Quote:
Ini Kata Pengguna Kereta Api soal Jonan Jadi Menhub
DEPOK, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memilih Direktur KAI Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan RI dalam Kabinet Kerja untuk lima tahun ke depan.
Bagi pengguna Commuter Line, nama Jonan sudah tak asing lagi di telinga. Mereka menggunakan fasilitas Commuter Line yang dikelola oleh perusahaan pimpinan Jonan. Lalu bagaimana tanggapan mereka?
"
Kurang setuju sih sebenarnya. Buat orang yang jarang naik kereta, mungkin bagus, tapi sebenarnya enggak banyak kemajuan," kata Putri (21), yang sehari-hari naik kereta Bogor-Jakarta Kota PP, saat ditemui Kompas.com di Stasiun Pondok Cina, Jumat (31/10/2014).
Putri tak menampik bahwa beberapa waktu terakhir ini fasilitas di stasiun diperbaiki sehingga menjadi lebih lengkap, seperti penambahan mesin ATM dan pembukaan gerai makanan cepat saji.
"
Dia lebih memperhatikan fasilitas, tapi pelayanannya kurang," tutur perempuan yang tinggal di kawasan Kelapa Dua, Depok, tersebut.
Pelayanan yang dimaksud Putri adalah ketepatan jadwal keberangkatan kereta, terutama pada pagi hari. Putri mengaku permasalahan keterlambatan kereta tetap menjadi keluhan utamanya.
"
Telat dikit aja penumpangnya langsung numpuk. Sekalinya kereta datang, langsung pengin masuk semua. Kita tidak bisa salahkan mereka yang maksa masuk kereta (penuh) juga karena kalau enggak gitu, mereka telat masuk kerja," kata dia.
Selain keterlambatan jadwal keberangkatan, hal klasik lain yang dikeluhkan penumpang kereta adalah pendingin udara yang sering mati.
"Kalau kereta jam kerja, sering kepanasan karena AC suka mati. Mungkin karena kondisi penuh juga ya," kata Eka, pengguna kereta lainnya.
Setiap hari, Eka berangkat dari rumahnya yang ada di Gang Kober, Beji, Depok, menuju kantornya di kawasan Sudirman menggunakan kereta. Setiap hari pula Eka dihadapkan pada peristiwa yang sama, yaitu penantian di sinyal masuk Stasiun Manggarai.
"Paling lama pernah sampai 20 menit, tapi memang antrean keretanya banyak kali ya. Itu force majeure yang di luar kemampuan," kata Eka.
Dengan segala rasa yang pernah ia kecap saat menggunakan jasa kereta setiap hari, Eka mengaku bahwa Jonan, orang nomor satu di dunia perkeretaapian, pantas memangku jabatan sebagai Menhub.
"Menurut saya, beliau sudah menunjukkan prestasinya selama ini. Kalaupun ada kekurangan, itu wajar," katanya.
Pendapat senada dilontarkan Guntur, mahasiswa yang selalu menggunakan kereta untuk alat transportasi.
"Enggak apa-apa deh. Ikhlasin aja. Dia udah lumayan karena udah ada pengalaman, kecuali pas dia dari bankir terus banting setir jadi ngurusin kereta," kata pemuda yang naik kereta untuk pergi pulang dari rumah ke kampusnya.
kompor
Noh, buat yg terlalu lebay banggain Jonan....
Soal gerai makanan cepat saji seperti KFC, khan pernah ane komen tuh, contohnya di Stasiun Kota, tapi malah pada ga percaya!!!
Benar kata orang sebelonnya kalo Jonan ini khan cuma pentingain pemodal besar tapi rakyat kecil ga diperhatiin, seperti yang ane bilang kasih tempat ke PKL masuk ke Stasiun, jadi ga jualan di depan stasiun dan bikin macet, bukannya malah buka gerai cepat saji macem KFC!!!
Trus juga soal fundamental yg penting untuk pemakai jasa ga diperhatikan, seperti Penambahan gerbong suapya bisa sangkut lebih banyak atau mungkin penambahan kereta, jadwal yg tepat, AC uspaya nyaman, itu aja ga diurusin koq!!!
Buat apa sih nambah2 ATM di sana? Bukannya itu malah bertentangan ama transaksi non tunai? Coba kalau emang mau berpikir maju, buka kantin/food court trus pembayaran pake non cash, jadi PKL yg sewa tempat dengan murah juga ga bisa curang soal omset penjualannya, kayak di mall2.... Kalau ATM orang bisa ambil duit, keamanan di stasiun juga apa dah diperhatikan dari para copet?
Soal tidur di dalam kereta, ane rasa terlalu lebay yah kalo seorang direktur PT KAI tidur dalem kereta aja sampe diberitakan terus2an.... Banyak karyawan yg rumahnya dari Bogor kerja di Jakarta juga sampe tidur koq dalam kereta.... Berapa kali sih Jonan naik KA? Berapa kali juga dia tidur dalam KA? Bandingin ama yg tiap hari naik KA!!!
Ceroboh bener bangsa ini, cuma gara2 sedikit pencitraan langsung dianggap hebat dan layak jadi menteri!!!












