Kaskus

News

sinarsemestaAvatar border
TS
sinarsemesta
JOKOWI-AHOK DAN APBD DKI, SEBUAH RENUNGAN
APBD DKI 2014 DAN RAPBD 2015, DARII NAIK 20 T MENJADI NAIK 4 T. SEANDAINYA PENYERAPAN ANGGARAN 80 PERSEN DI TAHUN 2014, MAKA RAPBD DKI DI BAWAH 72 T


1. INILAH APBD DKI JAKARTA tahun 2014 yang mencapai 72 T. Sebelumnya tahun 2013 APBD DKI hanya 51 T. Daei mana pembengkakannya ? pembengkakannyan berasal dari ( naiknya 4 T dana perimbangan , dan dari 4.3.1 Pendapatan Hibah 5,000,000,000,000.00
4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 2,386,319,950,000.00
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) 7,015,000,000,000.00

inilah postur APBD DKI 2014


A. PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
4.1.1 Pajak Daerah 32,500,000,000,000.00
4.1.2 Retribusi Daerah 1,746,418,633,000.00
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 447,550,000,000.00
4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 4,850,246,360,000.00
DANA PERIMBANGAN
4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 17,684,000,000,000.00
4.2.2 Dana Alokasi Umum 86,000,000,000.00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
4.3.1 Pendapatan Hibah 5,000,000,000,000.00
4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 2,386,319,950,000.00

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) 7,015,000,000,000.00
6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 269,400,000,000.00


BELANJA DAERAH
BELANJA TIDAK LANGSUNG
5.1.1 BELANJA PEGAWAI 11,919,071,741,882.00
5.1.2 BELANJA BUNGA 4,353,828,000.00
5.1.4 BELANJA HIBAH 2,617,224,715,500.00
5.1.5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 1,220,977,869,500.00
5.1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA 36,350,000,000.00
5.1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA 78,643,580,000.00
BELANJA LANGSUNG
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 2,865,725,367,143.00
5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 17,104,011,988,954.00
5.2.3 BELANJA MODAL 29,036,388,052,021.00
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 7,108,000,000,000.00
6.2.3 Pembayaran Pokok Utang 9,387,800,000.00

http://www.jakarta.go.id/web/apbd





Untuk PAD 2014 ditargetkan mencapai Rp 64,7 triliun. Perinciannya, pajak daerah Rp 32,5 triliun, retribusi daerah Rp 1,7 triliun, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 447,5 miliar, dan PAD yang sah lain-lain sebesar Rp 4,8 triliun. Kemudian dari dana perimbangan Rp 17,7 triliun dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 7,3 triliun.

Target pendapatan pada 2014 mencapai sekitar Rp 64 triliun. APBD DKI tahun 2013 mencapai Rp 49,98 triliun, dengan PAD Rp 41,53 triliun. Sementara realisasi APBD 2012 adalah Rp 36,02 triliun dengan PAD Rp 30,64 triliun.

Dengan demikian, alokasi APBD 2014 dibandingkan dengan APBD 2013 terjadi kenaikan sekitar Rp 22 triliun, sedangkan untuk pendapatan 2014 bertambah Rp 23,17 triliun. Sementara untuk APBD 2013 berbanding APBD 2012 naik Rp 13,96 triliun dan PAD bertambah Rp 10,89 triliun.



2. Berapa PAD yang sudah terrealisasi?

Dari data pajak, jelas tidak akan terpenuhi realisasinya. Bisa dipastikan realisasi PAD tidak tercapai.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari sektor pajak diperkirakan tidak akan tercapai pada tahun 2014 ini.

Hal ini dikarenakan pada bulan September atau triwulan ketiga pendapatan dari sektor pajak baru mencapai Rp 20,3 triliun atau 62,8 persen.

Target pendapatan dari sektor pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 sebesar Rp 32,5 triliun.

idealnya sampai triwulan ketiga, pendapatan dari sektor pajak seharusnya Rp 24 triliun atau 75 persen.



http://wartakota.tribunnews.com/2014...tidak-tercapai


3. Berapa penyerapan anggarannya? baru 30 persen, hanya 0,001 untuk infrastrusktur, ahok sendiri menargetkan dari 95 perden ke 65 persen


JBerdasarkan data Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta, hingga September 2014, realisasi penyerapan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 masih bergerak di angka 30 persen.

Dari jumlah tersebut, penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur hanya sekitar 0,01 persen. Selebihnya merupakan penyerapan anggaran untuk gaji pegawai, alat tulis kantor, dan pembayaran tagihan telepon, air, listrik dan internet.

Hhingga saat ini, paket kegiatan yang sudah rampung lelang baru mencapai 2.037 paket dengan total nilai kontrak sebesar Rp 9,093 miliar. Nilai kontrak tersebut hanya 0,01 persen dari nilai APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ya.0.01.Persen

Sementara Ahok hanya yakin 65 persen. Berarti RAPBD 2015 diproyeksikan dari Anggaran yang tidak terserap sekitar 25 T : https://id.berita.yahoo.com/dulu-yak...071336661.html


4. Pendapatan dan penyerapan anggaran tidak tercapai, berapa RAPBD 2015? AHOK menargetkan 76,9 T naik 4 T dari tahun 2014

http://www.jakarta.go.id/v2/news/201...n#.VFeu9BYwmJ8

diperkirakan sekitar 25 T lebih APBD 2015 berasal dari APBD yang tak terbelanjakan. Andai penyerapan anggaran mencapai 80 persen, maka RAPBD 2015 berkurang 10 T yang artinya APBD 2015 turun dari angka 72 T di tahun 2014. anomali


Dua hipotesa: Jokowi/Ahok Tak mampu bekerja, atau Realisasi penyerapan belanja disandera agar RAPBD 2015 tetap di atas 72 T. Sehingga kenaikan 20 T APBD 2014 bisa dilihat masuk akal (COPAS status FB)
Diubah oleh sinarsemesta 04-11-2014 02:27
0
2.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan