- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini dia Si Peringatan Dini Banjir Jakarta


TS
ryanhumington
Ini dia Si Peringatan Dini Banjir Jakarta
Selamat Siang Menjelang Sore , Hari ini cuaca mendung bikin ngantuk
yuk biar gak ngantuk kita liat informasi inspiratif menarik dan tentunya penuh pengetahuan mau tau apa informasinya ? INI DIA :

BENDUNG KATULAMPA SI PERINGATAN BANJIR JAKARTA
[img]
http://intisari-online.com//media/images/4949_bendung_katulampa_bukan_dam.jpg
[/img]Siapa sih yang kenal dia ? dia lah yang memperingatkan kita kalo air kiriman dari bogor mengalir ke jakarta ya Katoelampa-dam atau Bendungan Katulampa adalah bagian dari sistem tata kelola perairan (water management) pemerintah Belanda untuk pengendalian banjir agar Batavia sebagai ibukota negara terbebas dari kemungkinan banjir. Katulampa tidak memiliki kemampuan menahan dan membuka-tutup pintu air yang rentan disalahpahami dan menimbulkan kepanikan. Saat banjir Jakarta 2013, beberapa kabar burung beredar mengenai pembukaan pintu air Katulampa karena kelebihan kapasitas yang langsung dibantah dengan keras oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Katoelampa dirancang untuk mengatur debit air ke kawasan bawah, serangkai dengan Kanal Banjir Barat, Kanal Banjir Timur, dan kanal-kanal kecil lainnya.
*Sedikit Sejarah Tentang Katulampa
[img]
http://berita2bahasa.com/images/articles/2014225katulampa%20%28b2b%29%20b.JPG
[/img]Bendung Katulampa mulai dioperasikan pada tahun 1911, akan tetapi, pembangunannya sudah dimulai sejak 1889, sejak banjir besar melanda Jakarta pada 1872. Banjir saat itu dikabarkan membuat daerah elit Harmoni ikut terendam air luapan Ciliwung. Dari Katulampa, sebagian air Ciliwung dialirkan lewat pintu air ke Kali Baru Timur, saluran irigasi yang dibangun pada waktu yang sama. Dari Bogor bagian timur, sungai buatan itu mengalir ke Jakarta, di sepanjang sisi Jalan raya Bogor, melalui Cimanggis, Depok, Cilangkap, sebelum bermuara di daerah Kali Besar, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Air Kali Baru Timur dulu dipakai untuk mengairi sawah yang banyak terdapat di daerah antara Bogor dan Jakarta.
Sampai tahun 1990, areal persawahan di Bogor dan Jakarta masih banyak, yakni 2.414 hektare. Namun kini sawah hampir habis. Hanya Bogor dan Cibinong yang masih memiliki 72 hektare sawah, sementara Jakarta sama sekali habis. Sehingga fungsi irigasi Bendung Katulampa bisa dikatakan sudah berakhir akibat punahnya areal persawahan di Bogor dan Jakarta
*SEBAGAI INFOMASI DINI BANJIR JAKARTA
Berbeda dengan pemahaman kebanyakan orang, Katulampa sebenarnya hanya sebuah sistem informasi dini terhadap bahaya banjir Sungai Ciliwung yang akan memasuki Jakarta. Data mengenai ketinggian air di bendung Katulampa ini memperkirakan bahwa sekitar 3 - 4 jam kemudian air akan sampai di daerah Depok. Selanjutnya di Bendung Depok ketinggian air dipantau dan dilaporkan ke Jakarta sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar aliran Sungai Ciliwung sudah dapat mengantisipasi sedini mungkin datangnya air banjir yang akan melewati daerah mereka.
Semua catatan ini lalu dilaporkan lewat telepon ke berbagai pihak yang berkepentingan. Mereka antara lain Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, pos pemantau ketinggian air Ciliwung di Depok, dan petugas Pintu Air Manggarai, dan Pemerintah Kota Bogor.
*SEDIKIT PEMAHAMAN TENTANG KATULAMPA
[img]
http://www.solusinews.com/sites/default/files/field/image/Katulampa%20Siaga%20II.jpg
[/img]Betapa penting Bendungan Katulampa ini bisa dilihat dari siapa yang meresmikan. Tak tanggung-tanggung, Gubernur Jenderal Alexander Willem Frederik Idenburg pada 11 Oktober 1912, didampingi para pejabat penting masa itu. Mereka antara lain Kepala Insinyur Negara Roos, Ir. Van Dissel, Ir. Van Breen, pengawas Leuwiliang dan Bogor, anggota dewan Ebbink, adminsitrator D. Veenstra (Ciluar), Mulder (Kedung Halang), Valette (Pondok Gede), Sol (Ciomas), Resident (Bupati) Batavia, Assistent Resident (Camat) Bogor, dan para patih Bogor, Batavia dan Mr. Cornelis.
"Het was hoogst noodig dat deze permanente dam tot stand kwam, nu kan Weltevreden geregeld spuiwater krijgen en de kans op groote overstroomingen te Batavia is vrijwel uitgesloten. Adalah sangat perlu bendungan permanen ini direalisasikan, kini Weltevreden (Menteng) bisa secara teratur memperoleh pengairan dan peluang banjir besar di Batavia nyaris tertutup," (Bataviaasch Nieuwsblad, 12 Oktober 1912).
Peresmian bendungan tersebut dimeriahkan dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau. Bendungan yang juga hasil karya Ir. Van Breen ini memiliki panjang total 74 m, dengan 5 inlaatsluis (pintu untuk mengalirkan arus ke kawasan di bawah), 3 spuisluis (pintu untuk menahan air, jika volume air berlebihan dan mengancam kawasan bawah), dengan lebar masing-masing pintu 4 m.
Proyek pembangunan bendungan ini dimulai pada 16 April 1911 dan selesai pada awal Oktober 1912, sebelum akhirnya diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912. Total biaya yang dikeluarkan 80.000 gulden. Disebutkan, selain untuk pengendalian banjir bendungan ini juga memiliki fungsi sampingan sebagai sistem irigasi. Berkat bendungan ini sebanyak 10.000 bouw sawah (orang Jawa menyebutnya bau, 1 bouw ekuivalen dengan 0,7 hektar) dapat diairi melalui Oosterslokkan (Kali Baru).
Kanal Oosterslokkan ini sebelumnya telah dibangun pada abad ke-18 atas prakarsa Gubernur Jenderal Baron van Imhoff. Saluran air ini mengalir dari sini melintasi Weltevreden (Menteng). Sebelumnya kanal ini dimaksudkan untuk lalulintas pelayaran ke pedalaman (ke arah Bogor). Bukan hanya Gubernur Jenderal Baron van Imhoff, tetapi juga Gubernur Jenderal Daendels telah mempunyai rencana untuk menggali kanal untuk pelayaran ke pedalaman. Namun untuk itu diperlukan banyak sekali schutsluizen (konstruksi kanal yang memungkinkan kapal bisa naik ke kawasan lebih tinggi, dengan cara membendung air sampai kapal terangkat setingkat demi setingkat, dan sebaliknya).
Schutsluizen ini banyak dijumpai di Negeri Belanda, Norwegia, dan negara Eropa lainnya. Rencana ini akhirnya dinilai kurang praktis. Sistem irigasi Oosterslokkan ini juga disebut sebagai sistem irigasi tertua yang dibangun oleh Belanda di bumi Jawa, sekaligus sebagai sistem irigasi sangat signifikan. Soalnya, di bawah kekuasaan raja-raja pribumi belum ada sistem irigasi sedemikian rupa. Di bawah rezim pribumi, hanya ada saluran kecil dari sumber air untuk mengairi sejumlah terbatas sawah-sawah di lembah dan sepanjang kaki pegunungan.
Dalam literatur dan inskripsi Jawa juga tidak pernah disebutkan mengenai karya irigasi pada skala sangat bermakna. Semua saluran air yang signifikan berasal dari era Belanda memantapkan kekuasaannya, terutama dari zaman cultuurstelsel atau sistem tanam paksa.
Saluran irigasi dari bendungan ini mempunyai kapasitas maksimum sekitar 6.000 liter perdetik. Fungsi lain dari bendungan Katulampa adalah sebagai sistem informasi dini terhadap bahaya banjir Sungai Ciliwung yang akan memasuki Jakarta. Data mengenai ketinggian air di bendung Katulampa ini memperkirakan bahwa sekitar 3 – 4 jam kemudian air akan sampai di daerah Depok. Selanjutnya di Bendung Depok ketinggian air dipantau dan dilaporkan ke Jakarta sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar aliran sungai Ciliwung sudah dapat mengantisipasi sedini mungkin datangnya air banjir yang akan melewati daerah mereka
*DI BOM JEPANG KATULAMPA TETAP KOKOH
[img]
http://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com/2013/01/dscn0416.jpg
[/img]Sama dengan air. Jika manusia menjaga lingkungan, air akan menjadi sahabat. Namun jika lingkungan rusak, air akan menjadi musuh. Terbukti dengan banjir yang selalu menyerang Jakarta dan sekitarnya.
Andi menceritakan, terbentuknya bendung ini sudah dibangun sejak tahun 1889 oleh penguasa wilayah timur bernama Tuan Perkis. Akhirnya, proyek tersebut bisa dirampungkannya setelah 22 tahun, tepatnya tahun 1911.
Bendung dengan panjang mencapai 82 meter ini, kata Andi, pada zaman sebelum kemerdekaan sempat pernah dibom oleh Jepang. Namun, penghancuran itu rupanya gagal dan Katulampa tetap berdiri kokoh.
"1942 Katulampa dibumi hanguskan oleh Jepang, tetapi tidak meledak, tidak hancur. Malah bom-bomnya tertanam di sungai Ciliwung. Itulah anugerah dari Tuhan kepada Katulampa pada saat itu," terangnya.
Itu lah secuil sejarah dari katulampa si peringatan dini banjir jakarta berkat dia kita bisa mengtahui sampai jam berapa air dari bogor akan tiba di jakarta jadi warga jakarta bisa mengantisipasi nya dengan menaikan barang atau memindahkan barang ke tempat lebih aman , terutama pada daerah yang dialiri sungai ciliwung seperti : kp. pulo melayu jakarta timur , cawang , kalibata dll .
akhir kata ane hanya mengharapkan 
semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi agan2



0
1.7K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan