- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
EDAN! PSS Sleman 3-2 PSIS Semarang, 5 gol bunuh diri [PLUS VIDEO!!!!]
TS
i338a28
EDAN! PSS Sleman 3-2 PSIS Semarang, 5 gol bunuh diri [PLUS VIDEO!!!!]
8besarDivisiutama2014 [PSS Sleman 3-2 PSIS Semarang, 5 gol bunuh diri
Buat Agan Pasti Susah nyari Videonya, semalem ada yg upload tpi ga lama lgsung dihapus, tpi kyknya udah nyebar (Ane udah amanin agan juga mongo amanin)... bener2 memalukan !!!! semoga diberi hukuman seberat-beratnya... bahkan FIFA security jga udah turun tangan. udah disorot juga sama media asing.
Update: Kedua Tim Di DIskualifikasi Dari DIvisi Utama (Berita dibawah)
Ane bener-bener Sangat Menyayangkan Hal Ini Samapi terjadi Lagi
Buat Agan Pasti Susah nyari Videonya, semalem ada yg upload tpi ga lama lgsung dihapus, tpi kyknya udah nyebar (Ane udah amanin agan juga mongo amanin)... bener2 memalukan !!!! semoga diberi hukuman seberat-beratnya... bahkan FIFA security jga udah turun tangan. udah disorot juga sama media asing.
Update: Kedua Tim Di DIskualifikasi Dari DIvisi Utama (Berita dibawah)
Ane bener-bener Sangat Menyayangkan Hal Ini Samapi terjadi Lagi
Spoiler for HT:
Quote:
Original Posted By dadangsukatoro9►buat TS, videonya banyak tuh di youtube. nih videonya versi RCTI biar lebih jelas & lebih miris nontonnya:
numpang berita juga terkait sepakbola gajah
numpang berita juga terkait sepakbola gajah
Quote:
Hal-hal Konyol di Sepakbola Gajah Ala PSS Sleman Vs PSIS Semarang: Gawang Dijaga Striker Musuh
Rebutan Mencetak Gol Bunuh Diri
Setelah pertandingan berjalan tidak bermutu, kedua kubu langsung balapan mencetak gol bunuh diri. Dimulai dari pemain PSS Agus Setyawan pada menit ke-78, lalu Hermawan Putra Jati sepuluh menit kemudian.
Pemain PSIS langsung mengamuk. Mereka tidak mau kalah karena tuan rumah mencetak gol bunuh diri lebih dulu. Hanya dalam waktu tiga menit, PSIS melancarkan aksi bunuh diri mulai menit ke-89 (M . Fadli), lalu menit ke-90 dan 91 melalui Komedi.
Srtiker PSIS Mengamankan Gawang PSS
Kejadian konyol tertangkap oleh kamera wartawan. Saat itu, Saptono, pemain PSIS yang berposisi sebagai striker berada di zona pertahanan PSS. Gawang pun melompong karena kiper tidak ada di tempat. Seharusnya, striker PSIS langsung merobek jala PSS tanpa keringat. Tapi yang terjadi adalah dia malah mengamankan gawang PSS dari serbuan pemain PSS sendiri.
Berpelukan Usai Gol Bunuh Diri
Setelah PSS mencetak gol bunuh diri, pemain PSS berpura-pura menyesal. PSIS langsung membalas. Ironisnya, gol bunuh diri PSIS yang pertama juga dirayakan dengan berpelukan, seolah mereka mencetak gol ke gawang lawan. Manajer PSIS berujar, pemainnya emosi karena pemain PSS mencetak gol bunuh diri duluan.
SUmber
Rebutan Mencetak Gol Bunuh Diri
Setelah pertandingan berjalan tidak bermutu, kedua kubu langsung balapan mencetak gol bunuh diri. Dimulai dari pemain PSS Agus Setyawan pada menit ke-78, lalu Hermawan Putra Jati sepuluh menit kemudian.
Pemain PSIS langsung mengamuk. Mereka tidak mau kalah karena tuan rumah mencetak gol bunuh diri lebih dulu. Hanya dalam waktu tiga menit, PSIS melancarkan aksi bunuh diri mulai menit ke-89 (M . Fadli), lalu menit ke-90 dan 91 melalui Komedi.
Srtiker PSIS Mengamankan Gawang PSS
Kejadian konyol tertangkap oleh kamera wartawan. Saat itu, Saptono, pemain PSIS yang berposisi sebagai striker berada di zona pertahanan PSS. Gawang pun melompong karena kiper tidak ada di tempat. Seharusnya, striker PSIS langsung merobek jala PSS tanpa keringat. Tapi yang terjadi adalah dia malah mengamankan gawang PSS dari serbuan pemain PSS sendiri.
Berpelukan Usai Gol Bunuh Diri
Setelah PSS mencetak gol bunuh diri, pemain PSS berpura-pura menyesal. PSIS langsung membalas. Ironisnya, gol bunuh diri PSIS yang pertama juga dirayakan dengan berpelukan, seolah mereka mencetak gol ke gawang lawan. Manajer PSIS berujar, pemainnya emosi karena pemain PSS mencetak gol bunuh diri duluan.
SUmber
Ada Apa Dengan Borneo FC?
Quote:
Original Posted By phnx►nih gan sedikit info kenapa kemaren ada kejadian seperti itu chirpstory dari twit @footballnesia http://chirpstory.com/li/236643
daripada kalian komentar yang asal tanpa tau apa penyebab semua itu... mending baca duludeh... mereka ga mungkin melakukan hal seperti itu kalau ga ada penyebabnya..
daripada kalian komentar yang asal tanpa tau apa penyebab semua itu... mending baca duludeh... mereka ga mungkin melakukan hal seperti itu kalau ga ada penyebabnya..
Quote:
Original Posted By exibitwuer►Kayaknya ada yang terlibat lagi nih gan selain PSIS Semarang sama PSS Sleman..
"Ada rumor yang beredar, bahwa seperti ada pengaturan. Tim Borneo FC ini disebut-sebut atau dipastikan akan lolos (promosi ke ISL), walaupun ini butuh pembuktian, dan ini jadi tugas PSSI untuk mencari kebenaran tersebut," ujar pengamat sepak bola Kesit B Handoyo dalam wawancara dengan Wideshot MetroTV Rabu (29/10) petang tadi WIB.
BORNEO FC BERPOTENSI TERSERET SKANDAL SEPAK BOLA GAJAH
VIDEONYA GAN CEKIBROT
Tolong Pekiwan Gan..
"Ada rumor yang beredar, bahwa seperti ada pengaturan. Tim Borneo FC ini disebut-sebut atau dipastikan akan lolos (promosi ke ISL), walaupun ini butuh pembuktian, dan ini jadi tugas PSSI untuk mencari kebenaran tersebut," ujar pengamat sepak bola Kesit B Handoyo dalam wawancara dengan Wideshot MetroTV Rabu (29/10) petang tadi WIB.
BORNEO FC BERPOTENSI TERSERET SKANDAL SEPAK BOLA GAJAH
VIDEONYA GAN CEKIBROT
Tolong Pekiwan Gan..
Quote:
Berita
Quote:
Quote:
Ketum PSSI Klaim FIFA Bakal Selidiki Laga PSS vs PSIS
Jakarta - Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, menyebut FIFA sudah mengetahui soal 5 gol bunuh diri di laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang kemarin. Djohar menyebut FIFA akan menyelidiki dugaan pengaturan skor di laga itu.
Pertandingan terakhir fase grup di babak delapan besar Divisi Utama antara PSS dan PSIS menghadirkan kontroversi. Dalam pertandingan yang digelar Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Minggu (26/10/2014) sore WIB, lima gol bunuh diri tercipta.
Dua gol bunuh diri diciptakan oleh pemain-pemain PSS, sementara tiga lainnya diciptakan oleh pemain-pemain PSIS. Imbasnya, PSS menang 3-2 pada laga tersebut.
Kejadian itu pun menimbulkan dugaan bahwa ada pengaturan skor meski ada juga selentingan kabar kedua tim sama-sama ingin kalah, demi menghindari pertemuan dengan Borneo FC di semifinal.
Ketika dimintai keterangan oleh Detiksport, baik PSS maupun PSIS sama-sama saling menyalahkan satu sama lain atas lahirnya lima gol bunuh diri yang dinilai "konyol" oleh publik sepakbola itu.
Komisi Disiplin PSSI rencananya akan menggelar sidang untuk membahas kasus itu hari ini Selasa (28/10). Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan yang dilakukan PSS dan PSIS sudah mencederai sportivitas.
Sementara itu Djohar selaku pemimpin tertinggi PSSI menyebut FIFA sudah mengetahui soal insiden itu dan melalui FIFA Security akan menyelidiki dugaan pengaturan skor.
"Jadi semua sedang dalam pengawasan PSSI dan FIFA Security. Itu merupakan bentuk kerjasama PSSI dengan FIFA. Jadi FIFA sudah mengetahui hasil pertandingan PSS melawan PSSI itu," ujar Djohar seperti dikutip CNN Indonesia.
"Hasil pertandingan sedang diamati FIFA Security dan Komisi Disiplin PSSI di bawah pimpinan Pak Hinca Panjaitan. Mereka akan mengambil langkah-langkah yang perlu diambil. Ini kan indikasi match fixing," sambung Djohar.
FIFA Security merupakan kelompok kerja yang dibentuk FIFA pada 1 Juni 2012. FIFA Security bertugas melindungi kompetisi sepak bola di bawah payung FIFA dari segala bentuk manipulasi, termasuk pengaturan skor.
Quote:
Quote:
Mengapa Wasit Tidak Memberhentikan Laga PSS vs PSIS?
Jakarta - Laga babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia antara PSS vs PSIS tengah diselidiki lantaran lima gol bunuh diri tercipta dalam laga tersebut. Wasit pertandingan tersebut pun juga ikut diselidiki.
Pertandingan yang digelar di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Minggu (26/10) kemarin, akhirnya dimenangi PSS dengan skor 3-2. Namun, seluruh gol yang dicetak PSS berasal dari tiga gol bunuh diri pemain-pemain PSIS. Demikian pula dengan dua gol PSIS yang semuanya tercipta lewat gol bunuh diri pemain-pemain PSS.
Dugaan bahwa kedua tim sengaja bermain untuk kalah pun muncul. Apalagi kelima gol bunuh diri tersebut tercipta pada empat menit terakhir laga, mulai dari menit ke-86 sampai injury time babak kedua. Sekjen PSSI Joko Driyono bahkan menduga ada indikasi pengaturan skor pada laga tersebut.
"Kami akan melakukan investigasi. Masalah ini serius. Ini seperti ada indikasi pengaturan skor," ungkap Joko melalui pesan singkat.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh detikSport, kedua kesebelasan sudah sejak awal menunjukkan keengganan bermain dan meraih kemenangan
Bahkan di babak kedua, penggawa PSS hanya melakukan operan di daerah pertahanan sendiri, sementara para pemain PSIS sama sekali tak melewati garis tengah lapangan.
Dari video yang beredar di dunia maya pun terlihat jelas, kedua tim hanya berkumpul di depan gawang masing-masing. Bahkan para pemain PSS yang berkostum hijau tampak hanya mengoper-oper bola di depan gawang sendiri
Pada satu kesempatan, salah seorang pemain PSIS, yang berkostum putih, tampak berdiri di depan gawang PSS. Si pemain PSIS itu seolah-olah menjadi penjaga gawang dadakan untuk PSS. Tujuannya jelas, dia berusaha mencegah pemain PSS mencetak gol ke gawangnya sendiri.
Namun, ketika PSS sudah mencetak dua gol bunuh diri, PSIS pun memperlihatkan gelagat yang sama. Para pemain PSIS berusaha merebut bola dari para pemain PSS untuk kemudian dioper ke belakang --ke arah pertahanan mereka sendiri. Bahkan pada gol bunuh diri kedua PSIS, bola diarahkan langsung dari kick-off ke arah gawang sendiri sampai kemudian terjadilah gol.
Pertanyaan lain pun muncul. Melihat gelagat buruk para pemain PSS dan PSIS, mengapa wasit Hulman Simangunsong tidak menegur ataupun memberhentikan laga?
Dalam Laws of The Game yang dilansir oleh FIFA, wasit punya hak untuk stops (memberhentikan sementara), suspends (menunda), atau abandons (meninggalkan) pertandingan atas kebijakannya sendiri jika merasa ada pelanggaran peraturan dari Laws of The Game FIFA.
Di luar itu, wasit juga punya hak untuk memberhentikan sementara, menunda atau meninggalkan pertandingan karena ada gangguan dari luar. Wasit juga punya hak untuk memberhentikan sementara jika, dalam opininya, ada pemain yang cedera serius dan memastikan si pemain keluar dari area pertandingan.
Sebagai contoh kasus, peristiwa "Disgrace of Gijon" bisa jadi acuan. "Disgrace of Gijon" merupakan peristiwa yang terjadi pada laga antara Jerman Barat vs Austria di fase grup Piala Dunia 1982. Ketika itu, Jerman Barat, Austria, dan Aljazair masih punya kesempatan yang sama untuk lolos dari grup
Aljazair sudah memainkan laga terakhirnya di fase grup --menang 3-2 atas Chile-- sehari sebelum laga Jerman Barat vs Austria. Ini membuat Jerman Barat sudah tahu kondisi yang dibutuhkan supaya mereka lolos dari fase grup. Kemenangan 1-0 atau 2-0 bakal meloloskan Jerman Barat dan Austria, tapi membuat Aljazair tersingkir.
Jerman Barat memimpin 1-0 lewat gol Horst Hrubesch pada menit ke-10. Setelahnya, kedua tim terlihat bermain malas-malasan, tanpa ada niat untuk menciptakan peluang. Banyak operan juga dilepaskan di walayah masing-masing. Akhirnya, Jerman Barat pun menang 1-0 dan dengan tambahan dua poin (ketika itu kemenangan baru dihargai dengan dua poin), mereka menyamai poin Aljazair dan Austria menjadi 4.
Dengan Jerman Barat, Austria, dan Aljazair sama-sama mengoleksi nilai 4, penentuan siapa yang lolos pun ditentukan lewat selisih gol. Jerman Barat (+3) dan Austria (+2) pun berhak lolos karena Aljazair hanya punya selisih gol 0.
Usai pertandingan tersebut, Presiden Federasi Sepakbola Aljazair, Benali Sekkal, pun mengecam wasit Bob Valentine yang memimpin laga. Sekkal menyebut, Valentine seharusnya berusaha untuk menghentikan pertandingan atau menegur kapten tim Jerman Barat dan Austria.
"Kami juga sudah mengirimkan protes resmi terkait wasit yang, menurut peraturan, seharusnya memberhentikan pertandingan dan memberi peringatan kepada kedua kapten kesebelasan terkait minimnya usaha kedua tim untuk bermain," demikian ucap Sekkal waktu itu.
Hulman Simangunsong sendiri tidak akan lepas dari pertanyaan. Menurut info yang didapat detikSport, Hulman juga akan dipanggil oleh Komisi Disiplin PSSI, bersama dengan perwakilan dari PSS dan PSIS, dalam sidang Komdis PSSI yang akan dilakukan hari ini, Selasa (28/10/2014), di kantor PSSI.
SUMBER
Update
Quote:
Quote:
Wasit PSS vs PSIS: Kalau Laga Dihentikan Saya yang Kena
Jakarta - Wasit Hulman Simangunsong menyebut dirinya tidak menghentikan laga PSS Sleman dengan PSIS Semarang karena khawatir dianggap berpihak. Apalagi insiden serupa tidak pernah terjadi sebelumnya di Indonesia untuk bisa dijadikan rujukan.
"Awal-awal permainan masih berjalan wajar. Tapi karena tiga menit itu. Jadi drama terakhir yang berat. Saya takut kalau dihentikan malah timbul masalah terjadi," ungkap Hulman Simangunsong saat ditemui di Kantor Komisi Disiplin PSSI, Selasa (28/10/2014) malam WIB.
Hulman dipanggil Kondis terkait kepemimpinannya dalam laga PSS Sleman dengan PSIS Semarang yang kemudian menjadi kontroversi itu. Dalam laga Babak Delapan besar Divisi Utama tersebut tercipta lima gol bunuh diri, yang akhirnya membuat PSS menang dengan skor 3-2.
"Saya enggak menyangka kejadian sampai seperti ini. Kita tidak ingin ada seperti ini. Kita sih malu karena ada seperti ini. Kita berdoa semoga tidak ada, sanksi atau apa," lanjut dia.
Hulman mengaku kalau dirinya tidak mengambil keputusan untuk menghentikan pertandingan lantaran seluruh rangkaian gol bunuh diri tersebut terjadi jelang laga berakhir. Apalagi tak pernah ada kejadian serupa terjadi sebelumnya, yang bisa digunakan sebagai panduan mengambil keputusan.
"Itu hanya unsur tiga menit. Dan tadi kata ketua Komdis saya baru wasit pertama dalam sejarah sepakbola. Tidak pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya. Wasit membiarkan permainan seperti itu. "
"Berkoordinasi dengan wasit lain juga tidak bisa. Tapi saya yakin kalaupun kita berkoordinasi dengan wasit lain pasti tidak akan bisa memutuskan untuk berhenti atau tidak. Karena kami tidak punya panduan dan ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah sepakbola."
"Kalau bunuh diri babak pertama mungkin bisa kita putuskan lanjut. Kalau di menit-menit terakhir itu wasitnya yang kena. Pasti ada permainan. Di bawah menit 80 jika ada hal yang mencurigakan bisa dihentikan karena secara regulasi pertandingan masih belum valid dan masih bisa diulang."
"Tapi karena kejadiannya di dua-tiga menit terakhir saya tidak bisa hentikan. Karena kalau saya hentikan saya dinggap memihak pada salah satu klub. Makanya saya memilih untuk terus melanjutkan permainan. Masalah hasil itu nanti. Karena hasil terakhir itu sah," paparnya.
Terkait pertemuan yang dilakukan dengan Komdis, Hulman menyebut kalau hasilnya belum bisa dipublikasikan saat ini karena penyelidikan masih terus dilakukan. "Belum bisa saya share, masih ambil data dari tim. Seperti di video sudah dilihat," tuntasnya.
Lima gol bunuh diri terjadi saat PSS Sleman dan PSIS Semarang berhadapan di laga terakhir Babak Delapan Besar Divisi Utama. Diduga kedua tim sama-sama menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo F.C.
Sumber
Quote:
Quote:
PSS dan PSIS Didiskualifikasi dari Divisi Utama
Jakarta - Komisi Disiplin PSSI sudah membuat keputusan terkait kasus laga PSS Sleman dan PSIS Semarang. Kedua tim itu didiskualifikasi dari Divisi Utama Liga Indonesia dan tak bisa melakukan banding.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada banyak kejanggalan dalam pertandingan antara 'Laskar Sembada' melawan 'Laskar Mahesa Jenar', Minggu (26/10/2014).
Laga 8 besar Divisi Utama yang berlangsung di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Sleman, Yogyakarta, berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tuan rumah. Anehnya, semua gol itu dihasilkan lewat gol bunuh diri.
Tiga gol PSS merupakan hasil gol bunuh diri dari Komaedi --melakukan dua gol bunuh diri, dan Fadli Manan. Sementara itu, gol PSIS dilesakkan pemain PSS oleh Hermawan Putra Jati dan Agus Setiawan.
Setelah melakukan sidang, Selasa (28/10), komisi disiplin sudah memberikan sanksi untuk kedua klub. Lewat sang ketua, Hinca Panjaitan, mereka mengumumkan keputusan itu.
"Kami sudah bertanya kepada coach, pemain, ofisial. Setiap kali saya putar pertandingan ini, semua baru menyadari mereka telah melakukan sesuatu tidak masuk akal," kata Hinca di kantor PSSI bilangan Senayan.
"Karena ini mencederai sepakbola, maka tidak ada alasan tidak mengambil putusan. Dengan berat hati, untuk menegakkan sepakbola Indonesia. Maka Komdis memutuskan mendiskualifasi keduanya."
"Artinya, kedua tim ini berhenti sampai di sini tidak berlanjut. Dikeluarkan dari kompetisi, mereka tidak bisa bermain di semifinal atau final dan naik ke ISL."
"Pada posisi diskualifikasi ini, ini adalah pelanggaran yang tidak ditoleransi. Bermain bola itu untuk menang bukan untuk kalah."
"Putusan ini tidak bisa dibanding. Karena apa? Mereka telah mencederai unsur utama sepakbola bahwa bermain bola itu untuk menang bukan untuk kalah,"imbuhnya.
Sumber
Quote:
Catatan: No Offense Disini HanyaMemberikan Kejelasan
Agar sepak bola Indonesia Lebih baik
Agar sepak bola Indonesia Lebih baik
Diubah oleh i338a28 29-10-2014 22:27
yudoLin dan crazyidea memberi reputasi
2
169.1K
Kutip
1.8K
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan