KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA

Seorang guru agama honorer asal Kampung Nagrog, Desa Padasuka, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Kamaludin (25),
menjadi tersangka pelaku sodomi 27 bocah anak didiknya. Asep menutupi wajahnya saat bertemu wartawan setelah berhasil diamankan petugas Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Kamis (6/11/2014).

Kamis, 6 November 2014 | 20:30 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Beberapa bocah laki-laki korban asusila Asep Kamaludin (25), seorang guru agama sekaligus guru ngaji asal Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku dicabuli pelaku di WC madrasah seusai mengikuti pengajian.

Para korban sebagian besar baru mengaku kepada para orangtuanya dua hari setelah kejadian.

“Kalau anak saya mengaku dicabulinya di WC madrasah di sini setelah pengajian oleh gurunya, Asep. Anak saya baru memberitahukan kejadian ini Selasa kemarin,” terang salah satu orangtua korban, At (40) asal kampung yang sama dengan pelaku, Kamis (6/11/2014) siang.

At menambahkan, awalnya ia mendapati anaknya merasakan sakit saat buang air besar. Sebelumnya ia tak mencurigai putranya sebagai korban asusila guru ngajinya. Namun, setelah ramai adanya perlakuan cabul guru ngaji terhadap anak kecil di kampungnya, At pun langsung mendesak anaknya untuk mengaku.

Akhirnya anak tersebut mengaku telah dicabuli pelaku.

“Awalnya tak ngaku, tapi setelah saya desak akhirnya mengaku telah disodomi oleh guru ngaji. Saya tak menyangka akan begini,” ungkap At kepada wartawan di rumahnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru agama honorer di Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat SMP bernama Asep Kamaludin (25) asal Kampung Nagrog, Desa Padasuka, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, mengaku telah mencabuli 27 bocah SD sekaligus anak didiknya di pengajian sejak tahun 2008 lalu.

Akibat ulahnya itu, pelaku dilaporkan orangtua korban ke Polres Tasikmalaya.

Penulis: Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha


Potong baik
Potong baik !
Potong baik !!
Potong baik !!!