Jokowi Akui Butuh Orang "Gila" Seperti Susi
Minggu, 02 November 2014 , 00:09:00


Foto Susi Pudjiastuti yang diunggah Jokowi di akun facebooknya. Foto: facebook

JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya ikut nimbrung membicarakan sosok Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang belakangan menjadi bahan pembicaraan.

Lewat akun facebooknya pada Sabtu (1/11), Jokowi mengaku Susi punya karakter menjadi pelayan masyarakat, dan memang sosok seperti itulah yang dia butuhkan untuk membantunya di pemerintahan.

Dalam tulisannya, Jokowi terkesan tak ambil pusing dengan sosok Susi yang apa adanya. "Saya memang butuh orang 'gila' untuk melakukan terobosan," sebut presiden.

Jokowi juga mengaku puas dengan kinerja Susi di awal masa kerjanya sebagai menteri. Susi disebut mampu membuka kesadaran publik soal potensi laut.

"Bukan perkara mudah membangun industri kelautan. Dan saya yakin, Ibu Susi memang punya karakter untuk melayani," tandasnya. (adk/jpnn)

Berikut curahan pengakuan Jokowi soal Susi Pudjiastuti.

Sebelum diangkat menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan, Bu Susi Pudjiastuti bicara pada saya "Pak saya surprise, Bapak angkat saya jadi Menteri, sebelumnya saya sering disebut gila karena saya keras melemparkan ide dan mengeritik ke menteri-menteri sebelumnya soal masalah perikanan dan kelautan, tapi Bapak kok percaya pada saya?"

Saya jawab enteng saja "Ya Saya memang butuh orang 'gila' untuk melakukan terobosan" lalu Bu Susi tertawa.

Saya senang dengan cara kerja Bu Susi yang dalam jam-jam pertama pekerjaannya membuka kesadaran publik bagaimana potensi laut kita dicuri nelayan asing, juga target-target atas Kementerian Perikanan dan Kelautan yang bisa memberikan devisa pada negara.

Bukan persoalan mudah untuk membangun industri kelautan apalagi lautan kita menjadi ajang illegal fishing, namun tidak ada jalan lain, demi kesejahteraan nelayan-nelayan kita, demi rakyat kita yang bisa menikmati ikan laut dengan harga murah karena distribusinya yang lancar maka kita harus kerja keras untuk itu.

Dan saya yakin Ibu Susi punya karakter untuk melayani, seperti ia yang sigap menggendong ibu yang sudah sepuh ini.

Selamat bekerja Ibu Susi, Jalesveva Jayamahe - Di Laut Kita Jaya-.
http://www.jpnn.com/read/2014/11/02/...-Seperti-Susi-

----------------------------------



Ini ibu kini sudah jadi media darling. Jadi ikon baru anak muda Indonesia karena memberikan inspirasi dan harapan (hope) bahwa di negeri ini, siapa saja bisa mewujudkan mimpinya asalkan mau bekerja keras meski pun gagal sekolah formal seperti ibu Susi. Sama seperti Jokowi ketika dulu jadi Gubernur DKI, setelah jadi Menteri, pemberitaan-pemberitaan tentang ibu Susi meledak luar biasa, bahkan mengalahkan Ahok, dan bukan tidak mungkin tak lama lagi aka n mengalahkan Jokowi pulak..

Pidatonya pada saat sertijab diulas media kata per kata, Ahok dan Jokowi saja dulu tak begitu. Segala apa yang itu ibu perbuat dan ucapkan, ia disorot media secara besar-besaran. Kemana ia pergi selalu dibuntuti Wartawan dan Paparazi. Nama ibu Susi kini laris manis. Semua orang memperbincangkannya. Sampai-sampai semua orang dipelosok negeri ini, dari Aceh sampai Papua, jadi tahu ternyata bu Susi doyan merokok, punya tattoo di kaki, dan tak suka pakai Bra. Bu Susi memang nyentrik.

Apa yang ia kenakan, apa yang ia ucapkan, semuanya disorot habis-habisan oleh Wartawan. Fotonya yang menggendong ibunya di bandara Pangandaran pun booming seketika. Foto sama putrinya yang cantik jelita juga jadi makanan empuk para kuli tinta. Parasnya memang tak secantik Ayu Azhari, namun bu Susi memang beda. Ia punya aura inner beauty. Ia ijin ke Jokowi libur sehari, beritanya langsung mencuat ke permukaan dalam hitungan detik. Menteri lain mana ada yang seperti bu Susi? Pemberitaan-pemberitaan tentang mereka bagaikan sayur tanpa garam dan vitsin. Tak ada gregetnya. Kurang menarik untuk disimak.

Indonesia kini punya idola baru. Hebat, hebat. Jadi kalau lima atau sepuluh atau mungkin saja lima belas tahun lagi ibu Susi jadi Presiden RI, aku sudah tak heran lagi. Karena kiblat bangsa ini mencetak pemimpin bangsa memang begini ini modelnya. Indonesia rupanya punya banyak stock pemimpin yang hebat. Bukan hanya Soekarno, Soeharto, Habibie atau Jokowi, tapi rupanya masih menyisakan banyak lagi yang selama ini tak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan untuk berkiprah.

Hidup ini memang misteri. Nasib dan takdir seseorang tak seorangpun tahu. Kalau Tuhan Yang Maha Kuasa sudah tekan tombol “Enter”, orang tamatan SMP pun bisa jadi Presiden (sambil mikir-mikir, ingin pula ku alih profesiku ini…)