Setiap Tahun, tepatnya di Musim Kemarau, Kabut Asap selalu datang khususnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Entah apa yang terjadi, kejadian ini tidak dapat ditanggulangi.

Sudah lebih dari 3 bulan Kabut Asap "masih ada" di Kalimantan, bahkan semakin pekat. Pekatnya kabut asap di Kalimantan mengalahkan pekatnya Kabut Asap di Lembang dan bahkan Tembagapura. Kasihan Balita dan Anak Anak, ISPA dan Gangguan Pernapasan lainnya membuat mereka menderita.

Namun hebatnya kegiatan dan roda kehidupan terus berputar, sekolah, kantor, pabrik, industri, pasar dan lainnya tetap berjalan seperti biasa, akan tetapi dibawah penderitaan kabut asap yang menerpa.

Gangguan pada Transportasi juga berakibat fatal, banyak pemotor yang jatuh atau mobil yang menabrak karena menghilangnya jarak pandang, demikian juga penerbangan sangat banyak yang tertunda bahkan bisa berpotensi celaka.

Di bandara ketika takeoff atau landing pilot tidak perlu lagi melihat panduan lampu runway, karena tidak jauh disisi kiri kanan bandara lahannya juga dibakar oleh para oknum, jadi pilot bisa memanfaatkannya sebagai panduan. Tapi saking tebalnya sehingga tidak jadi mendarat atau terbang, tidak ada jarang pandang yang memadai, semua hilang dipandangan.

Nah, bukannya tindakan tersebut dapat membahayakan penerbangan? bukannya kawasan bandara dijaga dan dilindungi oleh angkatan udara dan instansi terkait? Main layangan saja dekat bandara pasti sudah kena semprit, apalagi kabut asap seperti ini yang membuat jarak pandang sangat pendek.

Di kalimantan, sumatera dan daerah lainnya yang hutannya sengaja dibakar untuk kepentingan sepihak atau sekelompok orang atau bahkan oknum pejabat. Bukan rahasia umum lagi siapa yang majoritas punya lahan.

Hari ini persis 15 hari kabinet kerja terbentuk, semoga sang presiden baru dan Menteri KLH (lingkungan) nya terutama, segera mengambil tindakan jangka pendek untuk mengatasi kejadian luar biasa ini dan membuat program jangka panjang supaya perihal seperti ini tidak terulang, pemkot, pemda dan DPRD sudah tidak berdaya menanggulanginya. Dari dinas kesehatan membagikan Masker? hanyalah pencitraan sesaat kalau akan/sedang diliput media. Atau mungkin sudah ada anggarannya dari atas untuk pembagian masker untuk masyarakat, tapi kok tidak ada? satu kali sebulan atua gimana ya? Ataukah bencana dijadikan ajang memperkenyang diri oleh para oknum. Wallahualam Bisyawab, Ya Allah semoga kabut asap segera hilang ketika esok kami bangun dan tidak akan terjadi lagi dimasa masa yang akan datang, dan para pejabat, petinggi dan pemangku jabatan tidak lupa akan janji dan amanat rakyat, tidak usah bicara kesejahteraan rakyat, program ini itu, kartu ini itu, tolong masalah yang tampak didepan mata sajalah dulu yang ditanggulangi, itu baru hebat!

[img][/img]

sudah flat / datar semua, tidak ada hutan lagi. Titik pembakaran lahan dimana mana. gambar diambil 30 detik setelah pesawat TakeOff
[img][/img]

Kabut Asap Tebal di Sepanjang Siring / Tepian Sungai di Kalimantan Selatan
[img][/img]

gambar gambar dan foto foto lainnya silahkan langsung ke TKP [URL][/URL]