- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hadiri Pertemuan dengan Imam Masjidilharam, Gubernur NTB Berbahasa Arab


TS
thefan17
Hadiri Pertemuan dengan Imam Masjidilharam, Gubernur NTB Berbahasa Arab
Quote:
JAKARTA (gemaislam) – Gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat) Muhamamd Zainul Majdi hadir di acara pertemuan tokoh Ormas Islam dengan Imam dan Khotib Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman As Sudais pada Selasa (28/10/2014) malam di kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Musthafa Ibrahim Al Mubarok, Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat.
Pada kesempatan itu, Zainul menyampaikan keadaan umat Islam di wilayahnya panjang lebar dengan menggunakan bahasa Arab fasih.
Zainul adalah salah satu tamu yang diberi kesempatan untuk berbicara didepan tamu undangan yang hadir. Usai bercerita tentang keadaan umat Islam di pulau Lombok, dia memohon kepada Syaikh As Sudais agar dapat berkunjung ke negeri seribu masjid itu.
“Saya memohon kepada Syaikh As Sudais agar bisa datang ke Lombok, umat Islam disana sangat menunggu kehadiran anda,” jar Zainul dengan suara keras.
Pendidikan
Banyak yang terheran dengan sosok Gubernur muda ini. Dimana dia belajar bahasa Arab?. Apalagi, saat ini sangat jarang seorang Gubernur yang bisa menguasai bahasa Arab.
Dikutip dari Wikipedia, Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima. Judulnya, “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat” di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa Cumlaudepada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.
Pencalonan Gubernur
Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi diajukan pada pemilihan gubernur NTB oleh PKS dan PBB. Berpasangan dengannya adalah Ir. Badrul Munir yang kelahiran Sumbawa 11 Agustus 1954. Lawan-lawannya adalah pasangan gubernur menjabat Lalu Serinata dengan M. Husni Djibril, Zaini Aroni-Nurdin Ranggabarani, dan Nanang Samodra-M. Jabir.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 7 Juli 2008, ia berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Namun kemenangannya digugat oleh pihak Lalu Serinata dan Nanang Samodra ke MA dengan alasan penggelembungan suara dan pencoblosan ganda. MA memutuskan gugatan tidak terbukti.
Pelantikan dilakukan 17 September 2008 oleh Mendagri Mardiyanto di Mataram, NTB.
Pada Pemilukada Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar Minggu, 13 Mei 2013 dalam rangka untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2013 – 2018, pasangan calon TGH M Zainul Majdi dan Muhammad Amin (TGB-Amin) dinyatakan jadi pemenang dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB.
Pesaingnya pada Pemilukada ini adalah Harun Al Rasyid berpasangan dengan TGH Lalu Muhyi Abidin (Harum), kemudian DR KH Zulkifli Muhadli dengan pasangan Prof DR H Muhammad Ichsan (Zul-Ichsan), serta H Suryadi Jaya Purnama dan Johan Rosihan (SJP-Johan).
Hasil rekapitulasi perolehan suara TGB-Amin meraih 1.038.642 pemilih atau 44,36 persen suara.
http://www.gemaislam.com/2014/10/gub...b-koq-bisa-ya/
Pada kesempatan itu, Zainul menyampaikan keadaan umat Islam di wilayahnya panjang lebar dengan menggunakan bahasa Arab fasih.
Zainul adalah salah satu tamu yang diberi kesempatan untuk berbicara didepan tamu undangan yang hadir. Usai bercerita tentang keadaan umat Islam di pulau Lombok, dia memohon kepada Syaikh As Sudais agar dapat berkunjung ke negeri seribu masjid itu.
“Saya memohon kepada Syaikh As Sudais agar bisa datang ke Lombok, umat Islam disana sangat menunggu kehadiran anda,” jar Zainul dengan suara keras.
Pendidikan
Banyak yang terheran dengan sosok Gubernur muda ini. Dimana dia belajar bahasa Arab?. Apalagi, saat ini sangat jarang seorang Gubernur yang bisa menguasai bahasa Arab.
Dikutip dari Wikipedia, Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima. Judulnya, “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat” di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad. Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa Cumlaudepada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.
Pencalonan Gubernur
Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi diajukan pada pemilihan gubernur NTB oleh PKS dan PBB. Berpasangan dengannya adalah Ir. Badrul Munir yang kelahiran Sumbawa 11 Agustus 1954. Lawan-lawannya adalah pasangan gubernur menjabat Lalu Serinata dengan M. Husni Djibril, Zaini Aroni-Nurdin Ranggabarani, dan Nanang Samodra-M. Jabir.
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 7 Juli 2008, ia berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Namun kemenangannya digugat oleh pihak Lalu Serinata dan Nanang Samodra ke MA dengan alasan penggelembungan suara dan pencoblosan ganda. MA memutuskan gugatan tidak terbukti.
Pelantikan dilakukan 17 September 2008 oleh Mendagri Mardiyanto di Mataram, NTB.
Pada Pemilukada Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar Minggu, 13 Mei 2013 dalam rangka untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2013 – 2018, pasangan calon TGH M Zainul Majdi dan Muhammad Amin (TGB-Amin) dinyatakan jadi pemenang dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB.
Pesaingnya pada Pemilukada ini adalah Harun Al Rasyid berpasangan dengan TGH Lalu Muhyi Abidin (Harum), kemudian DR KH Zulkifli Muhadli dengan pasangan Prof DR H Muhammad Ichsan (Zul-Ichsan), serta H Suryadi Jaya Purnama dan Johan Rosihan (SJP-Johan).
Hasil rekapitulasi perolehan suara TGB-Amin meraih 1.038.642 pemilih atau 44,36 persen suara.
http://www.gemaislam.com/2014/10/gub...b-koq-bisa-ya/
keren juga nih gubernur

ane bahasa arab nya nda jauh2 dari ana, antum, akhi, na'am ato wawu

smoga kedatangan berikutnya bisa blusukan ke pulau lain. Indonesia bukan cuma jawa pak Imam
tuh ditungguin umat islam NTB
Suasana sebagian kaum muslimin di NTB
Diubah oleh the fan 31-10-2014 19:01
0
4.8K
Kutip
54
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan