Soppeng merupakan salah satu daerah bugis yang berpenduduk kurang lebih 250.000 jiwa memiliki beberapa
keunikan, salah satu diantaranya yaitu banyaknya Kalong atau Kelelawar yang bergelantungan di pohon.
Dulunya, menurut sejarah Bugis, Soppeng merupakan tempat dari sebuah kerajaan yang megah dan sejahtera.
Apa saja fakta menarik dari Soppeng ini? Berikut 10 Fakta Menarik Tentang Soppeng
Spoiler for 1. Panorama Alam Kelelawar di Kota Watansoppeng:
Kota Watan Soppeng memiliki keunikan yang sangat khas, yaitu banyaknya Kelelawar yang terdapat di Kota
ini. Sejak dahulu kelelawar dalam jumlah banyak telah menghuni kota Watansoppeng dan uniknya mereka
hanya mau berdiam / bergelantungan pada pepohonan yang ada di pusat kota. Menjelang malam hari
kelelawar-kelelawar ini akan berterbangan mencari makanan di pegunungan dan kembali pada pagi harinya.
Konon menurut legenda setempat apabila kelelawar-kelelawar tersebut telah meninggalkan kota
Watansoppeng merupakan pertanda akan datangnya musibah. Kota Watansoppeng merupakan ibu kota
Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang terletak 150 km di sebelah utara Kota Makassar.
Spoiler for 2. Mitos Bila Dijatuhi Kotoran Kelelawar:
Menurut beberapa warga setempat beranggapan bahwa jikalau orang dari luar daerah yan g berkunjung ke
Soppeng dan kemudian dijatuhi kotoran kelelawar maka dia akan mendapat jodoh orang asli Soppeng. Dan
jikalau dia dikencingi maka orang tersebut akan meninggal di Kota Soppeng. Jadi jangan salah jika Kab.
Soppeng berpenduduk banyak, anggap saja kalau tiap wisatawan yang berkunjung dijatuhi kotoran kelelawar
menikah dengan cowok atau cewek Soppeng dan kemudian beranak pinak penduduknya akan bertambah tiap
harinya.
Spoiler for 3. Pemandian Alam Air Panas Lejja:
Suhu air di pemandian ini bisa mencapai 60 derajat celcius sehingga sering dipercayai dapat menyembuhkan
penyakit gatal-gatal dan rematik. Pemandian ini berada di daerah pegunungan, memiliki panorama alam yang
indah, sejuk dan sangat menarik untuk dikunjungi untuk berrekreasi. Terletak di Desa Bulu, Kecamatan
Marioriwa sekitar 44 Km dari kota Watansoppeng.
Beberapa masyarakat Soppeng yang masih percaya pada mitos, kerap kali berkunjung ke Lejja hanya untuk
menjadikan pepohonan yang berada di sekitar permandian sebagai tempat untuk melakukan niat, seperti :
meminta jodoh, dimana mereka menggantung plastik atau kaleng di pepohonan untuk dijadikan simbol
pengharapan agar niatnya terkabul dan jika memang niatnya tersebut tercapai maka mereka akan kembali
untuk melepaskan plastik atau kaleng tadi. Mitos ini sampai sekarang masih berlaku bahkan aktifitas ini
semakin mendarahdaging pada warga setempat.
Spoiler for 4. Permandian Alam Ompo:
Permandian alam ompo merupakan salah satu obyek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan
domestik. Kolam ini memiliki air yang sangat jernih, dingin dan merupakan sumber air bersih bagi masyarakat
kota serta diolah menjadi air minum mineral kemasan oleh salah satu perusahaan nasional. Terletak di
Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata sekitar 3 Km sebelah utara kota Watassopeng.
Spoiler for 7. Permandian Alam Citta:
Pemandian Alam Citta yang terletak di Desa Citta Kecamatan Citta. Tempat wisata ini berjarak sekitar 35
kilometer sebelah timur kota Watansoppeng. Di Citta, ada pemandangan berupa beberapa air terjun yang
menghiasi dinding tebing. Mengalir tenang, menimbulkan simfoni alam yang damai. Selain dijadikan sebagai
tempat permandian juga dijadikan tempat untuk menikmati aktifitas masyarakat setempat dalam mengolah
tembakau secara tradisional.
Spoiler for 6. Sumber Mata Air Asin:
Selain dari permandian-permandian di atas ada juga yang ditemukan objek wisata yang paling menarik yang
ditemukan di Soppeng khususnya di desa Appejengnge yaitu Sumber Mata Air Asin. Yang kita ketahui
bersama bahwa Kab. Soppeng dalam peta tidak memiliki objek wisata laut, akan tetapi dalam hal ini sumber
air asin yang ditemukan di desa tersebut dapat membuktikan lagi bahwa Kab. Soppeng selalu kaya akan
segalanya.
Sumber mata air asin ini dipercayai warga setempat bahwa sumber mata air asin yang diberi nama Ladidda
ini dulunya sepasang suami istri yang hilang dan kemudian dikutuk menjadi batu dengan alasan satu dari
sumber mata air tersebut menyerupai alat vital pria dan yang satunya menyerupai alat vital perempuan.
Bahkan menurut mereka pengunjung yang datang ke tempat itu memiliki pantangan, dilarang meludah atau
membuang kentut di kawasan tersebut karena akan mendapat celaka nantinya. Sumber mata air ini banyak
digunakan sebagai air minum untuk ternak dan ada beberapa warga yang mengambil air tersebut untuk
dijemur dan dijadikan garam.
Spoiler for 7. Gua Coddong Cita:
Merupakan salah satu fenomena alam yang terbentuk di kawasan batu gamping karst sekitar jutaan tahun
yang lalu. Dahulu gua ini digunakan oleh manusia purba sebagai pemukiman, tempat berlindung dari cuaca
buruk dan serangan binatang buas. Di dalam gua ini juga ditemukan tengkorak manusia dari spesies etnis
bugis. Terletak di desa Citta kecamatan Liliriaja sekitar 53 Km sebelah timur kota Watansoppeng.
Spoiler for 8. Villa Yuliana:
Tak lupa dengan Villa Yuliana, sebuah villa peninggalan Belanda di Kab. Soppeng yang merupakan villa
kembaran dari Nederland, villa ini merupakan wujud kecintaan terhadap ratu Yuliana. Selain rumah adat Sao
Mario, Villa Yuliana juga mendapat kepercayaan mitos dari warga Kab. Soppeng bahwa orang yang berkunjung
ke villa tersebut akan kesasar, orang yang berkunjung ke lantai satu akan ke sasar ke lantai dua atau malah sebaliknya.