III) di bawah pimpinan Kolonel Kemal Idris berangkat sebagai pasukan perdamaian di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo). Saat itu kelompok milisi di bawah pimpinan Moises Tsommbe ingin lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu. Rakyat sipil pun segera menjadi korban
pertikaian antar milisi dan tentarapemerintah.
Pasukan Garuda III segera dikenal karena keluwesannya bergaul. Banyak Singkong di Kongo, pasukan TNI pun mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Selama ini rakyat Kongo
hanya mengolah singkong menjadi tepung yang rasanya tidak enak.
Suatu hari, terjadi serangan yang dilakukan 2.000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara.
Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur. Untungnya tak ada korban di pihak Indonesia. Serangan balasan pun segera dirancang untuk menangkap para pemberontak. Letjen Kemal Idris menceritakan hal ini dalam buku biografi, Kemal Idris, bertarung dalam revolusi terbitas Sinar Harapan. "Kami melakukan penyerangan di malam hari dengan kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah Albertville. Pasukan kami yang berkekuatan 30 orang menyamar sebagai hantu," beber Kemal Idris. Kemal tahu 3.000 pemberontak itu sangat percaya takhayul. Mereka takut pada hantu spritesses yang digambarkan berwarna putih dan melayang-layang di
waktu malam. Maka 30 anggota pasukan garuda itu berpakaian jubah putih dan segera menyerang.
"Melihat sosok-sosok putih bergerak- gerak, semangat mereka hilang sama sekali dan segera menyerah," kataKemal.
Dalam operasi kilat itu, ribuan gerilyawan Kongo ditangkap. Senjata- senjata mereka yang ternyata lumayan canggih disita. Dalam peristiwa itu hanya seorang prajurit TNI yang cidera. Salah seorang gerilyawan yang panik saat digerebek, melemparkan ayam yang tengah dibakarnya pada tentara kita.
"Sejak itu, anggota Garuda III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang," kata Kemal bangga. Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia mengaku bangga atas keberhasilan pasukan Indonesia menangkap 3.000 lainnya tanpa jatuh korban. Namun dia pun meminta ke
depan cara-cara unik seperti itu tidak dilakukan. Karena risiko terlalu besar
dan sangat membahayakan.
Bravo Garuda.
Andaikan diangkat kelayar lebar... cerita sirambo mah lewat
klik
WARNING.... Abis dibaca jangan langsung menghayal or berandai - andai dulu ya..... tulung dicoment dulu n jangan lupa dirate &
Diubah oleh anakpaja 15-11-2014 01:46
0
76.4K
Kutip
391
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan