JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Refrizal menilai keberadaan koperasi maupun usaha kecil dan menengah (UKM) masih kesulitan mencari akses permodalan. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bahkan mengibaratkan jauh lebih mudah masuk surga ketimbang koperasi atau UKM mendapatkan pinjaman modal usaha dari perbankan di Indonesia.

" Kalau mau masuk surga, syarat-syaratnya jelas dan terukur dan tergambar dari perilaku orangnya. Tapi yang namanya pinjam modal usaha untuk koperasi dan UKM dari perbankan, tingkat kesulitannya tidak terukur lagi," kata Refrizal dalam diskusi di DPR RI, Kamis (11/9).

Beda halnya dengan konglomerat atau pihak-pihak tertentu yang punya niat kurang baik terhadap bank. Ketika berurusan dengan bank, katanya, para konglomerat itu sangat mudah mendapat akses modal.

"Tapi yang namanya koperasi atau UKM, sampai habis telapak sepatu mondar-mandir berurusan dengan bank, jangan harap kucuran kredit bakal cair. Ada saja kendalanya," ungkapnya.

Padahal, ujar Refrizal, dana yang akan dipinjam oleh koperasi atau UKM sumbernya dari APBN yang dipercayakan kepada bank-bank tertentu untuk menyalurkannya khusus untuk koperasi dan UKM. Sayangnya, dana dari APBN itu justru disalurkan ke pengusaha-pengusaha besar.

“Dana tersebut oleh bank dialirkan kepada pengusaha-pegusaha besar dan kita baru tahu setelah terungkap kredit macet dari bak-bank tertentu. Terang saja banknya tidak mengalami kerugian karena yang dikucurkan itu sesungguhnya hak koperasi dan UKM, bukan murni dana bank," pungkas anggota DPR dari Sumatera Barat itu.(fas/jpnn)