- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga BBM di AS mau Disamakan RI? Kaskuser ngitung, malahan Rakyat yg Mensubsidi BBM


TS
AkuCintaNanea
Harga BBM di AS mau Disamakan RI? Kaskuser ngitung, malahan Rakyat yg Mensubsidi BBM

source: http://www.kaskus.co.id/thread/54615...isa-diimpeach/
Harga Jual Eceran (Retail Sales) = Harga Patokan BBM Jenis Tertentu + Subsidi Pemerintah
Harga Patokan BBM (Kilang Dalam Negeri) :
- Premium/Bio Premium = ICP MOPS + Biaya Distribusi (3.32%) + Biaya Margin Pertamina (484) + 20
- Solar/Bio Solar = ICP MOPS + Biaya Distribusi (2.17% + Biaya Margin Pertamina (521) + 20
Dengan Asumsi:
- ICP MOPS (average 1 month) = ICP OPEC Basket September 2014 = USD 95,98/barel
- Kurs IDR/USD = 12.100
- Konversi = 158.9873
- Maka didapat :
- Harga Patokan BBM (Kilang Dalam Negeri) :
- Premium/Bio Premium = Rp. 8.051/liter
- Solar/Bio Solar = Rp. 8.004/liter
Artinya jika harga BBM eceran hari ini:
- Premium = Rp. 6.500/liter, jika dinaikkan Rp. 3.000 menjadi Rp. 9.500/liter
- Solar = Rp. 5.500/liter, jika dinaikkan Rp. 3.000 menjadi Rp. 8.500/liter
Maka Masyarakat yang akan mensubsidi Pemerintah nya Sebesar :
- Premium = Rp. 9.500/liter - Rp. 8.051/liter = Rp. 1.449/liter
- Solar = Rp. 8.500/liter - Rp. 8.004/liter = Rp. 496/liter
Inilah Harga BBM di AS sekelas Pertamax Plus di AS ....

source: http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel/
Quote:
Perbandingan Harga BBM di Dunia ...

Source: http://www.mytravelcost.com/petrol-prices/
Padahal, Orang AS itu Pendapatannya Rata-rata hampir 5 kali Lipat Indonesia ...

source: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of...ntries_by_GDP_(PPP)_per_capita
Harga Minyak Dunia Kembali Turun
Selasa, 28 Oktober 2014 | 08:17 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak bergerak lebih rendah pada Senin (27/10/2014) waktu setempat (Selasa pagi WIB), seiring dengan Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah di tengah meningkatnya stok di seluruh dunia. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, kehilangan 30 sen menjadi berdiri di 85,83 dollar AS di perdagangan London.
Patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, menyerah satu sen menjadi 81,00 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange, Analis di Goldman menyampaikan perkiraan yang sangat "bearish" untuk harga minyak, mengatakan mereka memprediksi WTI akan jatuh ke 70 dollar AS per barel pada kuartal kedua tahun depan, sebelum naik kembali ke 80 dollar AS pada 2016. Itu adalah 15 dollar AS per barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Prospek bank untuk minyak mentah Brent sama, jatuh ke serendah 80 dollar AS pada kuartal kedua, dan tetap lemah hingga 2015 sebelum kembali ke tingkat 90 dollar AS pada 2016.
Goldman menunjuk dampak meningkatnya pertumbuhan produksi non OPEC di luar Amerika Utara, produksi AS yang kuat, dan ketidakmampuan OPEC untuk bertindak lebih lama lagi karena ayunan produsen yang bisa memperketat pasokan global dan harga. "Produksi minyak serpih AS akan diminta untuk mengisi peran ini," kata Goldman dalam catatan kliennya. Mengingat meningkatnya pasokan di pasar global, "pertumbuhan produksi AS harus diperlambat."
Para analis dari Barclays menggarisbawahi kenaikan stok minyak mentah dan produk-produknya tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tempat lain. "Tahun ini, stok minyak komersial dunia telah melampaui 5,0 miliar barel, rata-rata tumbuh pada tingkat 1,16 juta barel per hari selama tiga kuartal pertama tahun ini," kata bank Inggris itu. "Kelebihan pasokan di pasar itulah yang menekan harga," tambahnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea....Kembali.Turun
Anggito Abimanyu Akui Selama Ini Tidak Pernah Ada Subsidi BBM
Tue, Mar 20th, 2012
Akhirnya Anggito Abimanyu, salah satu fundamentalis neo-liberal Indonesia yang selalu bersikeras menaikkan harga BBM dengan alasan “mengurangi beban subsidi BBM“, mengakui bahwa selama ini tidak pernah ada subsidi dalam BBM.
“Masih ada surplus penerimaan BBM dibanding biaya yang dikeluarkan,” katanya dalam acara talkshow di TVOne hari Senin (13/03/2012), terkait rencana kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga BBM dunia. Anggito menjadi salah satu narasumber bersama Kwik Kian Gie dan Wamen ESDM.
Mungkin Anggito tidak akan pernah memberikan pengakuan seperti itu kalau saja tidak karena ada Kwik Kian Gie yang telah lama menyampaikan pendapatnya bahwa isu “subsidi” adalah pembohongan publik, dan pendapat itu diulangi lagi dalam acara talkshow tersebut di atas.
Pengakuan tersebut menunjukkan dengan sangat-sangat gamblang bahwa isu “subsidi” yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah sebagai alasan kenaikan harga BBM adalah sebuah “pembohongan”. Sebagaimana pengakuan Anggito, tidak ada subsidi BBM, bahkan ketika saat ini harga BBM dunia mencapai $120 per-barrel.
Meski dalam blog ini pernah saya kupas secara mendetil mengenai penghitungan biaya dan penerimaan BBM oleh pemerintah, saya ingin kembali mereview-nya secara sederhana. Jika pemerintah mengambil BBM secara cuma-cuma dari dalam bumi Indonesia dan kemudian mengekplorasinya dengan biaya $20 per-barrel, sementara harga minyak dunia tidak pernah di bawah biaya produksi tersebut, darimana munculnya subsidi? Hanya orang bodoh moron idiot yang masih percaya pada bualan soal “subsidi” tersebut.
Meski terlambat dan menunjukkan dirinya sebagai pengkhianat rakyat dan pengkhianat nuraninya sendiri selama menjadi pejabat negara (kini Anggito bukan lagi pejabat pengambil kebijakan ekonomi), pengakuan Anggito (mantan dosen saya waktu mahasiswa) sebenarnya menjadi koreksi “kebijakan pemerintah” dalam soal BBM. Namun alih-alih pemerintah terus saja menggunakan isu “subsidi” imaginatif untuk melegitimasi rencana kenaikan harga BBM, termasuk dalam iklan sosialisasi kenaikan harga BBM yang saat ini gencar ditayangkan di televisi.
Dalam diskusi tersebut Anggito memang tetap mendukung rencana kenaikan harga BBM, namun kini dengan alasan yang lebih rasional, tidak lagi menggunakan imajinasi “subsidi”, melainkan demi mengurangi beban APBN. Dan inilah yang mestinya menjadi dasar kebijakan pemerintah, mengurangi beban APBN tanpa harus menipu rakyat.
Baik, kalau hanya mengatasi “tekanan” APBN ada banyak cara untuk mengatasinya tanpa harus menyengsarakan rakyat sebagaimana kebijakan menaikkan harga BBM. Bisa mengintensifkan penerimaan pajak yang selama ini lebih banyak “beredar” di “pasar gelap pajak” sebagaimana ditunjukkan dalam kasus Gayus Tambunan. Bisa dengan mengintensifkan pencegahan tindak korupsi sehingga dana APBN yang banyak bocor bisa diarahkan ke pos-pos yang produktif. Cara lainnya adalah meningkatkan produksi BBM sehingga penerimaan pajak BBM meningkat. Dan tentu saja adalah pengelolaan APBN yang efektif dan efisien. Ada 1.000 cara lebih bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi tekanan APBN akibat kenaikan harga minyak dunia tanpa harus menaikkan harga BBM
http://muslimdaily.net/opini/opini-u...bsidi-bbm.html
--------------------------------
Ternyata rakyat Indonesia kaya dan bahkan lebih hebat dari rakyat Amerika, gan! Lhaaa itu buktinya, kata seorang Kaskuser diatas, malahan rakyat yang mensubsidi Pemerintahnya untuk harga BBM yang di jual Pertamina itu

0
6.5K
69


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan