Berulang kali saya mendengar cerita, tentang seorang istri yang oleh suaminya dimanjakan dengan fasilitas, termasuk mobil dengan sopir pribadi, namun justru si istri selingkuh dengan sopir pribadi tersebut.

Tadi sore kembali saya mendengar cerita yang sama, istri dari Doni, junior di kantor,ketangkap basah sedang check in di hotel transit dengan sopirnya, padahal dia ijin ke Doni mau arisan dengan teman-teman SMA.Ada beberapa alasan mengapa bisa terjadi perselingkuhan beda kasta antara nyonya dan sopir, nyonya dan tukang kebun atau nyonya dengan satpam.

Beberapa bisa saya tuliskan di bawah ini, supaya menjadi kewaspadaan bagi rekan-rekan kaskuser pria, supaya menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, namun menjadi hal-hal yang diinginkan oleh sopir, tukang kebun atau satpam. Cekidot ;

1. Mungkin mereka terlalu sering bersama, jadi lama-lama timbul rasa suka.Hal ini sesuai juga dengan peribahasa jawa "witing tresno jalaran soko kulino"karena biasa bersama, jadi timbul rasa suka, lalu jatuh cinta, lalu jadi gila, lupa suami, anak dan rumah tangga.Cara menghindarinya mudah saja, yaitu untuk istri sediakan saja sopir wanita, jadi kalo pun sering bersama, tidak akan jadi suka, atau jatuh cinta, kecuali punya bakat lesbian. Bila tidak ada sopir wanita, maka siapkan asisten wanita yang selalu menemani istri kemana saja, jadi dia tidak berduaan saja dengan sopir dalam jangka waktu lama.

2. Mungkin sopir, tukang kebun atau satpam lebih ganteng / lebih muda dari suaminya.Seperti kita ketahui bersama, ada peribahasa "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri". Nah, rumputnya saja sudah lebih hijau, apalagi bila tetangga merangkap juga sebagai tukang rumput di rumah anda, ini hal yang berbahaya, karena menyebabkan istri menjadi betah di rumah dan jadi rajin mengurus kebun atau taman. Yang berabe kan kalo awalnya hanya mengurus kebundi rumah, kalo lama-lama kebunnya minta diurus olehtukang kebun, bagaimana? LOL Cara menghindarinya mudah saja, yaitu pilih tukang kebun, sopir, atau satpam yang lebih tua dari anda, dan lebih jelek. Kalo istri masih selingkuh juga, mungkin mata istri yang mesti di cek ke dokter mata.Atau pikirannya sudah terganggu, sehingga perlu ke psikiater.

3. Mungkin suaminya terlalu sibuk, jadi istrinya kesepianAda pepatah kuno yang mengatakan "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga." Yang artinya bisa juga sesibuk-sibuknya seorang pekerja, akhirnya ambil cuti juga.Nah, jangan sampai rekan-rekan yang gila kerja (workholic) sampai lupa anak istri, tidak pernah libur kerja, tidak pernah ambil cuti hari raya.

Karena bila anda terlalu sibuk dan tidak perhatian kepada istri tercinta, maka ia mungkin tidak protes, namun diam-diam mencari cara untuk pelipur lara.Repot kalo istri merasa kesepian, ia akan berusaha mencari keramaian. Dan di keramaian itu ia akan merasa terhibur, tidak sendiri lagi, sampai akhirnya lupa masih punya suami. Istri yang tak berani mencari keramaian di luar rumah, akan mencari keramaian di dalam rumah, dan teman paling mudah yang menuruti maunya tidak jauh dari sopir, tukang kebun dan satpam.Cara menghindarinya mudah saja, yaitu ambil cuti atau libur kerja secara berkala. Ajak istri dalam paket bulan madu berdua, bagi yang tinggal di Jakarta, terserah mau yang dekat ke pulau seribu atau ke kawasan puncak, mau yang agak jauh ke Bali atau Raja Ampat, atau yang jauhhh ke maldive atau pulau santorini. Pulang bulan madu suasana akan kembali ceria, anda dan istri akan seperti pengantin baru, kemana-mana mesra, sampai-sampai males kerja karena enakan libur ternyata daripada kerja.Ya sudah gitu saja, mudah-mudahan kita semua waspada, dan kejadian yang menimpa Doni tidak menimpa kita atau keluarga kita.