- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Peringati 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin


TS
ratna.ratna
Peringati 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin
ASSALAMUALAIKUM 
perkenankan newbie ini bikin thread (lagi) yakkk
okedeh gan langsung aja yakk..
Hari ini tepat tanggal 9 November, tepat 25 tahun yang lalu ada sebuah peristiwa yang terjadi di Jerman. runtuhnya tembok berlin
yukkk langsung aja ke TKP




sekian thread dari saya gan
ts sangat mengharapkann
dan 
wassalamualaikum
sumber

perkenankan newbie ini bikin thread (lagi) yakkk

okedeh gan langsung aja yakk..
Hari ini tepat tanggal 9 November, tepat 25 tahun yang lalu ada sebuah peristiwa yang terjadi di Jerman. runtuhnya tembok berlin

yukkk langsung aja ke TKP


Quote:
Tembok Berlin (bahasa Jerman: Berliner Mauer) adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan kota Berlin Barat dan Berlin Timur.
Tembok yang didirikan pada 13 Agustus 1961 ini juga berfungsi untuk memisahkan sekaligus mengisolasi Berlin Barat, wilayah Jerman Barat, yang dikontrol oleh Prancis, Amerika, dan Inggris, negara-negara yang anggap fasis oleh pemerintahan komunis Jerman Timur.
Pihak Jerman Timur mengatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur.
Meski demikian, dalam prakteknya ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat,
Sebagian besar rakyat Jerman Timur ternyata hidup dalam tekanan pemerintahan komunis negara mereka. Mereka pun melihat Berlin Barat sebagai wilayah penuh harapan dan berusaha menyeberang ke sana untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.
Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah orang yang tewas akibat mencoba kabur, sampai saat ini masih menjadi perdebatan.
Menurut Alexandra Hildebrandt, Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, diperkirakan jumlah orang yang tewas ditembak saat menyeberangi tembok lebih dari 200 orang.
Sementara sebuah kelompok bersejarah di Center for Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam mengkonfirmasikan bahwa ada 136 jumlah orang tewas. Sebelumnya, yang tercatat resmi adalah 98 orang yang dibunuh.
Runtuhnya Tembok Berlin berawal dari demonstrasi besar-besaran di Jerman Timur pada Agustus 1989 menyusul perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur (komunis) yang dikomandani oleh Uni Soviet.
Setelah kerusuhan sipil selama beberapa pekan, pemerintah Jerman Timur mengumumkan bahwa pada 9 November 1989 rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Maka, kerumunan warga Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan.
Tak sedikit juga dari mereka yang mencoba membongkar kokohnya tembok tersebut dengan berbagai alat seadanya.
Euforia publik dan pemburu cinderamata akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Beberapa pekan kemudian, sebagian besar tembok ini pun dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat.
Kejatuhan dari Tembok Berlin tersebut lalu membuka jalan bersatunya dua negara Jerman (Timur dan Barat) pada tanggal 3 Oktober 1990.
Banyak pihak yang menganggap runtuhnya Tembok Berlin adalah peristiwa monumental dan sering digunakan pula sebagai simbol jatuhnya paham komunisme.
Tembok yang didirikan pada 13 Agustus 1961 ini juga berfungsi untuk memisahkan sekaligus mengisolasi Berlin Barat, wilayah Jerman Barat, yang dikontrol oleh Prancis, Amerika, dan Inggris, negara-negara yang anggap fasis oleh pemerintahan komunis Jerman Timur.
Pihak Jerman Timur mengatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur.
Meski demikian, dalam prakteknya ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat,
Sebagian besar rakyat Jerman Timur ternyata hidup dalam tekanan pemerintahan komunis negara mereka. Mereka pun melihat Berlin Barat sebagai wilayah penuh harapan dan berusaha menyeberang ke sana untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.
Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah orang yang tewas akibat mencoba kabur, sampai saat ini masih menjadi perdebatan.
Menurut Alexandra Hildebrandt, Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, diperkirakan jumlah orang yang tewas ditembak saat menyeberangi tembok lebih dari 200 orang.
Sementara sebuah kelompok bersejarah di Center for Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam mengkonfirmasikan bahwa ada 136 jumlah orang tewas. Sebelumnya, yang tercatat resmi adalah 98 orang yang dibunuh.
Runtuhnya Tembok Berlin berawal dari demonstrasi besar-besaran di Jerman Timur pada Agustus 1989 menyusul perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur (komunis) yang dikomandani oleh Uni Soviet.
Setelah kerusuhan sipil selama beberapa pekan, pemerintah Jerman Timur mengumumkan bahwa pada 9 November 1989 rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Maka, kerumunan warga Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan.
Tak sedikit juga dari mereka yang mencoba membongkar kokohnya tembok tersebut dengan berbagai alat seadanya.
Euforia publik dan pemburu cinderamata akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Beberapa pekan kemudian, sebagian besar tembok ini pun dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat.
Kejatuhan dari Tembok Berlin tersebut lalu membuka jalan bersatunya dua negara Jerman (Timur dan Barat) pada tanggal 3 Oktober 1990.
Banyak pihak yang menganggap runtuhnya Tembok Berlin adalah peristiwa monumental dan sering digunakan pula sebagai simbol jatuhnya paham komunisme.
Quote:
Tembok Berlin (bahasa Jerman: Berliner Mauer) adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave. Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan. Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu, dalam prakteknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.
Oleh otoritas Jerman Timur, Tembok Berlin dikatakan sebagai "Benteng Proteksi Anti-Fasis" (bahasa Jerman: Antifaschistischer Schutzwall), yang menyatakan bahwa negara Jerman Barat belum sepenuhnya dide-nazifikasi. Pemerintah Kota Jerman Barat kadang-kadang mengatakan Tembok Berlin sebagai "Tembok Memalukan"—sebutan yang dicetuskan oleh Walikota Willy Brandt—untuk mengutuk tembok ini karena membatasi kebebasan bergerak. Bersamaan dengan Tembok Pembatas Antar Jerman yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, kedua tembok pembatas ini menjadi simbol "Tirai Besi" yang memisahkan Eropa Barat dengan Blok Timur selama Perang Dingin.
Sebelum pembangunan tembok ini, ada sekitar 3,5 juta warga Jerman Timur yang bermigrasi dan membelot ke barat, salah satunya dengan melewati perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat, lalu kemudian mereka pun bisa pergi ke negara Eropa Barat lainnya. Antara tahun 1961 dan 1989, tembok ini pun mencegah hal itu. Di rentang waktu kira-kira 30 tahun ini, ada sekitar 5.000 orang yang mencoba kabur, dengan estimasi ada 100 sampai 200 orang yang meninggal karena ditembak.
Pada tahun 1989, ada perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur, yang berhubungan dengan liberalisasi sistem otoritas di Blok Timur dan juga mulai berkurangnya pengaruh Uni Soviet di negara-negara seperti Polandia dan Hungaria. Setelah kerusuhan sipil selama beberapa minggu, pemerintah Jerman Timur mengumumkan tanggal 9 November 1989 bahwa rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Maka, kerumunan orang Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan. Beberapa minggu setelahnya, euforia publik dan pemburu souvenir akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Nantinya, sebagian besar tembok ini dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat. Kejatuhan dari Tembok Berlin membuka jalan terbentuknya Reunifikasi Jerman, 3 Oktober 1990.
Oleh otoritas Jerman Timur, Tembok Berlin dikatakan sebagai "Benteng Proteksi Anti-Fasis" (bahasa Jerman: Antifaschistischer Schutzwall), yang menyatakan bahwa negara Jerman Barat belum sepenuhnya dide-nazifikasi. Pemerintah Kota Jerman Barat kadang-kadang mengatakan Tembok Berlin sebagai "Tembok Memalukan"—sebutan yang dicetuskan oleh Walikota Willy Brandt—untuk mengutuk tembok ini karena membatasi kebebasan bergerak. Bersamaan dengan Tembok Pembatas Antar Jerman yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, kedua tembok pembatas ini menjadi simbol "Tirai Besi" yang memisahkan Eropa Barat dengan Blok Timur selama Perang Dingin.
Sebelum pembangunan tembok ini, ada sekitar 3,5 juta warga Jerman Timur yang bermigrasi dan membelot ke barat, salah satunya dengan melewati perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat, lalu kemudian mereka pun bisa pergi ke negara Eropa Barat lainnya. Antara tahun 1961 dan 1989, tembok ini pun mencegah hal itu. Di rentang waktu kira-kira 30 tahun ini, ada sekitar 5.000 orang yang mencoba kabur, dengan estimasi ada 100 sampai 200 orang yang meninggal karena ditembak.
Pada tahun 1989, ada perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur, yang berhubungan dengan liberalisasi sistem otoritas di Blok Timur dan juga mulai berkurangnya pengaruh Uni Soviet di negara-negara seperti Polandia dan Hungaria. Setelah kerusuhan sipil selama beberapa minggu, pemerintah Jerman Timur mengumumkan tanggal 9 November 1989 bahwa rakyat Jerman Timur boleh pergi ke Jerman Barat dan Berlin Barat. Maka, kerumunan orang Jerman Timur pun menyeberangi dan memanjat tembok itu, diikuti pula dengan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan. Beberapa minggu setelahnya, euforia publik dan pemburu souvenir akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu. Nantinya, sebagian besar tembok ini dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat. Kejatuhan dari Tembok Berlin membuka jalan terbentuknya Reunifikasi Jerman, 3 Oktober 1990.
Quote:
Setelah memperbolehkan celah bagi para penduduknya untuk melewati perbatasan di musim panas, Hungaria akhirnya secara efektif menghilangkan pembatas fisik negaranya dengan Austria tanggal 19 Agustus 1989. Di bulan September, lebih dari 13.000 orang Jerman Timur kabur ke Austria melalui Hungaria. Hal ini menyebabkan beberapa rentetan kejadian berikutnya. Orang Hungaria mencegah agar tidak semakin banyak orang Jerman Timur yang menyebrang perbatasan, dan mengembalikan mereka ke Budapest. Orang-orang Jerman Timur ini memenuhi kedutaan Jerman Barat dan menolak untuk kembali ke Jerman Timur. Pemerintah Jerman Timur menanggapi hal ini dengan menutup semua perjalanan ke Hungaria, tapi masih memperbolehkan mereka yang mau kembali ke Jerman Timur. Pada kesempatan kali ini, otoritas Jerman Timur memperbolehkan mereka untuk pergi, asalkan saja nanti kereta yang mereka pakai melewati Jerman Timur. Maka muncullah demonstrasi besar-besaran di Jerman Timur sendiri. (Lihat Demonstrasi Senin di Jerman Timur.) Pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker, mengundurkan diri tanggal 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker telah memprediksi bahwa tembok itu masih akan bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi, jika kondisi negara itu tidak berubah.
Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi menuju ke barat, sambil meneriakkan "Wir wollen raus!" ("Kami mau pergi!"). Tapi lalu para pemrotes mulai berteriak "Wir bleiben hier", ("Kami akan tetap di sini!"). Maka, ini adalah awal dari apa yang disebut orang Jerman Timur sebagai "Revolusi Damai" di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz. (Henslin, 07)
Sementara itu, para pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui Hungaria via Cekoslowakia (atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya politbiro yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui pintu perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat, termasuk Berlin Barat pada tanggal 9 November 1989.
Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi menuju ke barat, sambil meneriakkan "Wir wollen raus!" ("Kami mau pergi!"). Tapi lalu para pemrotes mulai berteriak "Wir bleiben hier", ("Kami akan tetap di sini!"). Maka, ini adalah awal dari apa yang disebut orang Jerman Timur sebagai "Revolusi Damai" di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz. (Henslin, 07)
Sementara itu, para pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui Hungaria via Cekoslowakia (atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya politbiro yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui pintu perbatasan antara Jerman Timur dan Jerman Barat, termasuk Berlin Barat pada tanggal 9 November 1989.
Quote:
Penghancuran
Seorang penjaga Jerman Timur berbicara pada seorang Jerman Barat melalui tembok yang bolong, akhir November 1989.
Terlihat sebuah crane menghancurkan salah satu bagian dari Tembok Berlin di dekat Gerbang Brandenburg tanggal 21 Desember 1989
Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9 November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan membuka 10 pintu perbatasan baru, termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti Potsdamer Platz, Glienicker Brücke, dan Bernauer Straße. Massa dari 2 sisi menunggu berjam-jam, bersorak-sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini. Pintu perbatasan baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di Gerbang Brandenburg tanggal 22 Desember 1989.
Penduduk Jerman Barat melihat-lihat di perbatasan dengan Jerman Timur di sebuah tembok yang bolong disertai dengan pengawas dari Jerman Timur.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu, mereka diharuskan membayar minimal 25 DM per harinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas daripada Jerman Barat.
Hampir semua bagian tembok ini telah diruntuhkan. Foto Desember 1990.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan banyak bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijagai sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, malahan [[militer Jerman Timur] berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial.
Sedikit sisa Tembok Berlin di Potsdamer Platz, Maret 2009
Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990.
Seorang penjaga Jerman Timur berbicara pada seorang Jerman Barat melalui tembok yang bolong, akhir November 1989.
Terlihat sebuah crane menghancurkan salah satu bagian dari Tembok Berlin di dekat Gerbang Brandenburg tanggal 21 Desember 1989
Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9 November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan membuka 10 pintu perbatasan baru, termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti Potsdamer Platz, Glienicker Brücke, dan Bernauer Straße. Massa dari 2 sisi menunggu berjam-jam, bersorak-sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini. Pintu perbatasan baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di Gerbang Brandenburg tanggal 22 Desember 1989.
Penduduk Jerman Barat melihat-lihat di perbatasan dengan Jerman Timur di sebuah tembok yang bolong disertai dengan pengawas dari Jerman Timur.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu, mereka diharuskan membayar minimal 25 DM per harinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas daripada Jerman Barat.
Hampir semua bagian tembok ini telah diruntuhkan. Foto Desember 1990.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan banyak bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijagai sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, malahan [[militer Jerman Timur] berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial.
Sedikit sisa Tembok Berlin di Potsdamer Platz, Maret 2009
Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990.
Quote:
Warga Jerman, Jumat (7/11/2014) memulai perayaan untuk memperingati 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin yang sekaligus menandai persatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur.
Kanselir Angela Merkel, yang lahir dan tumbuh besar di Jerman Timur, akan memimpin peringatan selama tiga hari untuk mengenang warga Berlin Timur yang tewas saat mencoba menerobos Tembok Berlin.
Puncak peringatan ini akan digelar pada Minggu (9/11/2014) untuk menandai berakhirnya Perang Dingin di Eropa.
"Saya kira Anda tak akan melupakan bagaimana perasaan Anda saat itu. Setidaknya saya tak akan melupakannya. Saya harus menunggu 35 tahun untuk merasakan kebebasan. Peristiwa itu mengubah hidup saya," ujar Merkel (60).
Upacara peringatan dengan tajuk "Keberanian untuk Kebebasan" mencoba mengenang revolusi damai yang memicu pemerintah komunis Jerman Timur akhirnya membuka perbatasannya setelah 28 tahun penuh derita bagi warga Jerman Timur.
Setelah tembok pemisah di Berlin runtuh, maka hanya dalam waktu satu tahun yaitu tepatnya pada 3 Oktober 1990 Jerman bersatu kembali.
Penyanyi Wolf Biermann, yang diusir dari Jerman Timur pada 1976, ikut meramaikan peringatan ini dengan membawakan lagu "Ermutigung" (Keberanian) di gedung majelis rendah Bundestag sebagai penghormatan untuk mereka yang melawan rezim komunis.
Pemerintah Jerman Timur membangun Tembok Berlin pada Agustus 1961 untuk menghentikan eksodus besar-besaran ke Jerman Barat.
Pada 9 November 1989, pasukan penjaga perbatasan Jerman Timur di bawah tekanan ribuan massa terpaksa membuka pintu perbatasan ke Berlin Barat, mengakibatkan warga bebas melintas tanpa pemeriksaan untuk pertama kali sejak tembok itu dibangun.
Sejak Tembok Berlin berdiri, sebanyak 389 orang tewas karena mencoba kabur dari Jerman Timur. Namun, sejumlah organisasi memperkirakan jumlah korban tewas jauh lebih besar
Kanselir Angela Merkel, yang lahir dan tumbuh besar di Jerman Timur, akan memimpin peringatan selama tiga hari untuk mengenang warga Berlin Timur yang tewas saat mencoba menerobos Tembok Berlin.
Puncak peringatan ini akan digelar pada Minggu (9/11/2014) untuk menandai berakhirnya Perang Dingin di Eropa.
"Saya kira Anda tak akan melupakan bagaimana perasaan Anda saat itu. Setidaknya saya tak akan melupakannya. Saya harus menunggu 35 tahun untuk merasakan kebebasan. Peristiwa itu mengubah hidup saya," ujar Merkel (60).
Upacara peringatan dengan tajuk "Keberanian untuk Kebebasan" mencoba mengenang revolusi damai yang memicu pemerintah komunis Jerman Timur akhirnya membuka perbatasannya setelah 28 tahun penuh derita bagi warga Jerman Timur.
Setelah tembok pemisah di Berlin runtuh, maka hanya dalam waktu satu tahun yaitu tepatnya pada 3 Oktober 1990 Jerman bersatu kembali.
Penyanyi Wolf Biermann, yang diusir dari Jerman Timur pada 1976, ikut meramaikan peringatan ini dengan membawakan lagu "Ermutigung" (Keberanian) di gedung majelis rendah Bundestag sebagai penghormatan untuk mereka yang melawan rezim komunis.
Pemerintah Jerman Timur membangun Tembok Berlin pada Agustus 1961 untuk menghentikan eksodus besar-besaran ke Jerman Barat.
Pada 9 November 1989, pasukan penjaga perbatasan Jerman Timur di bawah tekanan ribuan massa terpaksa membuka pintu perbatasan ke Berlin Barat, mengakibatkan warga bebas melintas tanpa pemeriksaan untuk pertama kali sejak tembok itu dibangun.
Sejak Tembok Berlin berdiri, sebanyak 389 orang tewas karena mencoba kabur dari Jerman Timur. Namun, sejumlah organisasi memperkirakan jumlah korban tewas jauh lebih besar

sekian thread dari saya gan

ts sangat mengharapkann


wassalamualaikum

sumber
Diubah oleh ratna.ratna 09-11-2014 18:44
0
7.2K
Kutip
133
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan