Publicapos.com - Keinginan buruh untuk menaikkan jumlah komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pada proses penghitungan upah minimum dinilai tidak realistis dan hanya menuntut keinginan mereka tanpa diimbangi oleh pemenuhan kewajiban.

Demikian pendapat Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Hariyadi Soekamdani, yang dihubungi publicapos.com, Senin (3/11).

"Saya rasa tuntutan kenaikan jumlah komponen penyusun upah sudah tidak realistis. Saat ini saja sudah ada 60 komponen, masa mau dinaikkan menjadi 84," ungkap Hariyadi.

"Padahal kalau mau dilihat satu-satu komponen yang ada sekarang sudah tidak realistis.Ada komponen magic jar juga untuk menanak beras. Itu saya kira sudah berlebihan," lanjut Hariyadi.

Hariyadi meminta supaya serikat buruh tetap realistis dan juga mempertimbangkan masalah kemampuan perusahaan untuk membayar gaji karyawannya.

"Saya harapkan serikat buruh dapat mengkoordinir anggotanya untuk lebih realistis dalam meminta kenaikan jumlah KHL. Tolong perhatikan juga kemampuan perusahaan untuk membayar gaji," demikian pungkas Hariyadi. (Andy)

http://www.publicapos.com/ekonomi/2686-keinginan-buruh-naikkan-jumlah-komponen-khl-tidak-realistis

Bisa beli motor Rp 50 juta dan smartphone 7 juta ke atas, tapi tidak bisa beli magic jar, minta biaya pijat dan tamasya ke Bali?

Gimana lu bisa beli magic jar kalau lu habisin duit lu buat bayar utang kredit bawang merah??? Nabung kek, jangan boros dan jago utang.