- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bela tukang sate, rekening Nanik S Deyang ludes, ini pasti pembalasan dari Jokowi!!!


TS
karimzul
Bela tukang sate, rekening Nanik S Deyang ludes, ini pasti pembalasan dari Jokowi!!!
pokoknya semua salah jokowi 
tkp http://www.fastnews.today/article/ha...iri-tidak-aman
bukti panasbung bodoh-bodoh gampang kena tipu
sudah dikibuli prabowo, dikibuli arb, dikibuli kmp, ehhhh kena tipu penguras atm juga

Quote:
FASTNEWS, Jakarta, (02/11) - Pembobolan dana nasabah kembali terjadi lewat mesin ATM Bank Mandiri. Kali ini menimpa nasabah atas nama Nanik Sudaryati (Nanik S Deyang), Direktur Utama Kelompok Media Peluang, debanyak Rp 70 juta dibobol, hanya dalam hitungan waktu antara pukul 09:22 hingga 09:34.
Minggu, (2/11), sekitar pukul 09:15-09:20, Nanik bermaksud menarik uang tunai di ATM yang ada di dalam Bright Minimarket, area SPBU Pertamina eks-Petronas, Cibubur. Di dalam minimarket itu ada 2 mesin ATM Mandiri, 1 mesin ATM BCA, 1 mesin ATM BNI, dan 1 mesin ATM Permata.
Ketika Nanik, memasukkan kartu ke salah satu mesin ATM Mandiri, terjadi masalah karena kartu tidak bisa dimasukkan, seperti terganjal. Lalu, Nanik mengambil lagi kartu itu dan mencoba mesin ATM Mandiri yang satunya lagi. Hal yang sama terjadi. Namun, saat itu Nanik melihat seorang laki-laki setengah baya memakai celana pendek, mencoba memasukkan kartu di ATM yang pertama tadi dan ternyata bisa. Nanik lalu ingin mencoba lagi pada ATM pertama tersebut. Masih agak sedikit kesulitan, namun lelaki bercelana pendek itu mendekati, ingin membantu dan mengarahkan Nanik. ”Mungkin kurang lurus Bu, kartunya dimasukin,” kata lelaki itu sambil menawarkan bantuan. Lelaki tersebut kemudian memasukkan lagi kartu milik Nanik, dan karena agak sedikit seret, ia membantu mendorong menggunakan kartu ATM-nya sendiri. Pada saat sudah masuk tiba-tiba mesin ATM itu mati, dan kartu milik Nanik tertelan dalam mesin. Lelaki itu langsung pergi.
Saat itu dalam minimarket ada banyak orang, dan salah seorang pemuda yang sedang membawa tustel mendekati Nanik. Seakan tahu apa yang dialami Nanik, pemuda tersebut memberi arahan untuk menekan beberapa tuts pada keyboard ATM agar kartu bisa keluar, tetapi tidak berhasil.
Nanik langsung menelepon seorang karyawan Mandiri yang biasa mengurus nasabah Prioritas, bernama Arimbi, agar nomor rekening kartu yang tertelan itu segera diblokir. Selama ini, Arimbi lah yang selalu mengurusi semua hal yang berkaitan dengan dana nasabah Prioritas Mandiri atas nama Nanik. Ternyata Arimbi sudah pindah divisi, ke Call Kartu. Arimbi lalu menghubungi call center Mandiri, agar segera rekening atas nama Nanik diblokir. Semua data tentang Nanik diberikan oleh Arimbi ke petugas call center yang bernama Dani.
Sekitar 25 menit setelah menelepon Arimbi, barulah petugas call center bernama Dani itu menelepon Nanik. Ternyata, rekening atas nama Nanik belum diblokir, malah ia menginterogasi Nanik panjang lebar sampai kurang lebih 15 menit, padahal semua data sudah diberikan oleh Arimbi. Dari petugas call center itu diketahui, rekening Nanik sudah dibobol sebanyak 8 kali penarikan tunai @Rp 1.250.000, 1 kali transfer sejumlah Rp 10 juta, dan 2 kali transfer masing-masing sejumlah Rp 25 juta. Jadi total kebobolan sejumlah Rp 70 juta, hanya dalam jangka waktu antara pukul 09:22 hingga 09:34 WIB. Semua transaksi melalu ATM bank lain.
Nanik sangat menyesalkan pelayanan Mandiri yang sama sekali tidak melindungi nasabah. Seandainya ketika Arimbi menelepon call center dan segera saat itu juga memblokir, dana masih bisa diselematkan, atau paling tidak, tak sebanyak itu. Nanik sampai memarahi petugas call center itu karena terlalu bertele-tele, dan itu tentu memberi peluang kepada pembobol lebih leluasa menguras dana nasabah. Jangan-jangan petugas call center itu bekerja sama dengan si pembobol, pikir Nanik saking kesalnya.
Kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Nanik secara khusus meminta, agar bank sebesar Mandiri harus bisa memberikan pengamanan yang optimal kepada nasabahnya. Menurut Nanik, seharusnya nomor PIN kartu Mandiri tidak hanya 4 angka, karena sangat gampang dihapal orang. Juga, mestinya Mandiri memiliki teknologi yang bagus, sehingga mulut mesin ATM (tempat kartu dimasukkan) tidak mudah dirusakkan, atau dimanipulasi oleh pembobol, karena kasus seperti ini sudah sering terjadi. Selain itu, seharusnya Mandiri memiliki CCTV sendiri di setiap mesin ATM-nya, jangan hanya mengandalkan CCTV milik minimarket. Juga, harus punya mekanisme yang canggih untuk bisa menelusuri dana nasabah yang dibobol
Minggu, (2/11), sekitar pukul 09:15-09:20, Nanik bermaksud menarik uang tunai di ATM yang ada di dalam Bright Minimarket, area SPBU Pertamina eks-Petronas, Cibubur. Di dalam minimarket itu ada 2 mesin ATM Mandiri, 1 mesin ATM BCA, 1 mesin ATM BNI, dan 1 mesin ATM Permata.
Ketika Nanik, memasukkan kartu ke salah satu mesin ATM Mandiri, terjadi masalah karena kartu tidak bisa dimasukkan, seperti terganjal. Lalu, Nanik mengambil lagi kartu itu dan mencoba mesin ATM Mandiri yang satunya lagi. Hal yang sama terjadi. Namun, saat itu Nanik melihat seorang laki-laki setengah baya memakai celana pendek, mencoba memasukkan kartu di ATM yang pertama tadi dan ternyata bisa. Nanik lalu ingin mencoba lagi pada ATM pertama tersebut. Masih agak sedikit kesulitan, namun lelaki bercelana pendek itu mendekati, ingin membantu dan mengarahkan Nanik. ”Mungkin kurang lurus Bu, kartunya dimasukin,” kata lelaki itu sambil menawarkan bantuan. Lelaki tersebut kemudian memasukkan lagi kartu milik Nanik, dan karena agak sedikit seret, ia membantu mendorong menggunakan kartu ATM-nya sendiri. Pada saat sudah masuk tiba-tiba mesin ATM itu mati, dan kartu milik Nanik tertelan dalam mesin. Lelaki itu langsung pergi.
Saat itu dalam minimarket ada banyak orang, dan salah seorang pemuda yang sedang membawa tustel mendekati Nanik. Seakan tahu apa yang dialami Nanik, pemuda tersebut memberi arahan untuk menekan beberapa tuts pada keyboard ATM agar kartu bisa keluar, tetapi tidak berhasil.
Nanik langsung menelepon seorang karyawan Mandiri yang biasa mengurus nasabah Prioritas, bernama Arimbi, agar nomor rekening kartu yang tertelan itu segera diblokir. Selama ini, Arimbi lah yang selalu mengurusi semua hal yang berkaitan dengan dana nasabah Prioritas Mandiri atas nama Nanik. Ternyata Arimbi sudah pindah divisi, ke Call Kartu. Arimbi lalu menghubungi call center Mandiri, agar segera rekening atas nama Nanik diblokir. Semua data tentang Nanik diberikan oleh Arimbi ke petugas call center yang bernama Dani.
Sekitar 25 menit setelah menelepon Arimbi, barulah petugas call center bernama Dani itu menelepon Nanik. Ternyata, rekening atas nama Nanik belum diblokir, malah ia menginterogasi Nanik panjang lebar sampai kurang lebih 15 menit, padahal semua data sudah diberikan oleh Arimbi. Dari petugas call center itu diketahui, rekening Nanik sudah dibobol sebanyak 8 kali penarikan tunai @Rp 1.250.000, 1 kali transfer sejumlah Rp 10 juta, dan 2 kali transfer masing-masing sejumlah Rp 25 juta. Jadi total kebobolan sejumlah Rp 70 juta, hanya dalam jangka waktu antara pukul 09:22 hingga 09:34 WIB. Semua transaksi melalu ATM bank lain.
Nanik sangat menyesalkan pelayanan Mandiri yang sama sekali tidak melindungi nasabah. Seandainya ketika Arimbi menelepon call center dan segera saat itu juga memblokir, dana masih bisa diselematkan, atau paling tidak, tak sebanyak itu. Nanik sampai memarahi petugas call center itu karena terlalu bertele-tele, dan itu tentu memberi peluang kepada pembobol lebih leluasa menguras dana nasabah. Jangan-jangan petugas call center itu bekerja sama dengan si pembobol, pikir Nanik saking kesalnya.
Kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Nanik secara khusus meminta, agar bank sebesar Mandiri harus bisa memberikan pengamanan yang optimal kepada nasabahnya. Menurut Nanik, seharusnya nomor PIN kartu Mandiri tidak hanya 4 angka, karena sangat gampang dihapal orang. Juga, mestinya Mandiri memiliki teknologi yang bagus, sehingga mulut mesin ATM (tempat kartu dimasukkan) tidak mudah dirusakkan, atau dimanipulasi oleh pembobol, karena kasus seperti ini sudah sering terjadi. Selain itu, seharusnya Mandiri memiliki CCTV sendiri di setiap mesin ATM-nya, jangan hanya mengandalkan CCTV milik minimarket. Juga, harus punya mekanisme yang canggih untuk bisa menelusuri dana nasabah yang dibobol
tkp http://www.fastnews.today/article/ha...iri-tidak-aman
bukti panasbung bodoh-bodoh gampang kena tipu
sudah dikibuli prabowo, dikibuli arb, dikibuli kmp, ehhhh kena tipu penguras atm juga

0
19.7K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan