Kaskus

News

okbatikAvatar border
TS
okbatik
Keren Gan, Reruntuhan Tembok Berlin Ada di Depok
Keren Gan, Reruntuhan Tembok Berlin Ada di Depok
TIMUR dan Barat. Dua kata itu pernah menghantui kehidupan masyarakat di Jerman. Dibatasi tembok, Jerman terbagi. Selama 28 tahun sekat itu menjadi pemisah.

Berbahan dasar beton, tembok itu memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur. Selain kedua wilayah itu, Tembok Berlin menjadikan Berlin Barat sebagai enclave, daerah kantong-bagian negara yang dikelilingi wilayah negara lain.

Gerakan menentang tembok menyeruak. Tapi, bayang-bayang militer membawa ribuan nyawa menjadi korban penentangan.
Minggu (9/11) ini, tepat seperempat abad Tembok Berlin itu runtuh. Sudah 25 tahun keangkeran tembok itu sirna.

Kala almanak menunjuk 9 November 1989, itulah hari bersejarah. Tidak hanya bagi Jerman, tetapi juga dunia. Ketika itu batasan ambles. Warga Jerman Timur diperkenankan memasuki tanah di barat. Begitu juga sebaliknya. Tembok raksasa itu pun roboh seketika, seperti saat dibuat.

Di antara perayaan, pidato para tokoh bangsa mengoarkan semangat perubahan. "Tak ada lagi batas. Sekarang hanya ada Berlin!"

Euforia itu tak hanya terjadi di negara kanselir. Teguh Ostenrik, pria kelahiran Jakarta pada 1950 silam juga merasakan sukacita itu. Saat ditemui beberapa waktu lalu, ia mengaku menitiskan air mata. Bukan tanpa alasan, ia pernah merasakan hidup di dalam negara yang tersekat.
Pada 1972, bapak empat anak ini tengah mengenyam kuliah di Lette Schule, Berlin Barat. Ia mengambil Jurusan Desain Grafis.

Pada tahun itu Jerman belum utuh. Tembok Berlin masih menjadi tubir bagi masyarakat. Kentalnya perbedaan tak hanya soal bahasa, tapi, kata Teguh, juga dengan pola pikir masyarakat yang terbagi. "Orang-orang di barat tidak ada yang paham dengan cara berpikir timur," tuturnya.
Bahkan, candaan soal perbedaan pun muncul. "Cara membedakan warga timur kalau dilihat dari komputer," ujar Teguh, "Lebih banyak coretannya."

Meski tak menuturkan secara spesifik soal pengalaman lain, tapi ia mendekatkan tembok pemisah itu dengan yang terjadi di Indonesia.

"Kita punya ratusan bahasa, ratusan budaya, ratusan makanan. Antara saya dengan Anda saja sudah berbeda, selalu ada border. Ini yang bahaya," kata Teguh, serius,, Jumat (7/11).

sumber: http://goo.gl/x10p2r

wahh hebat pak teguh
0
3.3K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan