- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[CatPer] I left My Promise At Mahameru


TS
mcnugraha
[CatPer] I left My Promise At Mahameru
Quote:
Cerita dimulai dari twit – twit yang dikeluarkan oleh teman ku yaitu Azhar dan Dana, mereka berencana untuk melakukan pendakian ke Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Aku yang saat itu telah menyelesaikan segala urusan kuliah dan tinggal menunggu saat wisuda, ingin juga bergabung dalam petualangan itu. Jadilah kami saling bersahut – sahutan lewat twit.
Kemudian aku bertemu dengan Azhar yang dijadikan sebagai ketua tim dalam petualangan ini. Dia memberikan ku pesan apa saja yang harus dibawa jika memang ingin ikut mulai dari makanan, minuman, snack, obat – obatan dan perlengkapan yang harus dibawa.
Mulailah aku bergerilya mencari kelengkapan tersebut, untuk makanan dan minuman tidak masalah kan tinggal beli aja di Sakinah, kalau perlengkapan naik gunung ini yang agak repot. Beruntung aku punya Mujahid, teman ku yang memiliki hobi naik gunung dan dia baru saja menuntaskan misinya menaklukan puncak gunung Rinjani. Jadinya segala perlengkapan naik gunung semuanya aku pinjam dari dia, mulai dari Jas hujan, jaket hangat, matras, sleeping bag dll. Lengkap sudah.
Malamnya aku dan Dana mendapatkan tugas untuk membeli makanan dan minuman oleh Azhar. Total kami menghabiskan sekitar 400 – 600 ribu, aku lupa rinciannya.
Azhar mengirim ku sms yang berisikan waktu untuk berkumpul di kontrakannya yaitu jam 06.30, sehabis shalat shubuh aku bereskan semua perlengkapan ku, dan berangkat menuju kontrakan Azhar di Semolowaru, ternyata Azhar dan teman – temannya dari Jakarta sudah bersiap – siap. “Kenapa nih, kok belum berangkat”? Tanya ku, ternyata kami masih menunggu Dana dan teman perempuannya yang juga akan bergabung bersama kami.
Surabaya, 8 September 2012 , Pukul 07.30, Dana dan temannya baru datang, semua carrier kita masukan terlebih dahulu ke dalam angkot yang sudah disewa oleh Azhar dengan tarif per orang 10 ribu. Lebih mahal 4 ribu jika dibandingkan dengan ngeteng naik angkot ke Terminal Bratang dan diteruskan naik bis kota tujuan Bungurasih, namun lebih praktis dibandingkan jika harus naik turun angkot/bis kota dengan bawaan carrier yang berat.
Sampailah kami di terminal Bungur Asih atau juga dikenal dengan Terminal Purabaya, bagi yang belum sarapan dipersilahkan sarapan disekitar terminal, aku sih sehabis shalat shubuh sudah sarapan. Jadinya menunggu sambil menjaga bawaan teman – teman.
Sesudah semuanya selesai sarapan, kami segera berangkat, kami tidak masuk ke dalam terminal hanya menunggu dipintu keluar bis, datanglah bis AC Ekonomi, namun berlalu saja karena sang ketua tidak mau naik bis AC khawatir kalau harga tiketnya kemahalan, padahal tariff AC Ekonomi = Ekonomi tanpa AC. Huuuft… Datang bis dengan livery biru dan merah namun dominan putih, nama bis itu Tentrem, bis Antar Kota Dalam Propinsi Jurusan Surabaya – Malang – Blitar inilah yang akan mengantarkan kami menuju terminal Arjosari, Malang. Tarif bis hanya 10 ribu per orang. Untuk menuju Malang kurang lebih memakan waktu 2 jam perjalanan.
Malang, 8 September 2012. Pukul 12.30, sampailah kami di Terminal Arjosari. Tujuan kami pertama adalah sebuah pom bensin yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk terminal. Disana sudah menunggu pak Imam dengan angkotnya yang sebelumnya sudah dipesan oleh Arda, Pak Imam ini sudah sangat familiar oleh para pendaki atau para pengunjung Bromo Tengger Semeru. Sebelum berangkat kami diberi waktu untuk istirahat sejenak dan shalat disebuah mushala yang merupakan fasilitas pom bensin itu, namun sayang air keran untuk wudhu tidak mengalir. Aku pun shalat di mushalla yang ada ditempat penitipan motor.
Setelah itu, carrier yang berukuran besar diletakan di atap angkot oleh pak Imam, dari cara kerjanya seperti sudah hal yang sangat biasa dilakukan oleh Pak Imam.
Semua beres, meluncurlah angkot berwarna putih, oh iya, tarifnya per orang sekitar 10 ribu per orang. Kalau yang tidak mau menyewa angkot seperti kami juga bisa naik angkot tujuan Tumpang.
Pukul 14.15, Sampailah kami di Tumpang, kami beristirahat disebuah rumah yang merupakan pemilik Truk yang akan kami sewa untuk mengantarkan kami ke Ranu Pane. Sembari istirahat kami kumpulkan semua berkas yang diperlukan untuk izin pendakian, berupa surat keterangan sehat dari dokter, dan foto copy KTP. Semuanya beres, dan kami telah sepakat dengan harga sewa truk untuk ke Ranu Pane sebesar 400 ribu. Lebih murah 50 ribu jika dibandingkan dengan naik Hardtop.
Kami pun berangkat menuju Ranu Pane, dikanan kiri terdapat perkebunan tebu dan Apel yang saat itu bukan pada saat musimnya, jalan yang dilalui terus menanjak dan udara dingin mulai terasa. Teman – teman yang sebelumnya hanya mengenakan kaos mulai mengenakan jaketnya.
Ranu Pane, 15.55, kami sampai di Resort Ranu Pane, ketinggian 2200 mdpl. Resort ini merupakan pos perijinan dan pengecekan bagi pengunjung yang akan menuju atau memasuki kawasan Gunung Semeru. Azhar menyerahkan segala berkas yang dibutuhkan yang sebelumnya sudah kami kumpulkan waktu di Tumpang. Kami diberikan waktu untuk beristirahat, sebagian ada yang memilih untuk makan, ada yang hanya istirahat saja. Aku menuju mushalla yang cukup terawat keadaannya, mengambil wudhu yang airnya sangat dingin. Menggigil dan gigi yang mengelutuk namun hal itu tidak menyurutkan ku untuk memenuhi panggilannya.
Spoiler for Di Pos Resort Ranu Pane:
Ishoma, selesai. Dan kami telah mendapatkan izin untuk melakukan pendakian.
Bismillahirahmanirrahim, kami akan memulai pendakian, semoga pendakian ini dinilai sebagai suatu ibadah oleh-Nya
0
5.5K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan