Kaskus

News

orde.baru888Avatar border
TS
orde.baru888
[Mengauk Tabir] Sudah Tahu Ditolak Megawati, Mengapa Jokowi Tetap Panggil Ara?
Sudah Berbaju Putih Mirip Menteri, Eh..Maruarar Sirait Batal Jadi Menteri Jokowi, Cukupkah Waktu 1 Jam Untuk Mendatangkan Rudiantara Sebagai Pengganti Ara??

Pria yang seorang Politisi PDIP, Maruarar Sirait diketahui telah menyambangi Istana Kepresidenan. Ia mengenakan kemeja putih lengan panjang yang hampir sama dengan para menteri Jokowi terpilih. Namun yang membuah aneh, ia tak menjadi salah satu pembantu presiden seperti yang selama ini santer banyak media kabarkan.

Kabar dan Gambar Maruarar Sirait terkait dengan batalnya ia menjadi menteri.
“Senengnya naroh nama-nama di sini, di sini. Yang jelas Ara (panggilan Maruarar) akan terus bantu saya,’ kata Presiden Joko Widodo, Ahad (26/10/2014), dilansir laman Republika.

Ditempat yang sama, Ara mengatakan ia hanyalah penggemar berat Jokowi. Ia pun membantah kabar yang menyebut akan menjadi menteri dalam kabinetnya.

“Kata siapa?” kata Ara.

“Saya kan fansnya Jokowi. Kita yakin Indonesia lebih baik di bawah Jokowi. Kan kabinetnya banyak profesional,” katanya.

Ketika ditanya mengenai maksud kedatangan dan mengapa ia menggunakan kemeja putih lengan panjang seperti para calon menteri yang telah resmi diumumkan sebagai menteri. Namun, pertanyaan tersebut disambar oleh Jokowi.

“Jangan begitulah,” kata Jokowi.

Sebelumnya, santer dikabarkan Ara akan diplot sebagai Menkominfo. Belum lagi sebelum pengumuman kabinet, Ara sempat dipanggil mendadak ke Teuku Umar, Jakarta yang merupakan kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Tak diketahui pukul berapa Ara tiba di istana presiden. Namun, saat pengumuman kabinet usai dan menjelang malam, Jokowi hendak mengantarkan Ara dan ‘ketahuan’.

http://silontong.com/2014/10/27/suda...enteri-jokowi/


Sudah Tahu banyak Kader PDIP Terpental, Jokowi Tahu Banyak Kader PDIP Akan Kecewa, Jokowi Manfaatkan Drama Ara Untuk Tunjukan Bahwa Megawatilah Sang "Decision Maker", Jokowi Sengaja Bangkitkan Perlawanan Kepada Megawati??

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyusunan Kabinet Kerja Jokowi penuh tarik ulur. Hal itu khususnya terjadi pada nama-nama kader PDIP yang dibongkar pasang di daftar menteri. Setidaknya tiga fungsionaris PDIP terpental dari kabinet. Mereka adalah Maruarar Sirait, Eva Kusuma Sundari, dan Pramono Anung.

Nasib paling tragis dialami Ara –panggilan akrab Maruarar. “Nama Ara dicoret satu jam sebelum kabinet diumumkan. Bayangkan saja,” kata seorang sumber di internal PDIP, Minggu petang (26/10), ketika dihubungi CNN Indonesia.

Ia menceritakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri marah karena Ara tidak minta izin lebih dulu kepadanya. “Ara tidak sowan sama Ibu, langsung ke Pak Jokowi. Padahal ini (menjadi menteri) harus seizin Ibu,” ujarnya.

Pada hari pengumuman kabinet kemarin, Ara sempat terlihat di rumah Megawati. Ia juga datang ke Istana siang hari mengenakan baju putih seperti para menteri Jokowi. Malam harinya, Ara keluar dari Istana Merdeka bersama Jokowi.

“Saya fansnya Pak Jokowi. Saya yakin Indonesia akan lebih baik di bawah kabinet Pak Jokowi,” kata Ara, sementara Jokowi berdiri persis di sebelahnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu membantah namanya terpental dari daftar kabinet. “Tidak, tidak ada itu. Nama saya memang tidak masuk (bursa menteri),” kata Ara.

Ara sejak Minggu pagi santer disebut bakal menduduki posisi Menteri Komunikasi dan Informatika. Pagi itu, dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Singapura, dan siangnya terlihat di Istana Negara, kemudian di rumah Megawati, dan kembali ke Istana.

“Saya memang baru datang dari Singapura, antar Bapak berobat,” ujar Ara ketika dihubungi CNN Indonesia. “Intinya saya ucapkan selamat atas kabinet baru ini,” kata dia.

Sementara Jokowi ketika keluar dari Istana bersama Maruarar, tak memberikan jawaban ketika ditanya soal kabar dicoretnya nama Ara di saat akhir. “Kabar dari siapa? Konon? Kata siapa itu?” ujar Jokowi bertanya balik.

Jokowi kemudian mengatakan, Maruarar akan terus membantunya sebagai kawan baik.

Kader PDIP lain yang terpental dari kabinet adalah Eva Kusuma Sundari. Mantan anggota Komisi III DPR yang sejak lama dikenal sebagai aktivis antidiskriminasi itu sebelumnya dijagokan untuk mengisi pos Menteri Sosial.

Beberapa hari sebelum kabinet diumumkan, Eva sudah tahu ia tersingkir. “Saya tidak dekat dengan ring dalam (Megawati). Tidak ada yang mengawal posisi saya. Kuota PDIP (di kabinet) sudah full,” kata Eva kepada CNN Indonesia.

Sumber di internal PDIP mengatakan nama Eva hilang pada hari Jumat (24/10). Meski kecewa, Eva mengatakan ikhlas dan tetap berharap pada Kabinet Kerja Jokowi. “Itu kewenangan Ibu (Megawati). Mau bagaimana lagi,” ujarnya.

Eva menyatakan ia taat kepada partai. “Sedikit kecewa tentunya ada. Tapi sebagai prajurit partai, saya harus patuh perintah partai,” ujar Ketua DPP PDIP itu berterus terang.

Sementara itu, nama Pramono Anung hilang dari daftar menteri sehari sesudah Eva, Sabtu (25/10). Alih-alih menjadi menteri, Pramono didapuk menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR. Dia diminta untuk mengawal PDIP di tengah gempuran koalisi Prabowo.

Di Kabinet Kerja Jokowi, PDIP mengirimkan empat kadernya. Mereka adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga. Itu belum termasuk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mempunyai kedekatan dengan keluarga Megawati.

Semua nama itu, seperti kata Eva, sudah atas restu Megawati.

http://www.cnnindonesia.com/politik/...-dari-kabinet/

Gagal Jadi Menteri, Pramono Mulai Berani Melawan Instruksi Megawati

INILAHCOM, Jakarta - Politikus PDIP Pramono Anung tidak setuju dan kecewa atas tindakan anggota fraksinya di parlemen.

Melalui akun resmi twitter nya @Pramomoanung, bekas wakil ketua DPR itu menegaskan pimpinan DPR sekarang merupakan DPR yang sah.

Dia juga meminta agar para kader-kader PDIP berpikir jernih dalam bersikap dan berdasarkan hukum. Namun kicauan Pramono itu tidak dituliskan secara spesifik.

Berikut kicauan Pramono Anung yang diunggahnya hari ini, Kamis (30/10/2014).

"@pramonoanung: Lebih baik asli drpd tandingan, akal sehat harus tetap dimiliki dalam kondisi tensi tinggi dipertandingan politik #Sabar"

Sebelumnya bekas Sekretaris Jenderal PDIP itu juga sempat menuliskan rasa kekecewaanya terhadap sikap kader-kader PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang membentuk DPR tandingan.

"@pramonoanung: Hanya bisa menggelengkan kepala saja, apa yg harus ditandingkan.. #SelamatTidur"

Seperti diberitakan, KIH mengeluarkan sikap mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR. Bahkan KIH mengajukan nama pimpinan DPR tandingan sementara.

Selain itu mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). [rok]

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2149657/pramono-kecewa-terhadap-kader-pdip-di-dpr#.VFdxTnk-19k[/url]


Tubagus Hasanudin Kecewa Dengan Jatah Kursi Kader PDIP, yang sudah Berdarah-darah Berjuang Memenangkan Pemilu.


JAKARTA - Politikus PDIP Tubagus (TB) Hasanudin mengaku mendapat masukan dari kader-kader PDIP di seluruh daerah mengenai komposisi menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertama begini saya banyak dapat masukan dari beberapa kader di daerah tentang format dan formasi orang di kabinet kalau dibandingkan dengan suara di DPR RI," ujar TB di ruang rapat fraksi PDIP, Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2014).

"109 kursi PDIP kalau PKB 47 kursi Nasdem 32 kursi, dan Hanura 16 kursi. Harusnya, PDIP dapat jatah kursi menteri lebih banyak," paparnya.

Menurut TB, harusnya Jokowi dapat membagi kursi menteri secara adil melihat perjuangan kader yang telah memenangkannya sebagai Presiden.

"Sementara saudara harus tahu memenangkan Presiden dan partai itu kan sulit. Tentunya format ini harus dijaga supaya anggota kabinet dari kami ini bisa menang lagi ke depannya. Maka kami tidak puas dengan komposisi tersebut," tuturnya.

Lebih lanjut, TB menyampaikan keinginan kader PDIP dari seluruh daerah agar Jokowi profesional dalam membagi jatah menteri.

"Maunya ya profesional, masa jumlah menterinya disamakan. Ini berdasarkan masukan-masukan dari seluruh kader PDIP di Indoneisa ya," pungkasnya.

http://nasional.sindonews.com/read/9...-empat-menteri

============================

Jokowi memang Cerdas, Rudiantara dan Maruarar dipanggil bersamaan. Jokowi sudah tahu Ara akan disingkirkan tapi tetap dipanggil, untuk mendramatisasi penyingkiran kader terbaik PDIP, dan sebagai alat cuci tangan untuk menunjukan kepada semua kader PDIP bahwa amarah harusnya tertuju kepada "Teuku Umar" bukan ke Istana, karena disanalah dapur semua keputusan.

Langkah cerdas Jokowi membangkitkan gelombang protes kader PDIP di seluruh daerah, akan memuluskan langkah nya mengkudeta Megawati Soekarnoputri di puncak kepemimpinan PDIP
0
5K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan