- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Jelas Sudah] Polisi: Hasil Otopsi, Bayi Fadhlan Tak Alami Luka Bakar


TS
embolisasi
[Jelas Sudah] Polisi: Hasil Otopsi, Bayi Fadhlan Tak Alami Luka Bakar
MAKASSAR, KOMPAS.com - Berdasalkan hasil otopsi yang dilakukan tim dokter Forensik RS Bhayangkara, bayi Fadhlan Khairy Al Faiq tidak mengalami luka bakar setelah dirawat dalam boks penghangat bayi di RS Bersalin Bunda Jl Pengayoman, Makassar. Hal tersebut diungkapkan tim dokter forensik RS Bhayangkara, Ajun Komisaris Polisi (AKP) dr Mauluddin didampingi Kepala Polsekta Panakukang, Komisaris Polisi (Kompol) Tri Hambodo, Jumat (7/11/2014).
Menurut Mauluddin, penyebab kematian bayi Fadhlan diakibatkan gangguan dan kegagalan pernafasan akibat sebagian besar alveoli paru-paru sebelum matang dan berkembang (Faktor resiko bayi prematur). "Tidak ditemukan tanda-tanda radang berat (tidak ada tanda-tanda sepsis atau infeksi berat). Tidak ditemukan adanya tanda-tanda perlukaan (tidak ada trauma tajam, tumpul, kimia dan termis atau panas)," ungkapnya.
Mauluddin mengatakan dari hasil otopsi awal, memang tampak radang kulit menyerupai luka bakar pada luka belakang kulit kepala dan kulit punggung. Namun, dari hasil laboratorium Patologi Forensik (Histopatologi), lanjutnya, tidak ada tanda-tanda luka bakar pada sampel jaringan kulit yang diperiksa. Tampak alveoli paru belum berkembang pada sampel jaringan paru. "Kesimpulannya, bayi Fadhlan tidak mengalami luka bakar dan hanya terpapar bakteri pada kulitnya.
Kelainan pada kulit bayi Fadhlan disebut Dermatitis Scald. Dermatitis Scald yaitu peradangan atau ruam pada kulit bayi yang menyerupai gambaran luka bakar. Dermatitis Scald dalam istilah medis dikenal pula sebagai penyakit SSSS yakni Staphylococcal Scalded Skin Syndrome atau penyakit kulit Ritter's atau penyakit kulit Lyell's yang umumnya diakibatkan kulit bayi terpapar bakteri stafilokokkus," ungkapnya.
Penyebab umun Dermatitis Scald, lanjut Mauluddin, disebabkan popok, baju atau pun kain pengalas bayi kurang bersih dan atau kurang diganti secara teratur. "Jadi kemungkinan kulit bayi terpapar bakteri Dermatitis Scald, tidak disebabkan oleh trauma panas. Dermatitis Scald yang ditemukan pada bayi fadlan masih dalam kategori penyakit kulit yang ringan karena kelainannya masih pada permukaan kulit," ungkap Mauluddin.
Sementara itu, Tri Hambodo menambahkan bahwa hingga kini kasus tewasnya bayi Fadhlan yang diduga terbakar dalam boks penghangat bayi masih dalam penyidikan. "Sudah sembilan orang saksi yang diperiksa. Enam orang saksi dari RS Bersalin Bunda dan tiga orang saksi dari RS Catherina Both. Ditambah lagi dari orang tua korban, Fadli juga sudah diperiksa. Belum kita tetapkan tersangka dalam kasus kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," tegasnya. http://regional.kompas.com/read/2014/11/07/14251201/Polisi.Hasil.Otopsi.Bayi.Fadhlan.Tak.Alami.Luka.Bakar
Kasihan dah kmrn kaskuser pd bego lgs memaki2 RS dan tenaga medis, ternyata korban wartawan cari berita sensasi
Menurut Mauluddin, penyebab kematian bayi Fadhlan diakibatkan gangguan dan kegagalan pernafasan akibat sebagian besar alveoli paru-paru sebelum matang dan berkembang (Faktor resiko bayi prematur). "Tidak ditemukan tanda-tanda radang berat (tidak ada tanda-tanda sepsis atau infeksi berat). Tidak ditemukan adanya tanda-tanda perlukaan (tidak ada trauma tajam, tumpul, kimia dan termis atau panas)," ungkapnya.
Mauluddin mengatakan dari hasil otopsi awal, memang tampak radang kulit menyerupai luka bakar pada luka belakang kulit kepala dan kulit punggung. Namun, dari hasil laboratorium Patologi Forensik (Histopatologi), lanjutnya, tidak ada tanda-tanda luka bakar pada sampel jaringan kulit yang diperiksa. Tampak alveoli paru belum berkembang pada sampel jaringan paru. "Kesimpulannya, bayi Fadhlan tidak mengalami luka bakar dan hanya terpapar bakteri pada kulitnya.
Kelainan pada kulit bayi Fadhlan disebut Dermatitis Scald. Dermatitis Scald yaitu peradangan atau ruam pada kulit bayi yang menyerupai gambaran luka bakar. Dermatitis Scald dalam istilah medis dikenal pula sebagai penyakit SSSS yakni Staphylococcal Scalded Skin Syndrome atau penyakit kulit Ritter's atau penyakit kulit Lyell's yang umumnya diakibatkan kulit bayi terpapar bakteri stafilokokkus," ungkapnya.
Penyebab umun Dermatitis Scald, lanjut Mauluddin, disebabkan popok, baju atau pun kain pengalas bayi kurang bersih dan atau kurang diganti secara teratur. "Jadi kemungkinan kulit bayi terpapar bakteri Dermatitis Scald, tidak disebabkan oleh trauma panas. Dermatitis Scald yang ditemukan pada bayi fadlan masih dalam kategori penyakit kulit yang ringan karena kelainannya masih pada permukaan kulit," ungkap Mauluddin.
Sementara itu, Tri Hambodo menambahkan bahwa hingga kini kasus tewasnya bayi Fadhlan yang diduga terbakar dalam boks penghangat bayi masih dalam penyidikan. "Sudah sembilan orang saksi yang diperiksa. Enam orang saksi dari RS Bersalin Bunda dan tiga orang saksi dari RS Catherina Both. Ditambah lagi dari orang tua korban, Fadli juga sudah diperiksa. Belum kita tetapkan tersangka dalam kasus kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," tegasnya. http://regional.kompas.com/read/2014/11/07/14251201/Polisi.Hasil.Otopsi.Bayi.Fadhlan.Tak.Alami.Luka.Bakar
Kasihan dah kmrn kaskuser pd bego lgs memaki2 RS dan tenaga medis, ternyata korban wartawan cari berita sensasi

0
2.7K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan