- Beranda
- Komunitas
- Surat Pembaca
Surat Pembaca / Sharing Pengalaman Tertipu Transaksi Cincin Batu Permata
TS
porsche997
Surat Pembaca / Sharing Pengalaman Tertipu Transaksi Cincin Batu Permata
Kepada seluruh seller kaskus, khususnya penjual batu permata/perhiasan,
gue mau berbagi/sharing tentang kejadian yang menimpa gue baru-baru ini.
Ada 2 kejadian yang menimpa gue, dan akan gue ceritain semuanya sejelas-jelasnya.
Maksud dan tujuan gue nulis surat pembaca gue adalah menghibau kepada kalian semua, terutama seller fjb kaskus, khususnya para pemain/penjual batu mulia agar lebih berhati-hati. Belajar dari pengalaman gue, agar kejadi gue tidak menimpa kalian.
Harapan gue, jika ada diantara kalian yang pernah mengalami kejadian serupa, atau akan melakukan transaksi, agar kita bisa bekerja sama dengan berbagi informasi agar pelakunya bisa tertangkap.
Bagi yang pernah/akan melakukan transaksi, boleh tlp ke hp gue. Kita bekerja sama menangkap penipu-penipu ini. Agar kita semua bisa nyaman bertransaksi online lewat media tercinta kita kaskus.
Atau bagi yang pernah mengalami, kita bisa saling berhubungan untuk mencari solusi bersama bagaimana menangkap ini orang.
081 709 99 709 Tlp & WhatsApp
021 999 00 879 Tlp
Mohon maaf sms ke nomor manapun ga akan gue balas.
Gue persilahkan buat semua kaskuser yang ingin komentar maupun berbagi pengalaman di thread gue
Kejadian 1
Kejadian 2
Kejadian 3 (Pengalaman Teman)
Kejadian 4 (Pengalaman Teman)
gue mau berbagi/sharing tentang kejadian yang menimpa gue baru-baru ini.
Ada 2 kejadian yang menimpa gue, dan akan gue ceritain semuanya sejelas-jelasnya.
Maksud dan tujuan gue nulis surat pembaca gue adalah menghibau kepada kalian semua, terutama seller fjb kaskus, khususnya para pemain/penjual batu mulia agar lebih berhati-hati. Belajar dari pengalaman gue, agar kejadi gue tidak menimpa kalian.
Harapan gue, jika ada diantara kalian yang pernah mengalami kejadian serupa, atau akan melakukan transaksi, agar kita bisa bekerja sama dengan berbagi informasi agar pelakunya bisa tertangkap.
Bagi yang pernah/akan melakukan transaksi, boleh tlp ke hp gue. Kita bekerja sama menangkap penipu-penipu ini. Agar kita semua bisa nyaman bertransaksi online lewat media tercinta kita kaskus.
Atau bagi yang pernah mengalami, kita bisa saling berhubungan untuk mencari solusi bersama bagaimana menangkap ini orang.
Spoiler for No Tlp Gue:
081 709 99 709 Tlp & WhatsApp
021 999 00 879 Tlp
Mohon maaf sms ke nomor manapun ga akan gue balas.
Gue persilahkan buat semua kaskuser yang ingin komentar maupun berbagi pengalaman di thread gue
Kejadian 1
Quote:
Bermula dari pasang iklan cincin blue sapphire di olx. Kemudian setelah sekian lama, ada orang yg sms gue dg nomor 0878 8611 7567. SMS pertama 14 Oktober 2014, 09:18.
Selayaknya orang ingin membeli barang, kami kemudian sering sering sms maupun tlp.
Pada saat tlp, pernah gue tanya namanya, kalau ga salah dia menyebut ntah Miko atau Mikro, kurang jelas. Dia mengaku tinggal di Kemang. Karena gue tinggal di Serpong, pernah juga dia bilang kalau dia/istrinya juga punya rumah makan di Serpong. Dan sesekali disaat tlp, dia minta gue bicara dengan asistennya untuk mengatur jadwal pertemuan.
Dan kemudian terjadilah kesepakatan untuk CoD pada Senin 20 Oktober 2014 jam maksi di Restauran Handayani Prima, di Jl. Matraman 45, Jakarta Timur, yang kebetulan dari tempat gue juga tidak jauh.
Kemudian gue menghubungi teman yang tempat kerjanya juga tidak jauh dari lokasi tersebut untuk menemani, karena gue khawatir dengan tindakan kriminal yang mungkin saja terjadi. Dan kemudian pergilah gue berdua dengan teman ke restauran tersebut.
Pada saat tiba di restauran tersebut, ternyata seseorang yang mengaku asistennya telah menunggu gue di depan pintu masuk restauran. Kemudian setelah bertemu, dia langsung membawa kami masuk dan bilang bapak sedang meeting. Pertama kami diajak ke lantai atas, kemudian tidak jadi dan akhirnya kami diajak ke meeting room/ruang tertutup: Ruang Sadewa.
Tidak lama seseorang calon pembeli datang, dan berperan sebagai yang punya restauran (suami ibu Lena). Dan orang pertama yang bersama gue hormat terhadap orang ini.
Situasi saat itu biasa saja, tidak ada yang aneh-aneh. Calon pembeli melihat-lihat barang dan terjadi tawar-menawar. Setelah deal diangka Rp 90.000.000, kemudian si bos ini menyurus asistennya untuk mentransfer pembayaran ke gue. Dia menyerahkan buku tabungan BCA beserta kartu ATM-nya ke asisten. Sang asisten pun menanyakan nomor BCA gue, kemudian setelah mencatatnya dia pun membacakan ulang untuk konfirmasi. Dan kemudian dia pun keluar untuk pergi mentransfer.
Nah bagian pentingnya ini:
Setelah sang asisten keluar untuk pergi mentransfer, di ruangan tinggal kami bertiga: gue, temen gue dan si bos. Sambil terjadi pembicaraan ringan dan lihat-liat cincinnya, dan dia coba di jarinya sambil dilihat-lihat. Kemudian si bos menawarkan kami makan siang berkali-kali, walaupun kami berdua menolaknya. Namun seperti biasa orang Indonesia, mungkin pikiran dia kami malu/ga enak kemudian dia bilang "makan yah, pesan, jangan malu-malu" sambil jalan keluar ruangan dan cincin gue masih di jari dia.
Ga sampe 10 detik gue langsung susul karena gue khawatir dia menghilang. Benar aja, setelah gue keluar ruangan dan cari-cari sampai luar/tempat parkir sudah ga ada. Mereka hilang bersama cincin gue, sementara uang yang akan ditransfer sampai hari ini tidak kunjung masuk. Dan kejadian ini saat ini telah ditangani oleh Polsek Matraman, pasal 378.
Berperan sebagai bos yang punya rumah makan Handayani Prima
Berperan sebagai asisten bos
asisten bos
asisten bos
asisten bos
komplotannya
Mohon bantuannya yah gan, kalau menemukan barang tersebut di atas, agar menghubungi gue.
Reward pasti ada
Selayaknya orang ingin membeli barang, kami kemudian sering sering sms maupun tlp.
Pada saat tlp, pernah gue tanya namanya, kalau ga salah dia menyebut ntah Miko atau Mikro, kurang jelas. Dia mengaku tinggal di Kemang. Karena gue tinggal di Serpong, pernah juga dia bilang kalau dia/istrinya juga punya rumah makan di Serpong. Dan sesekali disaat tlp, dia minta gue bicara dengan asistennya untuk mengatur jadwal pertemuan.
Dan kemudian terjadilah kesepakatan untuk CoD pada Senin 20 Oktober 2014 jam maksi di Restauran Handayani Prima, di Jl. Matraman 45, Jakarta Timur, yang kebetulan dari tempat gue juga tidak jauh.
Kemudian gue menghubungi teman yang tempat kerjanya juga tidak jauh dari lokasi tersebut untuk menemani, karena gue khawatir dengan tindakan kriminal yang mungkin saja terjadi. Dan kemudian pergilah gue berdua dengan teman ke restauran tersebut.
Pada saat tiba di restauran tersebut, ternyata seseorang yang mengaku asistennya telah menunggu gue di depan pintu masuk restauran. Kemudian setelah bertemu, dia langsung membawa kami masuk dan bilang bapak sedang meeting. Pertama kami diajak ke lantai atas, kemudian tidak jadi dan akhirnya kami diajak ke meeting room/ruang tertutup: Ruang Sadewa.
Tidak lama seseorang calon pembeli datang, dan berperan sebagai yang punya restauran (suami ibu Lena). Dan orang pertama yang bersama gue hormat terhadap orang ini.
Situasi saat itu biasa saja, tidak ada yang aneh-aneh. Calon pembeli melihat-lihat barang dan terjadi tawar-menawar. Setelah deal diangka Rp 90.000.000, kemudian si bos ini menyurus asistennya untuk mentransfer pembayaran ke gue. Dia menyerahkan buku tabungan BCA beserta kartu ATM-nya ke asisten. Sang asisten pun menanyakan nomor BCA gue, kemudian setelah mencatatnya dia pun membacakan ulang untuk konfirmasi. Dan kemudian dia pun keluar untuk pergi mentransfer.
Nah bagian pentingnya ini:
Setelah sang asisten keluar untuk pergi mentransfer, di ruangan tinggal kami bertiga: gue, temen gue dan si bos. Sambil terjadi pembicaraan ringan dan lihat-liat cincinnya, dan dia coba di jarinya sambil dilihat-lihat. Kemudian si bos menawarkan kami makan siang berkali-kali, walaupun kami berdua menolaknya. Namun seperti biasa orang Indonesia, mungkin pikiran dia kami malu/ga enak kemudian dia bilang "makan yah, pesan, jangan malu-malu" sambil jalan keluar ruangan dan cincin gue masih di jari dia.
Ga sampe 10 detik gue langsung susul karena gue khawatir dia menghilang. Benar aja, setelah gue keluar ruangan dan cari-cari sampai luar/tempat parkir sudah ga ada. Mereka hilang bersama cincin gue, sementara uang yang akan ditransfer sampai hari ini tidak kunjung masuk. Dan kejadian ini saat ini telah ditangani oleh Polsek Matraman, pasal 378.
Spoiler for Para Pelaku:
Berperan sebagai bos yang punya rumah makan Handayani Prima
Berperan sebagai asisten bos
asisten bos
asisten bos
asisten bos
komplotannya
Spoiler for Cincin Yg Di Bawa oleh Pelaku:
Mohon bantuannya yah gan, kalau menemukan barang tersebut di atas, agar menghubungi gue.
Reward pasti ada
Kejadian 2
Quote:
Masih di cincin yang sama dan media yang sama, yaitu cincin blue sapphire dan olx.
Kejadian ini lebih dulu daripada kejadian 1 di atas, terjadi beberapa minggu/bulan yang lalu. Ada seorang bapak sms/kemudian tlp kalau dia tertarik dengan dan akan membeli cincin gue.
Setelah sms dan tlp beberapa kali, kemudian disepakai ketemuan di Kelapa Gading sekitar jam 6 sore. Di hari H, bapak ini semakin sering sms dan tlp. Dari hanya tertarik pada cincin gue, kemudia dia menanyakan apakah gue juga ada berlian. Pertama gue jawab ga ada. Namun bapak ini sms lagi menanyakan hal yang sama. Akhirnya gue coba tanya teman yang kebetulan toko berlian, dan teman gue bilang ada. Akhirnya gue bilang ke si bapak bahwa berlian yang dia mau (berlian lepasan ukuran 0,05ct sebanyak 3ct, kualitas super cutting eropa) ada, dan dia pun minta untuk dibawa. Harga yang saya kasih tidak dia tawar. Kemudian dia sms lagi minta 5ct, ga jadi 3ct. Kemudian minta tolong bawakan juga berlian lepasan ukuran 0,5ct 1 butir. Kemudian entah dia sms atau tlp dia naikkan jadi 2 butir, katanya buat giwang istri. Kalau ga salah dia pun masih minta berlian lepasan seberat 5ct 1 butir.
Kemudian pas tlp gue tanya mengenai pembayaran, dia bilang terserah, mau transfer boleh, cash juga ga ada masalah. Gue minta transfer, karena bawa cash takut-takut gue terima upal, atau di jalan gue dirampok. Dan dia juga bilang kalau nanti ketemuan di RS Sunter aja, sekalian mau jenguk saudara yang sakit di sana. Gue pun menyetujuinya. Pas agak sore gue mau jalan, dia bilang jangan jam 6, agak malam deh sekitar jam 8an, karena saya kerja di Cikarang, balik kantor sore macet di jalan. Nanti saya balik jam 7 atau 8an, nunggu agak lancar.
Pas sudah agak gelap dan gue mau jalan, dia tlp lagi. Dia bilang dia liat iklan gue kalau gue juga jual jam tangan. Adiknya tertarik dan minta dia beliin itu, jadi dia minta gue bawain jam tangannya juga sekalian. Jam tangan yang gue jual senilan Rp 16.000.000
Dan kemudian jalanlah gue menuju TKP. Saat ini gue berdua juga dg teman. Teman gue suruh ke toko berlian teman kami untuk pinjam berliannya. Sampai di toko teman, dia cerita sambil kasih tau sebuah foto: kalau orangnya ini, jangan diladenin deh. Dia itu pemain dari tahun 98 dan pernah tertangkap juga dan ngandang di Polda. Dan karena khawatir/untuk jaga-jaga, akhirnya kami tidak membawa sebutir pun berlian. Dan di jalan, gue pun telp saudara yang kebetulan rumahnya di daerah Sunter untuk menemani. Jadi kami ke sana berempat: gue, teman gue, cewenya teman gue dan saudara gue.
Setelah sampe, si bapak belum sampai. Gue nunggu beberapa saat di ruang tunggu lobby rumah sakit. Gue duduk bersama saudara gue di barisan paling depan, sementara teman gue dan ceweknya duduk di belakang kami.
Beberapa saat kemudian, datang lah si bapak. Dan ternyata dialah orang yang di foto tadi. Akhirnya dengan dipenuhi rasa penasaran karena tanggung sudah datang, gue tetap menemui dia seolah ga tau apa-apa.
Seperti layaknya pembeli, dia lihat barang. Namun dia tidak nawar, dia kasih gue yang kasih dia harga bagus. Dia ga mau nawar karena takut kemurahan, ga enak. Dan dia cukup kecewa karena gue ga bawa berlian. Dari harga yang gue jual, gue turuni 10jt dan dia setuju. Poinnya adalah di sini, ketika dia mau bayar. Sesuai kesepakatan bahwa pembayara di transfer. Namun saat itu telah lewat jam 21. Untuk informasih kepada kalian semua bahwa BCA dari jam 21 s.d. jam 3 pagi ada penjurnalan data. Sehingga setiap ada transaksi baik itu transfer ATM, maupun e-banking dan mobile banking, kita tidak bisa mengeceknya apakah uangnya sudah masuk ke rekening kita atau belum. Sekalipun kita tlp hallo bca, mereka pun tidak bisa mengeceknya. Kita harus tunggu sampai jam 3 baru normal dan bisa mengecek kembali. Dan untuk informasi juga bahwa tranfer maksimal dalam sehari adalah Rp 75.000.000 dengan kartu BCA Platinum. Si bapak ini ceritanya telah menyiapkan 5 hp bca platinum kantor, sehingga dia bisa transfer total Rp 75.000.000 x 5= Rp 225.000.000
Nah pembeli ini memaksa ingin beli dan transfer, dia kecewa karena gue yang minta transfer, sementara sekarang minta tunai. Kalau mau tunai kan saya siapkan dananya tadi, kata dia. Sampai-sampai dia bilang: kalau bapak (gue) ga percaya, saya kasih hp berikut pin BCA saya. Bapak yang pencet sendiri, transfer ke BCA bapak.
Dan karena di sini gue bersih keras tidak mau, akhirnya transaksi pun batal malam itu. Gue, teman-teman gue dan cincin gue pulang dengan selamat.
Pelaku, mengaku bernama Teddy
Kejadian ini lebih dulu daripada kejadian 1 di atas, terjadi beberapa minggu/bulan yang lalu. Ada seorang bapak sms/kemudian tlp kalau dia tertarik dengan dan akan membeli cincin gue.
Setelah sms dan tlp beberapa kali, kemudian disepakai ketemuan di Kelapa Gading sekitar jam 6 sore. Di hari H, bapak ini semakin sering sms dan tlp. Dari hanya tertarik pada cincin gue, kemudia dia menanyakan apakah gue juga ada berlian. Pertama gue jawab ga ada. Namun bapak ini sms lagi menanyakan hal yang sama. Akhirnya gue coba tanya teman yang kebetulan toko berlian, dan teman gue bilang ada. Akhirnya gue bilang ke si bapak bahwa berlian yang dia mau (berlian lepasan ukuran 0,05ct sebanyak 3ct, kualitas super cutting eropa) ada, dan dia pun minta untuk dibawa. Harga yang saya kasih tidak dia tawar. Kemudian dia sms lagi minta 5ct, ga jadi 3ct. Kemudian minta tolong bawakan juga berlian lepasan ukuran 0,5ct 1 butir. Kemudian entah dia sms atau tlp dia naikkan jadi 2 butir, katanya buat giwang istri. Kalau ga salah dia pun masih minta berlian lepasan seberat 5ct 1 butir.
Kemudian pas tlp gue tanya mengenai pembayaran, dia bilang terserah, mau transfer boleh, cash juga ga ada masalah. Gue minta transfer, karena bawa cash takut-takut gue terima upal, atau di jalan gue dirampok. Dan dia juga bilang kalau nanti ketemuan di RS Sunter aja, sekalian mau jenguk saudara yang sakit di sana. Gue pun menyetujuinya. Pas agak sore gue mau jalan, dia bilang jangan jam 6, agak malam deh sekitar jam 8an, karena saya kerja di Cikarang, balik kantor sore macet di jalan. Nanti saya balik jam 7 atau 8an, nunggu agak lancar.
Pas sudah agak gelap dan gue mau jalan, dia tlp lagi. Dia bilang dia liat iklan gue kalau gue juga jual jam tangan. Adiknya tertarik dan minta dia beliin itu, jadi dia minta gue bawain jam tangannya juga sekalian. Jam tangan yang gue jual senilan Rp 16.000.000
Dan kemudian jalanlah gue menuju TKP. Saat ini gue berdua juga dg teman. Teman gue suruh ke toko berlian teman kami untuk pinjam berliannya. Sampai di toko teman, dia cerita sambil kasih tau sebuah foto: kalau orangnya ini, jangan diladenin deh. Dia itu pemain dari tahun 98 dan pernah tertangkap juga dan ngandang di Polda. Dan karena khawatir/untuk jaga-jaga, akhirnya kami tidak membawa sebutir pun berlian. Dan di jalan, gue pun telp saudara yang kebetulan rumahnya di daerah Sunter untuk menemani. Jadi kami ke sana berempat: gue, teman gue, cewenya teman gue dan saudara gue.
Setelah sampe, si bapak belum sampai. Gue nunggu beberapa saat di ruang tunggu lobby rumah sakit. Gue duduk bersama saudara gue di barisan paling depan, sementara teman gue dan ceweknya duduk di belakang kami.
Beberapa saat kemudian, datang lah si bapak. Dan ternyata dialah orang yang di foto tadi. Akhirnya dengan dipenuhi rasa penasaran karena tanggung sudah datang, gue tetap menemui dia seolah ga tau apa-apa.
Seperti layaknya pembeli, dia lihat barang. Namun dia tidak nawar, dia kasih gue yang kasih dia harga bagus. Dia ga mau nawar karena takut kemurahan, ga enak. Dan dia cukup kecewa karena gue ga bawa berlian. Dari harga yang gue jual, gue turuni 10jt dan dia setuju. Poinnya adalah di sini, ketika dia mau bayar. Sesuai kesepakatan bahwa pembayara di transfer. Namun saat itu telah lewat jam 21. Untuk informasih kepada kalian semua bahwa BCA dari jam 21 s.d. jam 3 pagi ada penjurnalan data. Sehingga setiap ada transaksi baik itu transfer ATM, maupun e-banking dan mobile banking, kita tidak bisa mengeceknya apakah uangnya sudah masuk ke rekening kita atau belum. Sekalipun kita tlp hallo bca, mereka pun tidak bisa mengeceknya. Kita harus tunggu sampai jam 3 baru normal dan bisa mengecek kembali. Dan untuk informasi juga bahwa tranfer maksimal dalam sehari adalah Rp 75.000.000 dengan kartu BCA Platinum. Si bapak ini ceritanya telah menyiapkan 5 hp bca platinum kantor, sehingga dia bisa transfer total Rp 75.000.000 x 5= Rp 225.000.000
Nah pembeli ini memaksa ingin beli dan transfer, dia kecewa karena gue yang minta transfer, sementara sekarang minta tunai. Kalau mau tunai kan saya siapkan dananya tadi, kata dia. Sampai-sampai dia bilang: kalau bapak (gue) ga percaya, saya kasih hp berikut pin BCA saya. Bapak yang pencet sendiri, transfer ke BCA bapak.
Dan karena di sini gue bersih keras tidak mau, akhirnya transaksi pun batal malam itu. Gue, teman-teman gue dan cincin gue pulang dengan selamat.
Spoiler for "Pelaku":
Pelaku, mengaku bernama Teddy
Kejadian 3 (Pengalaman Teman)
Quote:
Ada sepasang cowo-cewe datang ke toko berlian. Mereka datang sangat mesra dan panggilannya juga mami-papi. Si cowo berniat ingin membelikan perhiasan (gelang) untuk cewenya juga dia, dan setelah dari toko perhiasan ingin ke toko hp membelikan iPhone. Setelah pilih beberapa dan kemudian dicobain ditangannya, dia seperti sibuk menerima tlp. Dia bilang ke cewenya "tunggu sebentar yah mi". Kemudian si cowo pergi dan tak kunjung kembali dengan membawa gelang/perhiasan di badannya. Setelah ditanya-tanya oleh yang punya toko, cewe tersebut bilang bahwa dia adalah cewe panggilan yang baru kenal semalam. Setelah ditiduri, dia (si cowo) ngajak ke mall untuk membelikan perhiasan dan iphone.
Kejadian 4 (Pengalaman Teman)
Quote:
Transaksi perhiasan di rumah calon pembeli. Rumahnya rumah mewah, fully furnished juga ada pembantu. Layaknya tuan rumah kepada tamu, dia menyuruh pembantunya (ada pembantu) untuk menyediakan air. Setelah terjadi kesepakatan harga, perhiasan dibawa oleh pembeli/yang punya rumah dan dia bilang "ok, saya ke dalam ambil uangnya". Ternyata dia kabur lewat pintu belakang. Rumah tersebut adalah rumah yang disewa harian/mingguan dan pembantupun baru bekerja beberapa hari, sengaja disiapkan.
0
11.3K
Kutip
50
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan