- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Swasta Hibahkan 1 Bus Transjakarta Merek Scania


TS
WAMIN
3 Swasta Hibahkan 1 Bus Transjakarta Merek Scania
Jakarta - Sebanyak tiga perusahaan swasta, yaitu PT Wahana Artha, PT Saratoga Investama Sedaya dan PT Daya Adicipta Wisesa menghibahkan satu bus Transjakarta kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (10/11).
Satu unit bus merek Scania ini sudah menggunakan logo baru Transjakarta yang bernuansa biru, bukan oranye. Bus tersebut diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Kami berterima kasih kepada tiga perusahaan yang telah menyumbangkan bus gandeng merk Scania kepada PT Transjakarta. Kami sedang berpikir, mau dijual busnya, sudah bekas. Dibeli baru, nggak bisa lagi. Ditaruh, masalah. Makanya saya minta Priyono, CEO Astra Group, Scania todong saja. Jadi terima kasih telah menyumbang Scania," kata Basuki dalam acara Peluncuran Logo Baru Jakarta dan Pemberian Bus dari Tiga Perusahaan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku Pemprov DKI suka menodong pihak swasta melalui program corporate social responsibility (CSR) mereka. Tetapi itu bukan karena Pemprov DKI tak mampu membeli barang, melainkan bila melibatkan swasta maka bisa diketahui harga asli barang tersebut, dalam hal ini bus gandeng merk Scania.
"Kenapa suka menodong swasta melalui program CSR, bukan berarti nggak mampu membeli. Tapi swasta tahu persis harganya, nggak di-markup, sehingga nantinya kami langsung bisa tetapkan harga. Kami jamin bus di Jakarta memiliki standar internasional," ujarnya.
Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan, bus hibah buatan negara Swedia ini akan langsung dilakukan uji KIR. Setelah itu, bus gandeng tersebut akan dioperasikan di Koridor I (Blok M-Kota).
"Tiga perusahaan ini menghibahkan satu bus gandeng dengan logo baru kami, karena mereka ingin berpartisipasi dalam peningkatan layanan transportasi massal di Jakarta. Nanti setelah uji KIR, bus ini langsung dioperasikan di koridor I," kata Kosasih.
Diungkapkannya, bus gandeng buatan Scania ini lebih mengutamakan keleluasaan ruang duduk penumpang. Penumpang tidak akan terhimpit dengan tempat duduk di depannya, karena diberikan jarak yang cukup lebar.
"Selain itu, pegangan untuk penumpang yang berdiri disesuaikan dengan rata-rata tinggi orang Indonesia, sehingga tidak terlalu tinggi. Penumpang dapat menggenggamnya dengan nyaman. Lalu suspensi bus sudah independen," jelasnya.
Kosasih memperkirakan harga satu unit bus Scania mencapai Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar.
Berdasarkan pengamatan Beritasatu.com, bus gandeng merek Scania berbeda dengan bus Transjakarta yang saat ini sudah beroperasi di 12 koridor.
Bus gandeng tersebut berwarna biru, dengan logo tulisan Transjakarta. Seluruh warna bus didominasi biru dan putih, sementara bus yang lama memiliki logo Garudaberwarna oranye.
Perbedaan lain, tempat duduk bagian depan, di belakang sopir tersusun seperti tempat duduk dalam bus umum, yaitu menghadap ke sopir. Jumlah tempat duduk di bagian ini ada 14 dan dua tempat duduk untuk penyandang disabilitas.
Lalu di bagian belakang, susunan tempat duduk sama dengan susunan tempat duduk bus Transjakarta yang lama, yaitu saling berhadapan.
Warna kursi bus Transjakarta yang baru ini ada dua, yaitu oranye dan biru. Pegangan untuk penumpang berdiri pun tidak tinggi seperti bus yang lama.
http://www.beritasatu.com/pelayanan-...ek-scania.html
Penulis: Lenny Tristia Tambun/FAB
keren
Satu unit bus merek Scania ini sudah menggunakan logo baru Transjakarta yang bernuansa biru, bukan oranye. Bus tersebut diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Kami berterima kasih kepada tiga perusahaan yang telah menyumbangkan bus gandeng merk Scania kepada PT Transjakarta. Kami sedang berpikir, mau dijual busnya, sudah bekas. Dibeli baru, nggak bisa lagi. Ditaruh, masalah. Makanya saya minta Priyono, CEO Astra Group, Scania todong saja. Jadi terima kasih telah menyumbang Scania," kata Basuki dalam acara Peluncuran Logo Baru Jakarta dan Pemberian Bus dari Tiga Perusahaan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku Pemprov DKI suka menodong pihak swasta melalui program corporate social responsibility (CSR) mereka. Tetapi itu bukan karena Pemprov DKI tak mampu membeli barang, melainkan bila melibatkan swasta maka bisa diketahui harga asli barang tersebut, dalam hal ini bus gandeng merk Scania.
"Kenapa suka menodong swasta melalui program CSR, bukan berarti nggak mampu membeli. Tapi swasta tahu persis harganya, nggak di-markup, sehingga nantinya kami langsung bisa tetapkan harga. Kami jamin bus di Jakarta memiliki standar internasional," ujarnya.
Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan, bus hibah buatan negara Swedia ini akan langsung dilakukan uji KIR. Setelah itu, bus gandeng tersebut akan dioperasikan di Koridor I (Blok M-Kota).
"Tiga perusahaan ini menghibahkan satu bus gandeng dengan logo baru kami, karena mereka ingin berpartisipasi dalam peningkatan layanan transportasi massal di Jakarta. Nanti setelah uji KIR, bus ini langsung dioperasikan di koridor I," kata Kosasih.
Diungkapkannya, bus gandeng buatan Scania ini lebih mengutamakan keleluasaan ruang duduk penumpang. Penumpang tidak akan terhimpit dengan tempat duduk di depannya, karena diberikan jarak yang cukup lebar.
"Selain itu, pegangan untuk penumpang yang berdiri disesuaikan dengan rata-rata tinggi orang Indonesia, sehingga tidak terlalu tinggi. Penumpang dapat menggenggamnya dengan nyaman. Lalu suspensi bus sudah independen," jelasnya.
Kosasih memperkirakan harga satu unit bus Scania mencapai Rp 4,5 hingga Rp 5 miliar.
Berdasarkan pengamatan Beritasatu.com, bus gandeng merek Scania berbeda dengan bus Transjakarta yang saat ini sudah beroperasi di 12 koridor.
Bus gandeng tersebut berwarna biru, dengan logo tulisan Transjakarta. Seluruh warna bus didominasi biru dan putih, sementara bus yang lama memiliki logo Garudaberwarna oranye.
Perbedaan lain, tempat duduk bagian depan, di belakang sopir tersusun seperti tempat duduk dalam bus umum, yaitu menghadap ke sopir. Jumlah tempat duduk di bagian ini ada 14 dan dua tempat duduk untuk penyandang disabilitas.
Lalu di bagian belakang, susunan tempat duduk sama dengan susunan tempat duduk bus Transjakarta yang lama, yaitu saling berhadapan.
Warna kursi bus Transjakarta yang baru ini ada dua, yaitu oranye dan biru. Pegangan untuk penumpang berdiri pun tidak tinggi seperti bus yang lama.
http://www.beritasatu.com/pelayanan-...ek-scania.html
Penulis: Lenny Tristia Tambun/FAB
keren

0
4.4K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan