Sebelumnya ts minta maaf. Trit ini ts buat untuk sekedar curhat. Dan mungkin ada para sepuh yg rela memberikan pendapat bijaknya.
Umurku 33th. Sdh menikah 13 th. Menikah sejak umur 20. Suami seumuran. Punya 2 anak. Cowo umur 11 dan cewe 8 th.
Menikah normal, Alhamdulillah gak karena MBA.
Kehidupan rmh tangga penuh liku apalagi soal ekonomi. Sdh pernah mengalami jungkir balik, ngesot, merangkak dalam ekonomi. Alhamdulillah skrg sudah ada rmh sederhana. Nyaman untuk ditingali bersama klrga kecil. Kendaraan ada 2 (motor).
FYI. Sejak hamil anak kedua aq sdh tdk kerja. Suami minta aku fokus buat urus rumah tangga. Aq setuju, soalnya aq juga ga mau ngrepotin ortuku, dulu saat masih kerja anak dititipin ke ortuku. Seminggu sekali kami plg nenggok anak. Kami tinggal beda kota sama para ortu kami.
Skip...skip....
Alhamdulillah usaha suami berjalan lancar. Disini aku berperan sebagai asisten pribadi suami.
Segala hal mulai dari pembukuan usaha dan keuangan aq yg urus.
Cerita bermula saat suami ada proyek di jkrt. Akhir tahun lalu.
Karena satu dan lain hal. Proyek agak molor dan menyebabkan suami tdk bisa meninggalkan jkrt selama 3 bln. Belakangan aq tahu suami ada affair dgn seorang cewe asal bekasi. Sebut saja L.
Sebelum suami ke jkrta, mereka sdh berkenalan sejak pertengahan 2013 melalui fb dan intens berkomunikasi via BBM.
Entah apa yg terjadi antara mereka, yg jelas suamiku sdh berkenalan dgn keluarga L di bekasi.
Mereka terlihat begitu dekat, banyak foto2 yg mengambarkan kedekatan keluarga L dgn suamiku. Foto2 itu aq dapat dari fb adik L.
Aq gak bisa tampilin foto2 itu disini. Sorry ya.

Sekedar info. Dari awal suamiku sdh mengaku sdh beristri dgn 2 anak.
Aq tahu hal itu dr chat mereka di fb yg mungkin lupa dihapus sama suamiku.
Saat proyek di jkrt, aku pernah mengecek dan menyimpan mutasi rekening bank suamiku. Ada beberapa kali transaksi transfer ke rek. L. Aq tanya kesuamiku siapa L? Dia bilang istri rekan kerjanya.
Aq percaya.
Saat proyek selesai. Suamiku plg, dan memang aq menemui keganjilan sikapnya. Curiga? Sdh pasti. Tp aq gak punya bukti. Jika aq langsung menuduh, sama aja menyulut api peperangan.
10 hr setelah kepulangan suamiku. Mendadak dia sangat sibuk.
Setiap hr plg malam. Dgn alasan ada urusan. Setelah istirahat sejenak, dia pergi lagi, dan selalu plg menjelang pagi.
Setiap ditanya, dia selalu menjawab dgn manis dan minta maaf karena gak ada waktu buat keluarga.
Itu berlangsung hampir 2 minggu. Bahkan pernah dia gak pulang 2 malam. Alasan klasik. Ada urusan keluar kota.
Dan belakangan aq tahu kalo si L saat tgl2 itu berada di kota kami (srby).
Bahkan L sdh diajak ke kampung suamiku. Dikenalkan ke ortunya.
Saat itu memang suamiku ada kerjaan di kota kelahirannya. Biasanya dia naik motor. Tp ini dia bela belain sewa mobil. Alasannya biar kelihatan bonafit depan customer.
Curiga, tentu saja. Karena dia bilangnya sendiri, tp dibangku sebelah kiri ada banyak sisa2 cemilan dan bekas minuman.
Bagaimana aq tahu pedselingkuhan suamiku?
Seperti dapat petunjuk dari Allah, tiba2 saja aq dapat petunjuk pasword gadget2 suamiku. Semua gamblang disitu. Foto2, pesan2 di fb, percakapan di bbm. Dan ditambah catatan mutasi rekening yg untung saja rutin aq simpan.
Langsung semua bukti aq kumpulkan dan disaat yg tepat aq tunjukan ke suamiku.
Suamiku terkejut. Mengakuinya, dan meminta maaf.
Aq shock saat itu. Aq gak nyangka suamiku setega itu.
Padahal selama ini aq berusaha menjadi istri dan ibu yg baik.
Rasa sakit akibat dikhianati, dibohongi. Rasanya tak terkatakan.
Untung ada anak2 yg jadi pelipur sedih.
Mereka yg menguatkan aku sampe saat ini.
Aq bertanya pada suamiku " apa salahku? Apa kekuranganku? Apa ada yg tdk berkenan dihatimu selama perjalanan 13 th kita?"
Di jawab " tidak ada. Kamu istri yg baik. Ibu yg baik. Gak ada istri sebaik kamu didunia ini. Aq yg khilaf. Aq gak bisa menjaga kesetianku.
Tp aq memang benar2 jatuh cinta pada dia. Aq gak bisa lupakan dia sampai saat ini."
Hancur hatiku saat itu. Apalagi terang2an meminta izin berpoligami. Dia janji akan terus menjadikanku yg nmr 1 dlm segala hal. Dan si L juga gak keberatan jadi yg istri kedua.
Aq menolak. Suamiku terus membujukku. Bahkan dia membuat surat pernyataan yg berisi bahwa dia akan terus mengutamakan aku sebagai istrinya dibanding si L. Aq tetap menolak. Aq ultimatum dia kalo mau kimpoi lagi. Harus menceraikan aq. Dia menolak dgn alasan kasian anak.
Beberapa hari lalu aq diam2 menemui mertuaku.
Tujuannya untuk minta pendapat. Tapi diluar perkiraan, beliau terlihat adem ayem saja. Mertuaku hanya tgl 1. Mertua wanita. Dgn alasan gak ingin mencampuri urusan rmh tangga kami, mertuaku menolak ngasih pendapat. Padahal sebelumnya beliau sering mengintervensi urusan rt kami.
FYI, dalam kultur lingkungan mertuaku. Beberapa kali aq nemu kasus jika ada seorang lelaki berpoligami, kebanyakan mereka akan menyalahkan pihak istri. Bergunjing dgn mengatakan " pantes aja suaminya kimpoi lagi. Lha wong istrinya bla....bla....bla...."
Aq berpendapat, mertuaku bilang begitu karena sdh mengenal selingkuhan suamiku. Dan dari pengamatanku, L berasal dari keluarga yg mapan.
Gak seperti diriku yg asalnya dari keluarga petani desa.
Sampai detik ini, klrg dan saudara2ku blm tahu yg terjadi.
Mmg aq binggung bagaimana menyampaikan hal ini. Ibuku orangnya gampang mikir. Aq takutnya beliau sakit gara2 mikir masalah rtku.
Back to topik.
Aq sdh bulat tekad tidak mau dimadu.
Suamiku tetap ingin poligami.
Satu hal yg jadi pemikiranku adalah nasib anak2.
Selama hampir 9 th aq memang bergantung secara ekonomi pada suamiku.
Aq ada ketrampilan sih. Menjahit dan payet baju.
Rencananya aq mau buka usaha dibidang itu saat nanti aq bercerai.
Aq sudah mulai mengumpulkan info soal proses perceraian dgn istri sebagai penggugat.
Semua bukti sdh aq siapkan.
Secara materi, sampe saat ini suamiku masih menafkahiku seperti biasa. Bahkan lebih dari biasanya. Aq bebas pake kartu atm dan uangnya.
Dan jujur, rasa sayang dan cintaku pada dia tidak pernah berubah sejak pertama kali aq mencintainya. Tp rasa sakit dan kecewa atas penghianatan benar benar mengalahkan rasa cinta itu.
Skrg aq mulai mengurus kepindahan sekolah anak2,
Rencanya aq balik kekota asalku. Aq juga mulai mencari kontrakan dikota asalku.
Kemarin suamiku tahu perihal rencana gugatan cerai dan rencana kepindahanku. Dia nanggis dan minta maaf.
Dia janji mulai saat itu akan memutuskan hubungan dengan L.
Tp aq belum bisa sepenuhnya percaya
Aq pernah menghubungi L lewat Whatsapp. L gak pernah membalasnya. Aq tlpn pun gak diangkat. Yg aq tahu, dia dan suamiku masih berhubungan.
FYI, dulu suamiku pernah terlibat cinlok dgn rekan kerjanya.
Yah, hubungan biasa sih. Plg cuma keluar nonton berdua, makan, jalan.
Sebut aja T. Si T sudah bersuami.
Aq ada bukti dan saksi. Saat itu aq pernah menemui T secara pribadi. Tdk ada amarah saat itu. Aq hadapi T dgn sangat dewasa. T sadar dia salah. Dia minta maaf dan janji gak akan mengulangi hal itu lagi. Aq tahu T memegang janjinya sampe saat ini. Dan bagiku case cloced.
Mungkin karena hal itu suamiku mengulangi kesalahannya.
Mungkin dia pikir aq akan bersikap sama dengan saat ia bersama T.
Tp kejadian dgn L sangat keterlaluan.
Mereka berhubungan terlalu jauh. Dan sudah membicarakan soal pernikahan.
Skrg aq mulai ragu atas keputusan yg akan aku lakukan.
Suamiku terang2an menolak bercerai.
Bahkan dia sampe menangis seperti anak kecil.
Sekarang setiap beberapa jam dia selalu menghubungiku.
Cuma sekedar bertanya lagi ngapain, lagi dimana? Dan dia selalu bilang ketakutannya jika aq jadi meninggalkannya.
So,
Ada yg mau kasih masukan?

Best regard,

TS.




UPDATE 16/08/2014 :


terucap terima kasih kepada teman2 kaskuser yg sudah kasih pendapat dan saran.
maaf baru update sekarang, TS lagi sibuk menata hidup dan merintis usaha baru, jadi kurang waktu buat ngaskus.


sekarang RTku memang benar2 diujung tanduk.
Dan mulai sekarang TS akan menamai suami TS dengan sebutan si S.
ternyata si S tetap menjalin hubungan dengan si L setelah pertemuan keluarga.
kenyataan itu aku dpat dari adik L.
ceritanya saat itu pas awal puasa kemarin, si S ada kerjaan dibandung.
dan dia janji niatnya kerja saja. TS sih percaya aja.
tp stelah si S pergi, Ts diam2 sms adik L dengan mengaku sebagai sepupu si S. pura2 nanyain apa si S disana karena TS hubungi semua nmrnya gak bisa. nmr adik L aku ambil diam2 dr hape si S.
dan ternyata si adik L bilang kalo S lagi nganter L ke rmh kerabatnya di Sukabumi.
cukup...itu sudah amat sangat keterlaluan.
ada yg runyam disini, saat aku mudik lebaran ke kampong ortuku, secara gak sengaja adikku membaca pesan2 pribadiku kepada seorang teman yg aq curhati soal maslahku di fb. adikku marah2 dan hal itu menarik keingintahuan ibuku. beliau akhirnya tahu.
semua jadi semakin berat saat ibuku tahu apa yg terjadi.
ibuku terus menangis dan terus bertanya bagaimana bisa aq menyembunyikan semua itu, bagaimana aku bisa sabar dan bertahan.
airmata ibuku membuat amarahku mengelegak.
dalam hatiku aq mengutuk atas perbuatan S.
selama ini aq menjaga airmata ibuku jangan sampai mengalir. aku ingin airmata ibuku mengalir hanya karena haru dan bahagia.
karena itulah TS langsung minta S untuk pindah dr rumah. yg jelas untuk saat ini TS gak mau serumah dengan S.
dan TS juga ingatkan si S tentang kewajibannya soal KPR.
soal rencana TS untuk balik ke kampong halaman dibatalkan karena usaha jualan TS sudah jalan.
awalnya S gak setuju, tp TS ancam dia kalo gak mau pergi, TS yg akan pergi dan gak kasih tahu kemana kami pergi.
dan juga TS akan menutup semua akses S untuk ketemu sama anak2.
akhirnya sejak minggu lalu, S pindah dr rumah.

soal perceraian, saat ini TS gak peduli lagi,
kalo S mau cerai ya ayok, silahkan urus sendiri prosesnya. Ts tinggal nunggu ketokan palu Pak Hakim saja.
kalo gak mau urus ya udah biarin aja status ngantung.
toh TS gak ada niat buat nikah lagi.
TS masih trauma. sakit akibat dikhianati masih sangat terasa.


Best Regard,

TS